Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuhan Maha Sutradara

“sesuatu yang kau anggap baik belum tentu baik di depan Tuhan, juga sesuatu yang kau anggap buruk belum tentu buruk di depan-Nya. Karena Dialah sutradara terhebat sesungguhnya..”

Jogjakarta..
Siang yang panas memeluk daun-daun yang saling bergesek, pohon-pohon rindang di halaman panti asuhan itu saling merangkul, menyebarkan angin semilir dengan suara yang lembut berbisik. Siang yang sunyi, saat sebagian orang-orang bekerja, sebagian lain beristirahat melepas lelahnya.

“Aku pengen pergi dari panti ini mas, sudah 24 tahun aku disini.. ingin rasanya untuk segera bisa mandiri. Aku membayangkan punya suami yang normal, walaupun kondisiku seperti ini, tapi ada gak ya yang bener-bener serius sama aku. Apa aku gak tau diri ya mas kalo ngarepin jodohku lelaki yang sempurna..
apa hidupku sampai tua hanya di panti ini ya mas, sendirian tiap hari di meja ini”
Pandangan Putri Herlina kosong ke depan, aku yang duduk di sampingnya berusaha jadi pendengar yang baik.
“ya banyakin berdoa aja Put, minta sama Allah langsung.. Dia yang punya pabrik jodoh. Dia kan yang bisa merubah segalanya..”
jawabku singkat.
Putri waktu ikut blusukan bareng #SedekahRombongan di Kulon Progo
Bulan berlalu..
Sekali waktu aku datang ke panti itu, aneh ketika kulihat Putri senyam senyum sendiri di depan laptop yang kami beri dulu.
“dapet cowok kayaknya nih!” tanyaku iseng
“mau tau aja mas!” jawabnya ketus..
hehe, begitulah Putri Herlina, emosinya kadang gampang berubah kalo kenyamanannya terganggu. Kuperhatikan eksepresinya di depan laptop, jari-jari kakinya lincah mengetik tombol demi tombol..

lain hari baru dia bercerita, kusiapkan kupingku untuk menampungnya.
“dia bule mas, tinggal di Kanada. Kami kenal di facebook, dia serius mas mau ke Indonesia, dia mau nglamar aku.. dia sering banget muji-muji aku ‘Putri kamu itu hebat, kamu amazing, aku suka sama kamu’. Mungkin ini jalanku mas untuk bisa pergi dari panti ini, aku benar-benar ingin mandiri, pergi jauh walaupun ke luar negeri..”
wajahnya lumayan sumringah ketika bercerita ini, seperti ada secercah harapan yang sangat dia tunggu
aku nanggapinya santai.. selow.. woless..
“haiyah, kamu nikah sama bule terus tinggal di luar negeri terus gitu, nggayaaa gak mau lagi tinggal di Jogja. Ngartisss kamu Put!”
“ah mas mbok aku didukung gitu lho! Masak aku dapet cowok gak bener lagi kayak pacarku SMA dulu. Udah manjanya minta ampun, tiap bajunya kotor aja aku yang nyuciin.. gak peduli kalo aku gak punya tangan, pakaian kotor malah dikasihin ke aku, minta dicuciin terus!” ucapnya sewot sambil bibirnya monyong-monyong ketika nerocos… 
hahaha..
“terus kamu cuciin bajunya?”
“iya laaah.. ku injek-injek pake sabun, kuremet-remet pakai kaki!”

beberapa penghuni panti asuhan itu berlari-lari di sekitar kami,  mereka anak-anak difabel yang dibuang orang tuanya. Sebagian dengan cacat di tubuhnya mereka bisa beraktivitas, sebagian lagi hanya di tempat tidur sepanjang hari, dengan tubuh kaku tidak mampu bergerak. Gerakan bola matanya yang menandakan ada kehidupan di tubuh mereka.
Disanalah Putri menghabiskan waktu bersama adik-adiknya..

----------------------

Putri Herlina… kekurangannya adalah keajaiban Tuhan yang luar biasa, sebuah pesan yang terus aku terjemahkan dan memberi inspirasi pada banyak orang.
Bu Naryo yang merawatnya sejak kecil di panti itu, dengan kasih sayang walaupun bukan anak kandungnya sendiri.
Dia lahir tanpa tangan, ditinggal begitu saja di rumah sakit oleh orang tuanya, Tuhan terus menempanya, dalam kondisi ketika masih bayi pun telah memancarkan kelebihan dan menggerakkan hati orang untuk menoleh padanya.


Sampai panti asuhan ini menyelamatkannya, dirawat bu Naryo dan pak Naryo selaku pengelola panti tersebut. Dia tumbuh menjadi anak yang tidak berbeda dengan lainnya, lincah dengan kedua kakinya. Menulis, makan, memakai baju, Putri kecil melakukannya sendiri.
Ketika SD sampai SMA, dia tidak mau diperlakukan istimewa, dia tidak mau disiapkan meja khusus, cukup sebuah kursi tambahan disampingnya sebagai alas buku ketika dia mengangkat kakinya, menorehkan tinta dan goresan pensil sebagai bukti perjuangan hidupnya…

Sekali waktu Putri main ke rumahku, ketika sholat berjamaah dengan ibuku dengan lincah kakinya memasang mukena ke seluruh tubuhnya, usai sholat kedua kakinya melipat rapih mukena itu, ditarik kedua ujungnya, menekuk di kedua sisi, melipat bagian tengah tiga kali, dan mukena itu rapi kembali…
Aku dan ibuku bengong melihatnya.
Ketika dia SMP dan SMA, memakai baju hingga jilbab dilakukannya sendiri, Tuhan memberikannya kekuatan dan kelenturan di jarinya.

Pernah aku bertanya padanya,
“kamu kalo lagi jalan keluar malu gak Put dilihat orang-orang?”
“kadang risih sih mas dilihatin, tapi gimana lagi emang kondisiku begini. Allah pasti memberikan kelebihan untukku dibalik kekuranganku. Dulu waktu aku masih jaga di Panti 1 di Gejayan,  kalo aku mau pulang ke Panti 2 di Kalasan aku naik bis trans Jogja, cuek aja jalan sendiri, pas di bus ngambil ongkos ya aku buka tasku pakai kaki, pada ngeliatin gakpapa, yang penting aku tunjukin kalo aku bisa..”

ketika tulisan di blogku tentang Putri Herlina dibaca banyak orang, beberapa media datang ke panti itu meliput aktivitasnya. Seperti bola salju, Putri Herlina yang dulu tidak dikenal, sekarang muncul di beberapa acara TV. Dia juga mendapat penghargaan salah satu wanita inspiratif dalam sebuah award.

SMSnya pernah masuk kepadaku,
“makasih ya mas, aku dah ngrasain naik pesawat.. ini sedang di Jakarta buat shooting acara TV”
aku tersenyum haru, pasti pramugari dengan senang hati membantu memasangkan sabuk pengamannya.

Lama tidak bertemu, aku datang ke panti lagi hari itu. Biasanya Putri sendirian duduk di meja sudut sana, menanti tamu-tamu yang datang berkunjung, ditemani laptop mungilnya. Dia tidak ada..

Panti sedang gaduh, beberapa anak menangis, yang lain berlarian tak beraturan. Berteriak dengan makanan yang belepotan di mulutnya. Mereka memang butuh perhatian ekstra dibanding anak lainnya. Putri yang ditakuti mereka, jika dia sudah ikut berteriak, anak-anak itu akan diam..
“mbak Putri marah…” bisik mereka
aku datang disaat tidak tepat, kondisi Putri yang sedang labil tidak mengenakkanku. Obrolan kami hampa, dan dia seperti di puncak kejenuhannya.
Kehadiranku tidak meredakan amarah dan kegalauannya.

Sebelum pulang aku hanya berpesan padanya,
“Jangan tinggalin sholat Put, teruslah berdoa.. Allah yang akan mengatur rencana berikutnya untukmu.. jangan pernah berhenti berdoa”

senja menjelang ketika aku pulang, karena kesibukan enam bulan aku tidak datang ke panti asuhan itu. Waktupun terus berlalu, berputar, berjalan setiap hari bersama ketetapan-ketetapan Tuhan..

--------------------------


Lebaran baru saja berlalu, makanan masih menumpuk dan tersisa di meja. Suara motor berhenti di depan rumahku sore itu.
Aaah.. mbak Sumi pengasuh panti, dengan tersenyum Putri turun dari boncengannya.

“ibuuuu..” katanya sambil mencium ibuku. Keakraban mereka sudah sejak dulu.
Wajahnya cerah, sudah tidak suntuk seperti beberapa bulan lalu aku melihatnya.
“tumben Put, sekarang prengas-prenges terus.. jadi apa mau ke Kanada? Haaaa” tanyaku
“ih mas! Gak jadi sama dia! Aku mau nikah mas.. namanya Reza, anak Jogja kok. Dia dah punya usaha sendiri, dia juga gitaris band, coba mas lihat videonya di Youtube” jawabnya.
“woooww! Tumben kamu langsung luluh sama cowok Put, kelihatan nih aura wajahmu bahagia gitu.. tajir po anaknya!” godaku
“dia tuh rutin datang ke panti mas, dia pernah baca tulisan mas Saptu, aku juga gak tau dulu keluarganya seperti apa. Yang jelas dia perhatian banget dan mau menerima kondisiku. Anaknya juga sederhana, pakai mobil tua gitu mas yang gak bisa dibuka kacanya. Kalo ke mall pas ambil tiket parkir dia harus mbuka pintunya.. hehe”
mmmm… sepertinya ini memang Jodoh yang Allah atur untuk Putri, dia bercerita mantap tentang Reza, tanpa keraguan, tanpa kebimbangan… kalo jodoh, orang memang akan bangga bercerita tentang pasangannya, semua kekurangannya adalah keajaiban untuknya.

Lain hari bu Naryo mengabariku, Reza adalah anak dari keluarga terhormat. Putra salah seorang petinggi Bank Indonesia, Deputi Gubernur jabatan terakhirnya. Aku bayangkan, keluarga itu memiliki hati yang luar biasa luasnya dengan menerima Putri Herlina dalam keluarga terhormat mereka.

Bagi Allah, sangat mudah membolak-balikan hati seseorang, melunakkan hati sekeras apapun, jika Allah sudah berkehendak.. Kun Fa Yakun begitu mudahnya skenario cantik dan indah terjadi di depan mata.
Apapun kondisinya…
Apapun halangannya…
Akan sangat mudah bagiNya.
titik!

--------------------

Jogjakarta, 13 Oktober 2013
Aku tercenung di depan pintu masuk gedung, sebuah foto Prewedding itu bercerita penuh makna, kisah panjang anak-anak manusia yang hidup dengan perjuangannya. Pengantin lelaki tegap disamping, memegang “tangan” pengantin wanita yang hanya tampak dalam pandangan mata hatinya.



Ruangan di Balai Sinta itu penuh haru, ketika Reza Somantri dengan tegas mengucapkan ikrarnya, menerima Putri Herlina secara sah menjadi istrinya.
Banjir airmata dari para tamu yang hadir, ibunda Reza tak henti-henti mengusap matanya, tamu yang hadir, seorang bapak di sudut dengan sapu tangan di wajahnya. Tak terkecuali kameramen dan fotografer dengan mata berkaca-kaca yang mengabadikan moment itu dengan penuh takjub tak berkesudahan.

Hari ini Allah membuktikan janjinya, derajat seseorang yang lahir di dunia dengan segala keterbatasan dan kekurangan diangkat tinggi di depan manusia lainnya. Kisahnya menginspirasi banyak orang yang lahir dengan sempurna, dengan limpahan harta dan kasih sayang orang tuanya.

Ketika prosesi sungkeman, ibunda Reza memeluk anaknya begitu lama, dengan terbata-bata seperti tak berkesudahan, menjadi pemandangan yang sangat mengharukan, seperti berkata:
“wahai anakku, engkaulah lelaki itu.. engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan disampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu..”
ketika aku memotret ini, suara isak tangis ibu-ibu disamping kanan kiriku tak terhenti.



Putri tertunduk haru di sampingnya, dan aku tau bagaimana perasaannya..  dia telah terlatih sejak kecil menghadapinya.



Usai sungkeman, adik-adik panti diundang semua di depan, berjejer menghadap ke pelaminan. Keluarga Reza memberikan tas penuh alat sekolah untuk mereka satu-satu. Putri dan Reza berjalan mendekati mereka, satu-satu mereka menyalami Putri, memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri. Mereka melepas kakak yang selama ini menemani mereka, kakak yang hidup bersama mereka belasan tahun, menghadapi bersama-sama takdir mereka, lahir dengan hidup terbuang tanpa keluarga dan orang tua.





Usai acara itu, Reza menuntun istrinya kembali ke pelaminan. Dengan tegar mereka melangkah berdua, siap bersama menghadapi dunia. Satu persatu tamu memberikan selamat, beberapa orang menepuk pundak Reza, dan menyatukan tangannya di dada ketika di depan Putri Herlina, seolah memberikan penghormatan yang tinggi pada kisah mereka.



Saatku memberikan ucapan selamat, kubisikkan di telinga bu Naryo yang ada disamping kiri pelaminan,
“Surga kagem panjenengan bu, tugas ibu merawatnya sejak kecil hingga menikahkannya usai sudah.. pahala luar biasa untuk ibu”
Tanganku digenggam erat bu Naryo, matanya berkaca-kaca.. sungguh keikhlasan seorang wanita yang mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak titipan Allah yang terbuang dan terlupakan.

Malam ini berakhir cemerlang, bintang-bintang di langit Jogja bertebaran. Para tamu pulang dengan ribuan kesan di hatinya. Mereka tidak bisa menyalami mempelai wanita, tapi Putri Herlina menyentuh lembut hati mereka semua.



---------------------

Allah yang Maha Penyayang seperti mengirim sebuah pesan lewat kisah ini, jangan pernah berputus asa pada rahmat-Nya. Dialah yang berkuasa atas segalanya, Dialah sang Maha Pengatur hidup seluruh umatnya.. Dia sang Maha Sutradara..

Bagi yang nyaris putus asa, disakiti orang yang dicintai, itulah bukti rahmat Allah padamu, Dia mengirim pesan bawah orang itu bukan yang terbaik untukmu. Allah yang akan mengirimkan penggantinya.. seseorang yang jauh lebih baik untukmu. Jemputlah dan dekatkan dengan doa yang tak pernah putus, ibadah yang tak pernah lalai.. dekati terus Allah yang Maha Mengatur..

Bagi yang sudah menikah belum dikaruniai anak, teruslah berdoa tiada putus. Dialah sang pemilik pabrik anak keturunan, bukan dokter kandungan. Allah lah yang mengatur kehadiran anak-anak manusia lewat waktu terbaik yang ditentukannya. Tiap keluarga punya takdir sendiri, waktu terbaik Allah yang tahu dan memiliki..

Bagi yang punya masalah tak berkesudahan, coba interopeksi.. jangan-jangan engkau punya masalah dengan Dia Pemilik Kemudahan. Sholat sering bolong, atau gak pernah tepat waktu, durhaka pada orang tua, gak mau sedekah. Berubahlah, agar Allah yang akan datang membereskan masalahmu dari jalan yang tidak disangka-sangka. Ketika engkau punya masalah, selama yang kau cari solusi maka akan capek sendiri. Carilah Allah yang Maha Pemilik Solusi, dekati dia, maka dia akan hadirkan solusi-solusi dari masalahmu..

Dialah Sang Maha Sutradara, yang mengatur setiap pertemuan manusia menjadi sebuah hikmah yang luar biasa. Aku pun tak menyangka, pertemuan pertamaku dengan Putri Herlina 9 Juni 2011 lalu menjadi inspirasiku menggerakkan #SedekahRombongan melalui blog ini. Dari pertemuan sederhana siang itu, SedekahRombongan.com membesar hingga menyalurkan 14,3 Milyar kepada 6200 lebih duafa sakit. Allah lah yang menggerakkan, mengatur keajaiban-keajaiban, dari sebuah pertemuan sederhana, menjadi sebuah gerakan besar yang menyembuhkan banyak orang…

Masak kita masih tidak percaya? Bahwa Dialah sang Maha Sutradara yang selama ini kita lupakan..

--------------------

Siang ini pohon-pohon di halaman panti itu terus bergesekan bersama angin, suaranya berdesir menyapa siapapun yang berdiri dibawahnya, memberikan semilir angin yang menyejukan hati ditengah udara panas yang melintas.

Daun-daun itupun menjadi saksi, satu penghuni panti telah pergi…
dia yang dulu bermain-main dibawah rimbunnya, sekarang menjalani takdir baru hadiah terindah dari Tuhannya…


Diketik di Jogja, dibaca dimana sadja..
14 Oktober 2013


Kumpulan Foto Perjalanan Putri Herlina, semoga menginspirasimu untuk pantang menyerah!

Mereka tinggal di Panti Asuhan Sayap Ibu di Jogja, jika kalian mau membantu mereka bisa langsung ke sana, Panti 1 di Jl. Rajawali 3 Pringwulung Condongcatur Depok Sleman (selatan selokan mataram Gejayan) 
atau 
Panti 2 di Kadirojo III no. 153 RT07/02 Purwomartani, utara kampus Ukrim Kalasan Jogja. telpon di 0274-514068. 

info dari Pimpinan Panti ibu Astiwi, bulan oktober 2013 ini mereka mendapat kiriman lagi 10 bayi terlantar yang dibuang orang tuanya. Masya Allah..



Putri kecil, membantu menyapu halaman
Putri belajar menulis pakai kaki
Putri menyikat gigi sendiri
Sejak SMP sudah mandiri
Bersama adik-adiknya di Panti cacat ganda
Bu Naryo yang sejak kecil merawat Putri
sehari-hari di Panri Asuhan di bagian administrasi 

Disini dia dibesarkan dan mengabdikan diri untuk adik-adiknya


Happy ending sebuah perjalanan...



873 komentar untuk "Tuhan Maha Sutradara"

yoiyok 15 Oktober 2013 pukul 15.58 Hapus Komentar
Subhanallah, Allah Maha Adil, smoga tetap istiqomah dan slalu di berikan kekuatan terus membantu sesama dan menjadi motivasi bagi kita smua. Dan smoga kelebihannya ini bisa jadi jalan hidayah menuju Islam yg kaffah dan aqidah yg mantab
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 16.47 Hapus Komentar
Tuhan sungguh luarbiasa!!
Dia menggantikan segala isak tangis dengan kebahagiaan, kekurangan dengan kelebihan, dan membuat hidup jadi lebih sempurna meskipun keterbatasan ada dalam kehidupan. GBU
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 17.03 Hapus Komentar
YAA MUQOLLIBALQULUUB TSABBIT QOLBII 'ALAA DIINIKAL ISLAM #AMIEN
Alma Yulianti 15 Oktober 2013 pukul 17.08 Hapus Komentar
Subhanallah...makasih mas saptu dah share crita ini.Insya allah berkah buat mas saptu.Kagum juga dgn bu Naryo.Surga balasannya...aamiin smoga Putri n Reza mjd kel samara.aamiin
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 17.25 Hapus Komentar
Subhanallah, semoga kehidupan mbak Lina semakin diberkahi...
Saya penasaran, setelah terkenal, bisa jadi orang tuanya bakal muncul. Kalo memang bakal ketemu, dramatis banget tuh. Saya berharap mbak lina tetep bisa berjiwa besar maafin orang tuanya. Jadi ending ceritanya bakal keren banget..
ika 15 Oktober 2013 pukul 18.16 Hapus Komentar
Pilihan Reza menandakan bahwa Ibu & Bapak Maman Somantri sudah berhasil mendidik anaknya, yang insyaAllah menjadi jembatan surga bagi kedua orangtuanya :) Sungguh pemuda yang langka. Semoga kedua mempelai berbahagia dalam ridho & keberkahan Illahi, dikaruniai keturunan-keturunan yang sehat & cerdas. Aamiin allahumma aamiin
wahyu nurdiyanto 15 Oktober 2013 pukul 18.28 Hapus Komentar
dan saya menitikkan air mata membaca ini...tuhan maha besar.

Unknown 15 Oktober 2013 pukul 18.58 Hapus Komentar
puji Tuhan atas mukjizatNya yang agung... Selamat buat Putri dan Reza...berbahagialah Tuhan selalu memberkati
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 19.07 Hapus Komentar
Subhanalloh...
Allohu Akbar...
sulaiman 15 Oktober 2013 pukul 19.09 Hapus Komentar
MashaAllah Allah Maha Adil... saya sempat berkaca2 membacanya. Memang benar yaaa laki2 yang baik untuk wanita yang baik, wanita yang baik pula untuk lelaki yg baik...

Selamat untuk mas reza dan mbak putri semoga langgeng sampai Tua :)
taryciepanda 15 Oktober 2013 pukul 19.22 Hapus Komentar
Subbhanallahh..slmt yaww kakakk...trnyata ga hnya cerita ftv ja..hehe
Anonim 15 Oktober 2013 pukul 19.27 Hapus Komentar
inspiratif, thanks sudah berbagi cerita melalui tulisan ini..
nanosan 15 Oktober 2013 pukul 20.01 Hapus Komentar
Matur nuwun mas sudah menginspirasi lewat tulisannya....
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 20.03 Hapus Komentar
Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar...
Sedemikian indahNya rencana Allah untuk hambaNya. Semoga Allah memberkahi keduanya dalam kebaikan... aamin yaa rabb...
Terimakasih Mas sudah berbagi kisah yg luar biasa ini. Jika berkenan, sedikit koreksi saja dari saya, ucapan "masya Allah" di akhir kisah sebaiknya diganti dengan "subhanallah". Karena masya Allah sejatinya digunakan ketika melihat segala sesuatu yang baik lagi indah, dan subhanallah digunakan sebaliknya.
Keep posting mas.
Salam dari Bener Tegalrejo.
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 20.19 Hapus Komentar
SUBHANALLAH,,,

air mata ini tidak cukup untuk menggambarkan kebahagiannya,,

Allah telah memberikan jawaban atas jalan hidup seseorang,,,
dhaniarwan.blogspot.com 15 Oktober 2013 pukul 20.21 Hapus Komentar
jadi berkaca-kaca mataku baca kisah ini....ALLAHU AKBAR!!!!
mia 15 Oktober 2013 pukul 20.35 Hapus Komentar
Subhanalloh, aku nangi membacanya, sangat inspiratif, semoga Alloh meridhoinya dan senantiasa memberikan kebahagiaan buat mereka semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah,
ijin share ya mas, biar semakin banyak orang yang membaca kisah ini
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 20.58 Hapus Komentar
Subhanallah, Allah maha segalanya..
semakin malu saya jika hanya bisa mengeluh dengan segelintir masalah. terimakasih..ini motivasi yg luar biasa.
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 20.59 Hapus Komentar
Ayo berbagi mulai dr sekarang

Download http://rumahzakat.petanidihital.com

Rakyan Widhowati Tanjung 15 Oktober 2013 pukul 21.11 Hapus Komentar
subhanallah, keren banget Allah dengan segala ciptaanNya!
mungkin kalau mbak lina memiliki kedua tangan yang lengkap, mbak lina belum sesukses dan memiliki cerita indah seperti sekarang ini.. skenario Allah begitu luar biasa; Ia memberikan jalan terindah buat mbak lina seperti jalan ini, yang membuatnya sukses dan memiliki cerita 'fairytale' yang jadi nyata seperti ini. belum tentu kita yang memiliki tubuh lengkap bisa sesukses mbak lina. bersyukurlah kita!
mbak lina keren banget! saya salut dan bangga banget sama mbak lina! subhanallah :)
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 21.14 Hapus Komentar
Sangat menginspiratif mas,sukses ms Saptu.... :)
Surya Jaya Laksana 15 Oktober 2013 pukul 21.23 Hapus Komentar
Subhanalah, maha besar. memang benar Dialah sang sutradara yang mengtur segalanya. Salut buat mas Saptuari
semoga para saudara saudara kita dapat mengikuti jejak mas saptuari untuk menyebarkan kebaikan.
Tristanti 15 Oktober 2013 pukul 21.34 Hapus Komentar
Subhanallah atas mukjizatNya menjadi inspirasi dan semangat buat saya dalam menjalani hidup tidak boleh pantang menyerah dan tetap semangat terus berdoa mengharap ridhoNya. trimakasih atas tulisanya sangat bermanfaat.
Anonim 15 Oktober 2013 pukul 21.36 Hapus Komentar
ALLAHU AKBAR....!!!!!!!!
Nurni Akmalliyah 15 Oktober 2013 pukul 21.59 Hapus Komentar
Kisah yg amat sangat penuh Inspiratif hingga membuat meringis hati dan menjatuhkan air mata yg tak sia-sia... KUN FAYAKUUN "Dia Maha Sutradara" tak ada TandinganNya ! ALLAHU AKBAR :)
CharL's || Tέβ'šßûNĶz̅™ 15 Oktober 2013 pukul 22.04 Hapus Komentar
Jadi malu terhadap diri sendiri, fisik lengkap tapi belum bisa berbuat banyak :'(
thanks mas sap inspiringny,semoga sukses selalu buat seluruh bangsa jg deh :D
Selamat berbahagia buat mempelai berdua :)
Anonim 15 Oktober 2013 pukul 22.13 Hapus Komentar
subhanallah semoga menjadi keluarga samara hingga maut memisahkan dan dikaruniai anak* sholeh shalilah
begitu besar kuasa ALLAH SWT :))
Andi Pratama 15 Oktober 2013 pukul 22.24 Hapus Komentar
Lahaula Wala Quwata Illa Billah Hil Aliyil 'Azim...
Kisah ini sangat menginspirasi bagi kehidupan kita semua.
Amin...
Unknown 15 Oktober 2013 pukul 22.44 Hapus Komentar
Ini link liputan tentang yayasan sayap ibu dimana putri herlina bernaung selama ini. Diliput oleh tim program "pengabdian" transtv.
https://www.youtube.com/watch?v=BNc9uggvD80
Anonim 15 Oktober 2013 pukul 23.00 Hapus Komentar
Subhanallah.. ALLAH Maha Besar.. ALLAH Maha Pengasih dan ALLAH Maha Penyayang.. Barakallah Mbak Putri dan Mas Reza.. semoga menjd keluarga sakinah mawaddah warahmah.. bahagia dunia dan akherat.. aamiin yra.. Semoga ALLAH selalu melimpahkan rahmatNYA, memberikan semua yg terbaik dan surgaNYA kpd Ibu dan Bpk Naryo, kpd pengurus dan penghuni panti asuhan Sayap Ibu, kpd kedua orangtua Mas Reza dan kpd Mas Saptuari, atas segala kebaikam dan segala keikhlasannya.. aamiin yra..
Ria Puspitasari 15 Oktober 2013 pukul 23.49 Hapus Komentar
subhanallah...

semoga menjadi keluarga sakinah mawaddah warrahmah. aamiin


rpdksm.blogspot.com
Yudha 16 Oktober 2013 pukul 00.08 Hapus Komentar
salut , insfiratif
kilas balik Putri Herlina di hitam putih, semoga di panjangkan jodohnya aamin, dan jangan lupa masih ada adik2 nya Putri Herlina di Panti Yayasan sayap ibu, yang menunggu uluran tangan kita

http://www.mytrans.com/video/2012/05...idak-putus-asa

AOKHI 16 Oktober 2013 pukul 00.15 Hapus Komentar
Dunia, jodoh, akal adalah misteri. Membaca tulisan dan kisah nyata ini seperti membolak-balik rasio, dan mengoyak mata hati yang senantiasa tersudut sepi. Do'a dan jalan yang terbaik telah ditunjukan bagi kedua pasangan dan jalan manfaat telah dihidayahkan bagi siapa saja yang dapat membaca dan menuliskan ayat-ayat kehidupan.

Haru. Sungguh!
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 00.26 Hapus Komentar
subhanallah...
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 00.50 Hapus Komentar
Dia yang melukis...dan Dia juga yang membuat narasi untuk lukisanNya...Subhanallah...
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 01.00 Hapus Komentar
subhanallah!!

ayu&taufik
Dani Kaizen 16 Oktober 2013 pukul 02.16 Hapus Komentar
Subhanallah.....cerita yg sangat inspratif dan mencerahkan.....terimakasih untuk mas saptuari yg sudah berbagi ceritanya....salam kenal untuk putri herlina.....

*izin share :-)
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 03.16 Hapus Komentar
SUBHANALLAH !!
merinding .
Engkau lah Maha Segalanya ya Alloh !!
Nurul Mustafit 16 Oktober 2013 pukul 07.08 Hapus Komentar
sungguh aku menangis membaca kisah ini....semoga Allah SWT memberikan jalan baik untuk kita semua...aaamiiin
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 07.10 Hapus Komentar
Segala puji bagi Allah, DIA Sang Maha Sutradara, kehendakNYA tak terbantahkan, sangat mengharukan. Semoga bahagia....
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 07.24 Hapus Komentar
Subhanallah, lebih dari sekedar menyentuh dan benar - benar menyadarkan bahwa setiap dari kita pasti akan memiliki film terbaik dalam hidup dengan skenario terindahNya. keren mas, bahagia selalu mbaa puuuut :')
RIRI SATRIA 16 Oktober 2013 pukul 07.32 Hapus Komentar
sebuah kisah yang sangat luar biasa .. sangat layak untuk ditulis lebih mendalam dan mungkin ditayangkan di layar lebar .. bukan apa-apa .. kisah-kisah seperti ini harus lebih banyak disebarkan kepada masyarakat Indonesia ini .. membuat kita merenung dan akhirnya termotivasi untuk menjalani kehidupan ..
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 07.34 Hapus Komentar
hebat sekali
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 07.50 Hapus Komentar
Subhanallah, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, bahagia dunia akhirat aamin
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 08.06 Hapus Komentar
Sepanjang ingatan saya, saya menangis terisak ketika masih SD karena disabet batang bambu oleh ibu saya karena saya main2 dengan api di tempat sampah. Yang terakhir adalah ketika saya curhat kepada istri saya tentang suatu hal beberapa tahun yang lalu. Kalau membaca sebuah tulisan yang membuat terharu paling ya mbrebes mili saja.
Tapi tulisan ini sudah membuat saya kembali menangis terisak. Sungguh tulisan yang luar biasa, mas Saptuari.
Salam hormat buat mbak Putri, mas Reza dan kedua orang tuanya.
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 08.14 Hapus Komentar
salut, sangat terharu.....selamat berbahagian reza dan putri..God Bless..
Naqiyyah Syam 16 Oktober 2013 pukul 08.28 Hapus Komentar
Ya Allah, haru membacanya. AllahuAkbar....
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 08.42 Hapus Komentar
Subhanallah...subhanallah...
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 08.55 Hapus Komentar
Subhanallah..
@Masigit77 16 Oktober 2013 pukul 09.07 Hapus Komentar
Subhanallah-Allahu Akbar...
Barakallahu lakum
Moga apa yg mas Saptu lakukan jadi jariyah pahala, Aamiin.
Untuk Putri, moga Allah sempurnakan kebahagiaanmu sebagai ganjaran atas perjuanganmu, Aamiin.
Gusti Pengeran mboten saré
Bersama ujian selalu bersanding pahala yang sepadan.
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 09.15 Hapus Komentar
mbrebes mili...

semoga Gusti Allah memberkahi melimpahkan barokahNya kepada mereka berdua
Lila 16 Oktober 2013 pukul 09.27 Hapus Komentar
Subhanallah....
Lila 16 Oktober 2013 pukul 09.28 Hapus Komentar
Subhanallah
Lila 16 Oktober 2013 pukul 09.28 Hapus Komentar
Subhanallah....
Agung SBY 16 Oktober 2013 pukul 09.28 Hapus Komentar
"Laa illa ha illa anta subhanaka inni kuntu minnaddolimin"; tiada Tuhan selain Engkau ya Allah, sesungguhnya aku ini lemah yang selalu menganiaya diriku. Seomoga kita termasuk hamba yg dimenangkannya, jangan takut jaminan-Nya akan datang. Amin ya mujibbassalin.
Agung SBY 16 Oktober 2013 pukul 09.31 Hapus Komentar
"Laa illa ha illa anta subhanaka inni kuntu minnaddolimin"; tiada Tuhan selain Engkau ya Allah, sesungguhnya aku ini lemah yang selalu menganiaya diriku. Seomoga kita termasuk hamba yg dimenangkannya, jangan takut jaminan-Nya akan datang. Amin ya mujibbassalin.
Adi Supriadi 16 Oktober 2013 pukul 09.33 Hapus Komentar
sangat menginspirasi bagi kita semua.semangat pantang menyerah di tengah keterbatasan.
Instrument Geoteknik 16 Oktober 2013 pukul 09.34 Hapus Komentar
mak Nyoss . . .
terus berkarya mas bro , . . . .
BUDY JULLIANTO 16 Oktober 2013 pukul 09.45 Hapus Komentar
subhanalloh, gw bacanya ampe menitikan air mata. inspired banget gw berasa ketampar baca tulisan ini. ngena banget. (T_T)

http://travellingaddict.blogspot.com/
suhailahalhuda 16 Oktober 2013 pukul 09.52 Hapus Komentar
ijin MEWEK gan... asli mewek...

moga dibuat filmnya
sutradarana (riri reza)
sountrack (melly goeslow)
pemeranya mas reza dan mba' putri sendiri atau nyari pemain baru yg penting bukan artis lama.

terus hasilnya buat yayasan yg benar2 merawat orang=orang luar biasa seperti mereka...

subhanalloh nangis gan... nangis....

Unknown 16 Oktober 2013 pukul 09.52 Hapus Komentar
Ya Allah ,...terharu banget,...
ternyata masih ada orang sebaik suami nya mbak putri herlina,..
semoga menjadi kisah inspiratif bagi orang lain,...
hukhukhuk..jadi ikut mewek waktu baca kisahnya mbak putri
selamat ya mbak,...
Azhar Penulis 16 Oktober 2013 pukul 09.59 Hapus Komentar
Putri menunjukkan sebuah perjuangan hidup, kita tidak boleh menyerah dengan keadaan. Reza menemukan keindahan hati Putri. Semoga sakinah, mawaddah wa rahmah selalu menyertai, melahirkan generasi penerus yang shaleh-shalehah dan menjadi teladan bagi kita semua. Subhanallah, walhamdulillah, Allahu Akbar .... :)
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 10.01 Hapus Komentar
subhanallah..sungguh Allah Maha Segala-Nya..buat mba putri dan mas reza langgeng smpai kakek nenek dan menjadi keluarga yg sakinah mawadah dan warahmah..
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 10.02 Hapus Komentar
subhanallah
seperti sebuah tepukan kecil di pundah sebagai pengingat bagi kita kita semua.


saya nggak mau baca sedemikian telitinya ahh
baru skap skip udah prembik prembik
malu sama temen sebelah hehehehe


bahan kualitas tinggi, diolah dan disajikan dengan istimewa,
hasilnya, bacaan yg sangat memuaskan

top markotop mas Saptu

Anonim 16 Oktober 2013 pukul 10.05 Hapus Komentar
subhanallah..Allah Maha Segala-nya..langgeng buat hubungan mba putri dan mas reza sampai kakek nenek dan menjadi keluarga yang sakinah,mawadah,warahmah..amin yarobballallamin
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 10.08 Hapus Komentar
Ckckckckcckk........... Subhanallah... apa lagi yang kita ragukan dari Allah ...?? Dia maha kuasa dan pemilik apa apa yang ada di langit dan di bumi, Dia juga pemilik segala rencana dan kejadian...!
mama Erni 16 Oktober 2013 pukul 10.10 Hapus Komentar
Terharu bgt mas....sekaligus malu pada diri sendiri yang msh sering mengeluh
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 10.11 Hapus Komentar
Subhanallah............
ika trisna 16 Oktober 2013 pukul 10.11 Hapus Komentar
numpang share ya mas,,,, makasih
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 10.22 Hapus Komentar
Manusia tggl Menjalankan Semua skenario hidup telah di atur oleh yg Empunya Kehidupan yaitu allah maha besar ,. tulisannya bagus mas saptu(y)
Yuli Wulandari 16 Oktober 2013 pukul 10.25 Hapus Komentar
MasyaAllah....Bakallahulakum wa baraka'alaikum wa jama'a bainakuma fii khai...selamat buat Putri, limpahan kasih sayang Allah begitu besar...
dedy 16 Oktober 2013 pukul 10.32 Hapus Komentar
Subhanallah mas .....
Sampeyan dipilih Allah untuk menjadi bagian dari kisah 'Indah' ini.
Sangat sangat inspiratif, semoga Allah melimpahkan pahala yang setimpal bagi sampeyan dan keluarga.
Dan untuk Putri, Reza, Bu Naryo, Ibunda Reza kalian semua pemilik hati yang seluas samudra. Surga Insya Allah akan menjadi balasannya. Aamiin ...
Roman Picisan 16 Oktober 2013 pukul 10.38 Hapus Komentar
kesempurnaan hidup adalah kebersamaan kita dengan orang2 yg mencintai kita dengan tulus... Semoga aku bisa mengambil hikmah ini.
Rama Yusron H. 16 Oktober 2013 pukul 10.38 Hapus Komentar
Allahu'Akbar... ;')
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 10.42 Hapus Komentar
subhanallah, ijin share nggih...terharu membaca tulisan ini....
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 10.42 Hapus Komentar
Luar biasaaaa!
Proficiat utk MAs Reza dan mbak Putri!
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 10.43 Hapus Komentar
subhannallah..
inspirasi bangt buat hidup ku..
terharu. merinding. merasa punya cahaya penyemangat lg..

mksih mas saptu tulisan nya bagus bnget....
windanuraidha 16 Oktober 2013 pukul 10.54 Hapus Komentar
mudahan aja kisahnya mba putri sm mas reza bs dibukukan kalau perlu di filmkan, pasti akan lebih mengharukan.
skrg saya percaya sm yg namanya keajaiban Allah SWT, karna awalnya saya sempet ragu.tp ternyata bener, kun fayakun. :')
denny 16 Oktober 2013 pukul 11.16 Hapus Komentar
SUBHANALLAH...
Bayu Santoso 16 Oktober 2013 pukul 11.19 Hapus Komentar
Habis artikel ini langsung ngucap Allahu Akbar mas sap.
Sambil berkaca-kaca bacanya.
Inspiratif banget.
Semoga Allah selalu memberi rahmat dan hidayahnya kepada mbak Putri dan mas Reza. Amin
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 11.26 Hapus Komentar
Wow..... Subhanalloh
Alloh Maha Segalanya.....
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 11.28 Hapus Komentar
subahanallah...........mari kita yg diberi kesempurnaan lbih brmnft lagi :)
Pakde Cholik 16 Oktober 2013 pukul 11.30 Hapus Komentar
Sebuah kisah yang sarat makna
Terima kasih
Ali Komando Chexor 16 Oktober 2013 pukul 11.30 Hapus Komentar
ya Allah mudah-mudahan aku orang semangat seperti cerita itu...
aku jadi terharu,mau nangis...
Arjuna 16 Oktober 2013 pukul 11.33 Hapus Komentar
tak banyak lelaki yang suka nangis baca cerita nyata, tapi aku nangis ketika baca kisah ini. Luar Biasa Allah lah Sang Sutradara dari semua sutradara hebat di dunia
Arjuna 16 Oktober 2013 pukul 11.35 Hapus Komentar
tak banyak lelaki yang suka nangis baca cerita nyata, tapi aku nangis ketika baca kisah ini. Luar Biasa Allah lah Sang Sutradara dari semua sutradara hebat di dunia
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 11.39 Hapus Komentar
Subhanallah :)
sampe mbrebes mili ak baca kisah mbak Putri .
semoga bisa menginspirasi pembaca nya ....
Allah itu maha adil :)
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 11.44 Hapus Komentar
subhanallaah....maav mas ijin copas penggalan kalimatnya ya...ada yg bagus bangget....untuk di share di fb...matursuwun....
knwkurniasari.blogspot.com 16 Oktober 2013 pukul 12.00 Hapus Komentar
Subhanalloh...sangat mengharukan dan menyentuh hati, tiada yang Maha Sempurna Pengatur Setiap Adegan Kehidupan selain Alloh SWT..
zera 16 Oktober 2013 pukul 12.01 Hapus Komentar
Subhanallah..... Sungguh aku hamba yang melupakan nikmatMU ya Allah.. Semoga kisah ini dapat membuka mata kita semua, Allah pasti merencanakan yang terbaik bagi umatNya..
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 12.11 Hapus Komentar
luar biasa, terharu, stlah baca sekilas beritanya di detik.com saya nyari situs mas saptuari, saya sangat terharu...
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 12.13 Hapus Komentar
luar biasa, terharu, stlah baca sekilas beritanya di detik.com saya nyari situs mas saptuari, saya sangat terharu...
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 12.13 Hapus Komentar
Subhanalloh....tak terasa air mataku menetes di pipi..........metu ruangan kantor njuk ning kamar mandi raup.....sekalian ning musholla kantor ndhuhuran...........

Nice blog, Mas Saptuari...Semakin membuat matakoe berkaca thdp keadaan selam ini....dan Gusti Alloh ora sare....KUN FA YAA KUN.........Keep do the best i think.......

Selamat menempuh hidup baru, Putri....Semoga Sakinah Mawaddah wa Rohmah....Amin....
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 12.14 Hapus Komentar
Disaat kita mendengar berita korupsi dimana-mana ... kisah ini menginspirasi kita semua, rumah disurga sudah dibangun untuk pasangan ini nanti
Jumbo 16 Oktober 2013 pukul 12.21 Hapus Komentar
Proficiat Putri dan Reza, semoga langgeng sampai kaken ninen.... Speechless!!!!
Jumbo 16 Oktober 2013 pukul 12.23 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 12.30 Hapus Komentar
subhanallah, Allah Maha Kasih
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 12.32 Hapus Komentar
subhanallah, Allah Maha Kasih
arida tania 16 Oktober 2013 pukul 12.35 Hapus Komentar
subhanallah rasa haru dan bahagia membaca semua ini membuatku tak bisa lg membendung air mata
arida tania 16 Oktober 2013 pukul 12.43 Hapus Komentar
subhanallah rasa haru dan bahagia saat membaca tulisan ini membuatku tak bisa membendung air mata semoga Allah senantiasa memberkahi kehidupan rumah tangga kalian
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 12.47 Hapus Komentar
subhanallah
mz reza baru bener'" lakii :)
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 12.55 Hapus Komentar
semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.....
R Ediyanto 16 Oktober 2013 pukul 12.57 Hapus Komentar
Subhanallah, tidak terasa air mata menetes haru dan bangga.

Salut buat Bu Naryo, mas Saptuari, Mas Reza dan kedua orangtuanya serta mbak Putri tentunya. Mereka semua telah melakukan peran masing-masing dengan luar biasa dalam suatu kisah yang hebat dan inspiratif dengan sutradara Allah SWT. Semoga semua amal kebaikan mereka mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT dan mendapat bagian pahala dari orang-orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka, amiin.

Ijin untuk share kisah ini, mas Saptuari.
joko santoso 16 Oktober 2013 pukul 13.00 Hapus Komentar
cerita yang sangat memberikan inspirasi, terutama kepada kita manusia yang terlahir lebih sempurna, agar jangan mudah menyerah pada keadaan dan menyalahkan kondisi apapun yang kita hadapi saat ini...
Guraherbal 16 Oktober 2013 pukul 13.15 Hapus Komentar
Subhanallah..janji Allah selalu benar..dia yang senantiasa berbuat baik akan menuai kebaikan pula...selamat mba putri dan mas reza
DSuhendra 16 Oktober 2013 pukul 13.17 Hapus Komentar
terima kasih sudah bersedia membagikan kisah luar biasa ini. merupakan suatu "teguran keras" khususnya utk saya bahwa Allah SWT itu Maha Segalanya. Buat Putri dan Reza semoga selalu di mudahkan dan di berikan kebahagiaan dalam rumah tangganya selalu.
Buat Mas Saptuari....sekali lagi terima kasih tuk berbagi ceritanya
Afif Mas'udi Ihwan 16 Oktober 2013 pukul 13.27 Hapus Komentar
SubhanaAlloh Luar biasa mas, terimakasih sudah berbagi ceritanya mas. Inspiratif!
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 13.39 Hapus Komentar
subhanaullah...
ini satu dari kebesaran Allah SWT, semoga Allah membuka mata dan hati kita untuk tetap melihat kebesaran-Nya lain dan menjadi pelajaran bagi kita.
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 14.00 Hapus Komentar
wanita yang luar biasa....tidak ada cukup kata untuk menerjemahkan kekuasaan NYA.....
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 14.16 Hapus Komentar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Terharu aku membaca jalan cerita kisah Putri & Reza...
mataku berlinang.....
kuasa-Mu sangatlah besar ya Allah
Maz Saptuari,insprirasimu adalah menginsprirasi orang lain.
puteri miranti ningrum 16 Oktober 2013 pukul 14.45 Hapus Komentar
Alhamdulillah...selamat ya put, semoga Allah SWT selalu limpahkan rakhmatNya buat Putri sekeluarga, Aamiin YRA :)

Ijin share tulisan bagus ini ya mas :)
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 14.59 Hapus Komentar
Subhanallah..Allah memang maha luas rahmatnya, Barakallahu fiik untuk keduanya beserta keluarga..
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 15.06 Hapus Komentar
Semula sy sdh berniat utk tdk boleh menangis jk mmbc artikek , tp trbyata tetap sj saya gbs nahan bendungan air mata ini .. subhanallah walhamdulillah .. semoga klrga reza san putri mjd sakinah mawadah warohmah ya .. amin .. sy semakin percaya bhw Allah itu ada .. Allah Maha Segalanya .. ^^
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 15.08 Hapus Komentar
Semula sy sdh berniat utk tdk boleh menangis jk mmbc artikek , tp trbyata tetap sj saya gbs nahan bendungan air mata ini .. subhanallah walhamdulillah .. semoga klrga reza san putri mjd sakinah mawadah warohmah ya .. amin .. sy semakin percaya bhw Allah itu ada .. Allah Maha Segalanya .. ^^
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 15.09 Hapus Komentar
Semula sy sdh berniat utk tdk boleh menangis jk mmbc artikek , tp trbyata tetap sj saya gbs nahan bendungan air mata ini .. subhanallah walhamdulillah .. semoga klrga reza san putri mjd sakinah mawadah warohmah ya .. amin .. sy semakin percaya bhw Allah itu ada .. Allah Maha Segalanya .. ^^
Nenock 16 Oktober 2013 pukul 15.09 Hapus Komentar
SUBHANALLAH WALHAMDULILLAH WALAAILLAHAILLALLAH WALLAHUAKBAR..........

bener2 sukses banjir air mata, sukses terus ya mas... :)

barakallahulaka waabaaraka 'alaiykumaa wajama'a baiynakumaa fii khoirr buat mba putri...
semoga segera diberi keturunan yang sholeh/sholehah, aamiin...

barakallah untuk mas Saptuari dan nyonya :)
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 15.16 Hapus Komentar
Subhanallah,,
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 15.17 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 15.37 Hapus Komentar
alhamdulillah.. happy ending.
selamat putri & reza :) semoga jadi keluarga SaMaWa.. aamiin
Jumbo 16 Oktober 2013 pukul 15.58 Hapus Komentar
Speechless....
Barangonline 16 Oktober 2013 pukul 16.03 Hapus Komentar
subhanallah, memang dhasyat rencana Allah..
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 16.14 Hapus Komentar
subhanaLlaah..

masih ada tah orang yang bisa nerima apa adanya kayak begini..?!
kalo saya entah apa sanggup, ya

barakAllahu mbak Putri dan mas Reza

Dab Saptuari, tulisanmu apik tnan
Daissy Kusumawardany 16 Oktober 2013 pukul 16.19 Hapus Komentar
Subhanallah
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 16.27 Hapus Komentar
Mas Saptu, keep inspiring us yaa. Semoga lewat kisah mba Putri memberikan banyak semangat serta pelajaran hidup agar kita jdi generasi yang tidak manja, pantang menyerah menghadapi kerikil2 hidup. Amin Ya Robbal Alamin... Selamat buat Mba Putri & Mas Reza.
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 16.29 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 16.39 Hapus Komentar
Subahanallah, betapa indahnya hidup ini walupun mempunyai kekurangan..
Terimakasih atas kisah inspiratifnya,terutama bu naryo yg mau mendidik mbk puteri sampai besar dg pnuh ksh syg dan kesabaran..

Sukses selalu buat bu naryo dan keluarga, mbk puteri ms reza, slmt menempuh hdp baru..
Salut,,
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 16.58 Hapus Komentar
Bagus banget kisahnya dan benar2 terharu
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 16.58 Hapus Komentar
Subhanallah, benar2 terharu membaca postingan ini, benar2 menginspirasi
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 17.04 Hapus Komentar
Putri Herlina, nama sederhana yang menginspirasi dunia.
Tapi dibalik semua ini, penulis sangat hebat, menyajikan sebuah kehebatan dalam kesederhanaan yang indah. Menjadikannya semakin menakjubkan. Salut Mas....
Rok Panjang 16 Oktober 2013 pukul 17.26 Hapus Komentar
Huaa, akhirnya saya dapatkan juga niy blog setelah ramai2 teman2 saya merekomendasikan untuk membaca, dan subhanallah,, isinya suggooiii, luar biasa,, :)
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 17.43 Hapus Komentar
terima kasih buat mba putri dan penulis sudah membuka hati dan fikiranku
asun86 16 Oktober 2013 pukul 17.54 Hapus Komentar
ALLAHUAKBAR,...
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 18.04 Hapus Komentar
Illa Rabb.....
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 19.14 Hapus Komentar
Barokallah ya u mempelai berdua...sungguh mengharukan...sangat special..matursuwun atas pembelajaran hidupnya mba puteri herlina..
Doaku..mba putri segera menyempurnakan dirinya sbg muslimah dg menjalankan perintah Allah u memakai hijab, Aamiin
Anonim 16 Oktober 2013 pukul 19.46 Hapus Komentar
Yaaaa ampun Gusti, kuasa Mu sunggu Ajaib
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 20.23 Hapus Komentar
subhanallah
Gharimuddin 16 Oktober 2013 pukul 20.25 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Gharimuddin 16 Oktober 2013 pukul 20.26 Hapus Komentar
Subhanallah... satu lagi kisah inspiratif
YUNAN JOGJA 16 Oktober 2013 pukul 20.48 Hapus Komentar
Kisah Luar Biasa,...dan ak sangat percaya apa yg terjadi di bumi ini adalah karena kehendak-NYA,.........DIALAH RAJA,..
inayah 16 Oktober 2013 pukul 21.07 Hapus Komentar
Allahu Akbar...kisah penuh hikmah.
Izin share Mas,,
munawwarah 16 Oktober 2013 pukul 21.14 Hapus Komentar
subhanallah, indahnya rencana Allah
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 21.15 Hapus Komentar
Subhanallah...selamat berbahagia utk pasangan yg luar biasa ini...
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 21.16 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 21.19 Hapus Komentar
terharu membaca nya. selamat untuk Reza dan Putri selamat berbahagia. memang skenario ALLAH lebih baik dari apa pun. subhannallah :)
unie farida 16 Oktober 2013 pukul 21.48 Hapus Komentar
speechless...
allah maha besar
DeE_yOu 16 Oktober 2013 pukul 21.48 Hapus Komentar
Subhanallah. Sang Maha Sutrdara.
herlawati z. 16 Oktober 2013 pukul 22.10 Hapus Komentar
Subhanallah, kisah dongeng akhirnya muncul didunia nyata, semoga langgeng sampe nangis2 terharu bacanya
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 22.43 Hapus Komentar
subhanallah
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 22.47 Hapus Komentar
sungguh terharu......semoga jadi amal sholeh mas reza....good luck and happinnes.....selamat menempuh hidup baru moga jadi keluarga sakinah mawadah dan warohmah......amin...
swijanarko 16 Oktober 2013 pukul 22.49 Hapus Komentar
Dan karena Tuhanmu, bersabarlah....., Putri sudah membuktikan kalimat ini buat kita... Subhanalloh...tidak ada yg mampu membelokkan skenario Allah...
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 22.54 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 22.56 Hapus Komentar
mohon ijin share mas saptuari....
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 23.01 Hapus Komentar
Subhanalloh hatur nuhun kisahnya sangat menyentuh hati yg sering merasa lapar n kurang bersyukur. semoga kebaikan menyertai mas saptu, mbak putri dan org2 baik lainnya dikisah ini
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 23.06 Hapus Komentar
Subhanalloh....hatur nuhun atas kisah inspiratif ini. Menyentuh jiwa ini yg sering haus n jauh dr ucap syukur. Smoga kebaikan menyertai mas saptu, mbak putri n org2 baik dlm kisah ini serta u/ kita semua
Unknown 16 Oktober 2013 pukul 23.21 Hapus Komentar
dr kmarin liat org bnyak yg ngetwitt nangis,
penasaran&coba baca.
alhasil..bacaan blum kelar udah nangis :')
ampe komentar ini di ketik,,belom kelar baca :)
&belom kelar juga terharunya :')

mas'y amazing :') sahabat yg slalu ada :)

#SubhanaAllahBanget
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 01.21 Hapus Komentar
Saya yang sejak kemarin baca kisah ini, masih saja mampir di sini sampai detik ini.
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 01.22 Hapus Komentar
Nelangsani mengharukan.
Rendra Bhatara 17 Oktober 2013 pukul 02.51 Hapus Komentar
Terima kasih untuk tulisan anda. Terima kasih banyak.
sansiviera 17 Oktober 2013 pukul 03.11 Hapus Komentar
subhanAlloh AllohuAkbar... sangat mutlak Alloh memang maha besar dengan segala kekuasaan dan kehendaknya.... sangat inspriratif gak terasa ampe berkaca kaca bacanya...
Terus berkarya...
sansiviera 17 Oktober 2013 pukul 03.14 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Syahid Busthomi 17 Oktober 2013 pukul 03.25 Hapus Komentar
Subhanalloh...Laa Ilaha Illalloh, Allohu Akbar....semoga Alloh senantiasa menjaga putri dan keluarganya. Dan untuk mas Saptu, smg rahmat dan karunia Alloh utk sampean dan keluarga...
syaiful bakti 17 Oktober 2013 pukul 04.03 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 04.04 Hapus Komentar
subhanallah... pd saat sy ada masalah, selalu ada cerita lain yg menyadarkan sy utk lebih bersyukur dan berdoa kembali ke Allah SWT... terima kasih m Saptu atas cerita ini, dan selamat utk Putri n Reza, semoga rumah tangganya selalu dilimpahi kebahagiaan lahir bathin serta langgeng sampai jadi eyang2..amien ya Rabb
syaiful bakti 17 Oktober 2013 pukul 04.06 Hapus Komentar
Terimakasih Mas Saptu...tulisan yang menyentuh hati, semoga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat..Amiin
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 06.04 Hapus Komentar
Subhanalla...sampai nangis bacanya..betul2 sangat menginspirasi.smoga putri n reza jd pasangan samawa. Ijin share mas...
Asrof Jasa Programmer 17 Oktober 2013 pukul 06.07 Hapus Komentar
Masya Alloh, cerita dari orang hebat tentang orang hebat. Sungguh saya benar-benar kecil.
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 06.14 Hapus Komentar
subhanallah..
maha kuasa Mu ya Allah,,
Engkau adalah sebaik-baik pemberi kasih dan sayang,,..
Ferdian 17 Oktober 2013 pukul 06.51 Hapus Komentar
Sumpah mas, saya menangis baca tulisan sampeyan. Nggak bisa membayangkan kebahagiaan Putri, what a perfect wedding! Semoga rumah tangga Putri & Reza diberkahi Gusti Allah, menjadi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warrahmah. Dikaruniai anak2 banyak yang solih & soliha. Amiin ya Allah...
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 07.00 Hapus Komentar
Luar biasa menyentuh
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 07.19 Hapus Komentar
Subhanallah ....Allahu akbar

barakallah untuk mempelai berdua
siti masyitah 17 Oktober 2013 pukul 08.02 Hapus Komentar
hikss... hikss... subhanallah... ikut terinspirasi dan menyeka air mata.

barakallah buat pernikahan mbak Putri dan mas Reza
diana fatmasari 17 Oktober 2013 pukul 08.24 Hapus Komentar
Mas Saptuari, kisah putri herlina hampir sama dg kisah saya. Kekasih saya seorang pria difabel yang mengagumkan. Hanya saja, sampai saat ini...kami belum menikah karena restu orang tua saya yg belum kami dapat...Kisah putri herlina memberikan suntikan semangat baru bagi kami berdua. Doakan kami mas... Trims
diana fatmasari 17 Oktober 2013 pukul 08.27 Hapus Komentar
Mas Saptuari, kisah putri herlina hampir sama dg kisah saya. Kekasih saya seorang pria difabel yang mengagumkan. Hanya saja, sampai saat ini...kami belum menikah karena restu orang tua saya yg belum kami dapat...Kisah putri herlina memberikan suntikan semangat baru bagi kami berdua. Doakan kami mas... Trims
joko 17 Oktober 2013 pukul 08.30 Hapus Komentar
luar biasa, nggak bisa diungkapkan tentang ini. Allah sebaik-baiknya perancang kehidupan seseorang. kedua orang tua reza sangat-sangat menghargai dan memahami.
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 08.33 Hapus Komentar
nangis bacanya
Anis Putra 17 Oktober 2013 pukul 08.37 Hapus Komentar
Tak ada kata lain selain, terima kasih Mbak Putri Herlina, terima kasih Mas Saptuari.. Tulisan mengenai pengalaman hidup ini sangat menginspirasi.
Media Hamil 17 Oktober 2013 pukul 09.57 Hapus Komentar
Terharu ... Allah swt Maha Adil dan Maha Pengasih - Penyayang
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 10.03 Hapus Komentar
subhanallah mas, keren banget ceritanyaaa
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 10.07 Hapus Komentar
Selamat kepada Mas Reza Dan Mbak Putri...
Terima kasih buat Mas Saptuari, Semoga lewat goresan penanya ini, kita semua bisa eling terhadap sesama, saling perduli dan mengasihi...
SALUT Mas Saptu, Salam dari BALI..
masnau 17 Oktober 2013 pukul 10.17 Hapus Komentar
Subhanallah... Barakallah atas mereka (dan orang2 di sekelilingnya) sampai akhir hayatnya...
Tri Yulisman Eka Putra 17 Oktober 2013 pukul 10.25 Hapus Komentar
Subhanallah, Allahu Akbar...lahaula wala quwwata illa billah...sangat inspiratif, luar biasa skenario Allah, ternyata hamba yg hina ini msh harus banyak bersyukur atas karunia yang sudah tiada terhingga diberikan Allah kepada hamba dan keluarga...terima kasih ya Allah...jadikan hamba sekeluarga besar dan orang2 mukmin lainnya menjadi hamba yang pandai bersyukur....selamat utk mbak Putri dan mas Reza, “Barakallahu laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a bainakuma fi khair”
Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan”
(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibn Majjah)....aamiin...mhn ijin share kang Saptuari...syukron
ragilireng 17 Oktober 2013 pukul 10.46 Hapus Komentar
Mengharukan....menangis aku membacanya....Selamat menempuh hidup baru Putri...
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 10.51 Hapus Komentar
Mas sapto bravo artikelnya. Ismail Uka Uka
Meja Makan MaKO' 17 Oktober 2013 pukul 10.57 Hapus Komentar
Subhanallah...
Mira 17 Oktober 2013 pukul 10.57 Hapus Komentar
Subhanallah...
mrs Rasyid 17 Oktober 2013 pukul 11.10 Hapus Komentar
Allah MAha Besar, semoga Bahagia selalu mbak Putri, AMIIIN YA RABB:)
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 11.31 Hapus Komentar
Allahhuakbar......,
bener2x nangis aku mas, Salam buat mbak putri, mudah2x ini akan menjadi motivasi aku, biar menjadi cambuk buat istriku, dan menjadi sebuah pelajaran bagi putri2x kecil ku. Mudah2xan Allah selalu memberikan limpahan rahmatNya kepada mereka dan ibu dan bapak Naryo yg telah merawat dan membesarkan mbak putri, surga bagi mereka.
Do'a orang2x yang membaca kisah ini akan selalu terpancar dari hatinya walau tak terucap dan akan tersampaikan kepada Allah.
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 11.34 Hapus Komentar
Sesungguhnya wanita2 baik itu diciptakan untuk laki2 yg baik pula. Allah Akbar . selamat putri & suami segera dapat momongan yaa .
Iwan Laksana Arianto 17 Oktober 2013 pukul 11.40 Hapus Komentar
teriring salam dan doa y..untuk kedua mempelai smoga menjadi keluarga samara.....n dapat terus menginspirasi qta smua....barakallah.amien
Dapur Dinanti 17 Oktober 2013 pukul 11.41 Hapus Komentar
Sangat Inpiratif mas, disaat-saat saya sedang butuh semangat lagi untuk lebih sabar dan tabah dalam menjalani hidup ini. Salam Hormat saya buat Ibu Naryo dan Mas Saptuari. Semoga Allah SWT selalu memberikan limpahan rahmat, rejeki dan kesehatan untuk Ibu Naryo dan Mas Saptuari Sekeluarga. Amin
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 12.02 Hapus Komentar
ALLAHU AKBAR !!!

Subhanallah wal hamdulillah yg tiada terkira baca posting blog ini
Allah memang sutradara terbaik dan terhebat bagi seluruh hambaNya
Semoga kisah kak Herlina bisa jadi inspirasi buat mereka2 yg selalu berputus asa dalam hidup..

Selamat untuk kak Herlina dam mas Reza
Barakallahulakum..
Selalu ada pelangi sesudah hujan
Selalu ada harapan setiap ujian
Selalu ada jalan setiap cobaan
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 12.14 Hapus Komentar
Ketabahan, kekuatan dan cita2 yang membuat PUTRI mencapai yang diinginkannya.
Jangan lupa berbagi keberhasilanmu selanjutnya... Kami bangga atas perjuangan Putri... Kami menunggu perjuangan mu yang berikutnya.

Mas Saptu...... Ikutilah perjalanan Putri dan berbagilah kebahagian Putri dg kami.

Selamat bahagia dan betjuanglah terus dan kepada mas suami..jagalah hartamu yang paling berharga ini.....hidupnya sudah membuktikan, bahwa PUTRI adalah seorang yang sangat berharga bagaikan permata berlian.........
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 12.26 Hapus Komentar
Subhanallah..subhanallah..subhanallah..
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 12.28 Hapus Komentar
Mas Saptuari, terimakasih banyak atas tulisannya.

Sampaikan salamku pada Mbak Puri dan Mas Reza

Baru saja saya menangis sebelum tulisan ini selesai saya baca.

Just Dika 17 Oktober 2013 pukul 12.46 Hapus Komentar
Asli marai nangis. only one word from me, bersyukur.
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 12.56 Hapus Komentar
SUBHANALLAHA.
haru dan bangga buat Putri dan Reza, semoga menjadi kleuarga yang baagia dunia dan akhirat,
buat mas saptuari semoga bisa membagi inspirasi lebih banyak lagi kesemua orang, berkah buat kita semua. Aamiin.
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 13.27 Hapus Komentar
Subhanallah, bener-bener pasangan yg luar biasa
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 13.27 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown 17 Oktober 2013 pukul 13.27 Hapus Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 13.30 Hapus Komentar
Subhanalloh....
Bacanya sambil nangis