Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tuhan Maha Sutradara

“sesuatu yang kau anggap baik belum tentu baik di depan Tuhan, juga sesuatu yang kau anggap buruk belum tentu buruk di depan-Nya. Karena Dialah sutradara terhebat sesungguhnya..”

Jogjakarta..
Siang yang panas memeluk daun-daun yang saling bergesek, pohon-pohon rindang di halaman panti asuhan itu saling merangkul, menyebarkan angin semilir dengan suara yang lembut berbisik. Siang yang sunyi, saat sebagian orang-orang bekerja, sebagian lain beristirahat melepas lelahnya.

“Aku pengen pergi dari panti ini mas, sudah 24 tahun aku disini.. ingin rasanya untuk segera bisa mandiri. Aku membayangkan punya suami yang normal, walaupun kondisiku seperti ini, tapi ada gak ya yang bener-bener serius sama aku. Apa aku gak tau diri ya mas kalo ngarepin jodohku lelaki yang sempurna..
apa hidupku sampai tua hanya di panti ini ya mas, sendirian tiap hari di meja ini”
Pandangan Putri Herlina kosong ke depan, aku yang duduk di sampingnya berusaha jadi pendengar yang baik.
“ya banyakin berdoa aja Put, minta sama Allah langsung.. Dia yang punya pabrik jodoh. Dia kan yang bisa merubah segalanya..”
jawabku singkat.
Putri waktu ikut blusukan bareng #SedekahRombongan di Kulon Progo
Bulan berlalu..
Sekali waktu aku datang ke panti itu, aneh ketika kulihat Putri senyam senyum sendiri di depan laptop yang kami beri dulu.
“dapet cowok kayaknya nih!” tanyaku iseng
“mau tau aja mas!” jawabnya ketus..
hehe, begitulah Putri Herlina, emosinya kadang gampang berubah kalo kenyamanannya terganggu. Kuperhatikan eksepresinya di depan laptop, jari-jari kakinya lincah mengetik tombol demi tombol..

lain hari baru dia bercerita, kusiapkan kupingku untuk menampungnya.
“dia bule mas, tinggal di Kanada. Kami kenal di facebook, dia serius mas mau ke Indonesia, dia mau nglamar aku.. dia sering banget muji-muji aku ‘Putri kamu itu hebat, kamu amazing, aku suka sama kamu’. Mungkin ini jalanku mas untuk bisa pergi dari panti ini, aku benar-benar ingin mandiri, pergi jauh walaupun ke luar negeri..”
wajahnya lumayan sumringah ketika bercerita ini, seperti ada secercah harapan yang sangat dia tunggu
aku nanggapinya santai.. selow.. woless..
“haiyah, kamu nikah sama bule terus tinggal di luar negeri terus gitu, nggayaaa gak mau lagi tinggal di Jogja. Ngartisss kamu Put!”
“ah mas mbok aku didukung gitu lho! Masak aku dapet cowok gak bener lagi kayak pacarku SMA dulu. Udah manjanya minta ampun, tiap bajunya kotor aja aku yang nyuciin.. gak peduli kalo aku gak punya tangan, pakaian kotor malah dikasihin ke aku, minta dicuciin terus!” ucapnya sewot sambil bibirnya monyong-monyong ketika nerocos… 
hahaha..
“terus kamu cuciin bajunya?”
“iya laaah.. ku injek-injek pake sabun, kuremet-remet pakai kaki!”

beberapa penghuni panti asuhan itu berlari-lari di sekitar kami,  mereka anak-anak difabel yang dibuang orang tuanya. Sebagian dengan cacat di tubuhnya mereka bisa beraktivitas, sebagian lagi hanya di tempat tidur sepanjang hari, dengan tubuh kaku tidak mampu bergerak. Gerakan bola matanya yang menandakan ada kehidupan di tubuh mereka.
Disanalah Putri menghabiskan waktu bersama adik-adiknya..

----------------------

Putri Herlina… kekurangannya adalah keajaiban Tuhan yang luar biasa, sebuah pesan yang terus aku terjemahkan dan memberi inspirasi pada banyak orang.
Bu Naryo yang merawatnya sejak kecil di panti itu, dengan kasih sayang walaupun bukan anak kandungnya sendiri.
Dia lahir tanpa tangan, ditinggal begitu saja di rumah sakit oleh orang tuanya, Tuhan terus menempanya, dalam kondisi ketika masih bayi pun telah memancarkan kelebihan dan menggerakkan hati orang untuk menoleh padanya.


Sampai panti asuhan ini menyelamatkannya, dirawat bu Naryo dan pak Naryo selaku pengelola panti tersebut. Dia tumbuh menjadi anak yang tidak berbeda dengan lainnya, lincah dengan kedua kakinya. Menulis, makan, memakai baju, Putri kecil melakukannya sendiri.
Ketika SD sampai SMA, dia tidak mau diperlakukan istimewa, dia tidak mau disiapkan meja khusus, cukup sebuah kursi tambahan disampingnya sebagai alas buku ketika dia mengangkat kakinya, menorehkan tinta dan goresan pensil sebagai bukti perjuangan hidupnya…

Sekali waktu Putri main ke rumahku, ketika sholat berjamaah dengan ibuku dengan lincah kakinya memasang mukena ke seluruh tubuhnya, usai sholat kedua kakinya melipat rapih mukena itu, ditarik kedua ujungnya, menekuk di kedua sisi, melipat bagian tengah tiga kali, dan mukena itu rapi kembali…
Aku dan ibuku bengong melihatnya.
Ketika dia SMP dan SMA, memakai baju hingga jilbab dilakukannya sendiri, Tuhan memberikannya kekuatan dan kelenturan di jarinya.

Pernah aku bertanya padanya,
“kamu kalo lagi jalan keluar malu gak Put dilihat orang-orang?”
“kadang risih sih mas dilihatin, tapi gimana lagi emang kondisiku begini. Allah pasti memberikan kelebihan untukku dibalik kekuranganku. Dulu waktu aku masih jaga di Panti 1 di Gejayan,  kalo aku mau pulang ke Panti 2 di Kalasan aku naik bis trans Jogja, cuek aja jalan sendiri, pas di bus ngambil ongkos ya aku buka tasku pakai kaki, pada ngeliatin gakpapa, yang penting aku tunjukin kalo aku bisa..”

ketika tulisan di blogku tentang Putri Herlina dibaca banyak orang, beberapa media datang ke panti itu meliput aktivitasnya. Seperti bola salju, Putri Herlina yang dulu tidak dikenal, sekarang muncul di beberapa acara TV. Dia juga mendapat penghargaan salah satu wanita inspiratif dalam sebuah award.

SMSnya pernah masuk kepadaku,
“makasih ya mas, aku dah ngrasain naik pesawat.. ini sedang di Jakarta buat shooting acara TV”
aku tersenyum haru, pasti pramugari dengan senang hati membantu memasangkan sabuk pengamannya.

Lama tidak bertemu, aku datang ke panti lagi hari itu. Biasanya Putri sendirian duduk di meja sudut sana, menanti tamu-tamu yang datang berkunjung, ditemani laptop mungilnya. Dia tidak ada..

Panti sedang gaduh, beberapa anak menangis, yang lain berlarian tak beraturan. Berteriak dengan makanan yang belepotan di mulutnya. Mereka memang butuh perhatian ekstra dibanding anak lainnya. Putri yang ditakuti mereka, jika dia sudah ikut berteriak, anak-anak itu akan diam..
“mbak Putri marah…” bisik mereka
aku datang disaat tidak tepat, kondisi Putri yang sedang labil tidak mengenakkanku. Obrolan kami hampa, dan dia seperti di puncak kejenuhannya.
Kehadiranku tidak meredakan amarah dan kegalauannya.

Sebelum pulang aku hanya berpesan padanya,
“Jangan tinggalin sholat Put, teruslah berdoa.. Allah yang akan mengatur rencana berikutnya untukmu.. jangan pernah berhenti berdoa”

senja menjelang ketika aku pulang, karena kesibukan enam bulan aku tidak datang ke panti asuhan itu. Waktupun terus berlalu, berputar, berjalan setiap hari bersama ketetapan-ketetapan Tuhan..

--------------------------


Lebaran baru saja berlalu, makanan masih menumpuk dan tersisa di meja. Suara motor berhenti di depan rumahku sore itu.
Aaah.. mbak Sumi pengasuh panti, dengan tersenyum Putri turun dari boncengannya.

“ibuuuu..” katanya sambil mencium ibuku. Keakraban mereka sudah sejak dulu.
Wajahnya cerah, sudah tidak suntuk seperti beberapa bulan lalu aku melihatnya.
“tumben Put, sekarang prengas-prenges terus.. jadi apa mau ke Kanada? Haaaa” tanyaku
“ih mas! Gak jadi sama dia! Aku mau nikah mas.. namanya Reza, anak Jogja kok. Dia dah punya usaha sendiri, dia juga gitaris band, coba mas lihat videonya di Youtube” jawabnya.
“woooww! Tumben kamu langsung luluh sama cowok Put, kelihatan nih aura wajahmu bahagia gitu.. tajir po anaknya!” godaku
“dia tuh rutin datang ke panti mas, dia pernah baca tulisan mas Saptu, aku juga gak tau dulu keluarganya seperti apa. Yang jelas dia perhatian banget dan mau menerima kondisiku. Anaknya juga sederhana, pakai mobil tua gitu mas yang gak bisa dibuka kacanya. Kalo ke mall pas ambil tiket parkir dia harus mbuka pintunya.. hehe”
mmmm… sepertinya ini memang Jodoh yang Allah atur untuk Putri, dia bercerita mantap tentang Reza, tanpa keraguan, tanpa kebimbangan… kalo jodoh, orang memang akan bangga bercerita tentang pasangannya, semua kekurangannya adalah keajaiban untuknya.

Lain hari bu Naryo mengabariku, Reza adalah anak dari keluarga terhormat. Putra salah seorang petinggi Bank Indonesia, Deputi Gubernur jabatan terakhirnya. Aku bayangkan, keluarga itu memiliki hati yang luar biasa luasnya dengan menerima Putri Herlina dalam keluarga terhormat mereka.

Bagi Allah, sangat mudah membolak-balikan hati seseorang, melunakkan hati sekeras apapun, jika Allah sudah berkehendak.. Kun Fa Yakun begitu mudahnya skenario cantik dan indah terjadi di depan mata.
Apapun kondisinya…
Apapun halangannya…
Akan sangat mudah bagiNya.
titik!

--------------------

Jogjakarta, 13 Oktober 2013
Aku tercenung di depan pintu masuk gedung, sebuah foto Prewedding itu bercerita penuh makna, kisah panjang anak-anak manusia yang hidup dengan perjuangannya. Pengantin lelaki tegap disamping, memegang “tangan” pengantin wanita yang hanya tampak dalam pandangan mata hatinya.



Ruangan di Balai Sinta itu penuh haru, ketika Reza Somantri dengan tegas mengucapkan ikrarnya, menerima Putri Herlina secara sah menjadi istrinya.
Banjir airmata dari para tamu yang hadir, ibunda Reza tak henti-henti mengusap matanya, tamu yang hadir, seorang bapak di sudut dengan sapu tangan di wajahnya. Tak terkecuali kameramen dan fotografer dengan mata berkaca-kaca yang mengabadikan moment itu dengan penuh takjub tak berkesudahan.

Hari ini Allah membuktikan janjinya, derajat seseorang yang lahir di dunia dengan segala keterbatasan dan kekurangan diangkat tinggi di depan manusia lainnya. Kisahnya menginspirasi banyak orang yang lahir dengan sempurna, dengan limpahan harta dan kasih sayang orang tuanya.

Ketika prosesi sungkeman, ibunda Reza memeluk anaknya begitu lama, dengan terbata-bata seperti tak berkesudahan, menjadi pemandangan yang sangat mengharukan, seperti berkata:
“wahai anakku, engkaulah lelaki itu.. engkaulah yang dipilih Allah untuk menemani wanita luar biasa ini. Engkaulah yang Allah percaya duduk, berdiri, berjalan disampingnya selamanya. Jadikan ini sebagai ibadahmu, pahala tak berkesudahan hingga akhir hayatmu..”
ketika aku memotret ini, suara isak tangis ibu-ibu disamping kanan kiriku tak terhenti.



Putri tertunduk haru di sampingnya, dan aku tau bagaimana perasaannya..  dia telah terlatih sejak kecil menghadapinya.



Usai sungkeman, adik-adik panti diundang semua di depan, berjejer menghadap ke pelaminan. Keluarga Reza memberikan tas penuh alat sekolah untuk mereka satu-satu. Putri dan Reza berjalan mendekati mereka, satu-satu mereka menyalami Putri, memegang tangan mungil yang ada di pundak Putri. Mereka melepas kakak yang selama ini menemani mereka, kakak yang hidup bersama mereka belasan tahun, menghadapi bersama-sama takdir mereka, lahir dengan hidup terbuang tanpa keluarga dan orang tua.





Usai acara itu, Reza menuntun istrinya kembali ke pelaminan. Dengan tegar mereka melangkah berdua, siap bersama menghadapi dunia. Satu persatu tamu memberikan selamat, beberapa orang menepuk pundak Reza, dan menyatukan tangannya di dada ketika di depan Putri Herlina, seolah memberikan penghormatan yang tinggi pada kisah mereka.



Saatku memberikan ucapan selamat, kubisikkan di telinga bu Naryo yang ada disamping kiri pelaminan,
“Surga kagem panjenengan bu, tugas ibu merawatnya sejak kecil hingga menikahkannya usai sudah.. pahala luar biasa untuk ibu”
Tanganku digenggam erat bu Naryo, matanya berkaca-kaca.. sungguh keikhlasan seorang wanita yang mendedikasikan hidupnya untuk anak-anak titipan Allah yang terbuang dan terlupakan.

Malam ini berakhir cemerlang, bintang-bintang di langit Jogja bertebaran. Para tamu pulang dengan ribuan kesan di hatinya. Mereka tidak bisa menyalami mempelai wanita, tapi Putri Herlina menyentuh lembut hati mereka semua.



---------------------

Allah yang Maha Penyayang seperti mengirim sebuah pesan lewat kisah ini, jangan pernah berputus asa pada rahmat-Nya. Dialah yang berkuasa atas segalanya, Dialah sang Maha Pengatur hidup seluruh umatnya.. Dia sang Maha Sutradara..

Bagi yang nyaris putus asa, disakiti orang yang dicintai, itulah bukti rahmat Allah padamu, Dia mengirim pesan bawah orang itu bukan yang terbaik untukmu. Allah yang akan mengirimkan penggantinya.. seseorang yang jauh lebih baik untukmu. Jemputlah dan dekatkan dengan doa yang tak pernah putus, ibadah yang tak pernah lalai.. dekati terus Allah yang Maha Mengatur..

Bagi yang sudah menikah belum dikaruniai anak, teruslah berdoa tiada putus. Dialah sang pemilik pabrik anak keturunan, bukan dokter kandungan. Allah lah yang mengatur kehadiran anak-anak manusia lewat waktu terbaik yang ditentukannya. Tiap keluarga punya takdir sendiri, waktu terbaik Allah yang tahu dan memiliki..

Bagi yang punya masalah tak berkesudahan, coba interopeksi.. jangan-jangan engkau punya masalah dengan Dia Pemilik Kemudahan. Sholat sering bolong, atau gak pernah tepat waktu, durhaka pada orang tua, gak mau sedekah. Berubahlah, agar Allah yang akan datang membereskan masalahmu dari jalan yang tidak disangka-sangka. Ketika engkau punya masalah, selama yang kau cari solusi maka akan capek sendiri. Carilah Allah yang Maha Pemilik Solusi, dekati dia, maka dia akan hadirkan solusi-solusi dari masalahmu..

Dialah Sang Maha Sutradara, yang mengatur setiap pertemuan manusia menjadi sebuah hikmah yang luar biasa. Aku pun tak menyangka, pertemuan pertamaku dengan Putri Herlina 9 Juni 2011 lalu menjadi inspirasiku menggerakkan #SedekahRombongan melalui blog ini. Dari pertemuan sederhana siang itu, SedekahRombongan.com membesar hingga menyalurkan 14,3 Milyar kepada 6200 lebih duafa sakit. Allah lah yang menggerakkan, mengatur keajaiban-keajaiban, dari sebuah pertemuan sederhana, menjadi sebuah gerakan besar yang menyembuhkan banyak orang…

Masak kita masih tidak percaya? Bahwa Dialah sang Maha Sutradara yang selama ini kita lupakan..

--------------------

Siang ini pohon-pohon di halaman panti itu terus bergesekan bersama angin, suaranya berdesir menyapa siapapun yang berdiri dibawahnya, memberikan semilir angin yang menyejukan hati ditengah udara panas yang melintas.

Daun-daun itupun menjadi saksi, satu penghuni panti telah pergi…
dia yang dulu bermain-main dibawah rimbunnya, sekarang menjalani takdir baru hadiah terindah dari Tuhannya…


Diketik di Jogja, dibaca dimana sadja..
14 Oktober 2013


Kumpulan Foto Perjalanan Putri Herlina, semoga menginspirasimu untuk pantang menyerah!

Mereka tinggal di Panti Asuhan Sayap Ibu di Jogja, jika kalian mau membantu mereka bisa langsung ke sana, Panti 1 di Jl. Rajawali 3 Pringwulung Condongcatur Depok Sleman (selatan selokan mataram Gejayan) 
atau 
Panti 2 di Kadirojo III no. 153 RT07/02 Purwomartani, utara kampus Ukrim Kalasan Jogja. telpon di 0274-514068. 

info dari Pimpinan Panti ibu Astiwi, bulan oktober 2013 ini mereka mendapat kiriman lagi 10 bayi terlantar yang dibuang orang tuanya. Masya Allah..



Putri kecil, membantu menyapu halaman
Putri belajar menulis pakai kaki
Putri menyikat gigi sendiri
Sejak SMP sudah mandiri
Bersama adik-adiknya di Panti cacat ganda
Bu Naryo yang sejak kecil merawat Putri
sehari-hari di Panri Asuhan di bagian administrasi 

Disini dia dibesarkan dan mengabdikan diri untuk adik-adiknya


Happy ending sebuah perjalanan...



878 komentar untuk "Tuhan Maha Sutradara"

Babel TV 20 Oktober 2014 pukul 08.58 Hapus Komentar
Subhanallah,...
Allah Maha Besar dengan segala Kebesaran nyang dimiliki-Nya.

Terima kasih Kang Sap buat kisah nyang penuh kasih ini.

Unknown 20 Oktober 2014 pukul 10.51 Hapus Komentar
Subhanallah, ternyata banyak org yg mengalami masalah yg lebih kompleks, saya fikir masalah saya ini adalah masalah terberat dalam hidup saya, tapi harusnya saya ttp merasa bersyukur atas nikmat Allah dan berjuang untuk menghadapi dan terus introspeksi diri. Allah maha segalanya ^.^
Anonim 20 Oktober 2014 pukul 11.48 Hapus Komentar
Mantap......salut sama reza...............1 dari 250 juta orng yg bs sehebat mas reza........hatimu sangat mulia reza....
Unknown 20 Oktober 2014 pukul 16.17 Hapus Komentar
SubhanAllah........sebuah kisah yg teramat Mengharukan....semoga Putri dan Reza jadi kluarga SAMAWA
Mita 20 Oktober 2014 pukul 21.23 Hapus Komentar
Subhanallah :'))
Ricki Hidayat 21 Oktober 2014 pukul 00.40 Hapus Komentar
All of Good.. Tuhan Maha Adil.. Luar Biasa.. Mata berlinang.. :'(
Unknown 21 Oktober 2014 pukul 00.45 Hapus Komentar
Luar biasa cr Tuhan mnunjukkan KuasaNya..
Unknown 21 Oktober 2014 pukul 06.07 Hapus Komentar
Subhanallah...
Kesabaran Putri dalam menjalani hidup telah membuahkan kebahagiaan yang tiada terkira
Allah memang Maha Penyayang kepada hamba-Nya, DIA selalu bersama orang-orang yang sabar
Tiada kuasa melainkan DIA,
Jika Allah sudah berkehendak, maka terjadilah

semoga keluarga Putri & Reza menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah
dan semoga kita semua selalu dijaga oleh Allah agar kita termasuk orang-orang yang hatinya selalu dekat dengan-Nya
Anonim 21 Oktober 2014 pukul 06.41 Hapus Komentar
Subhanallah. Sungguh kisah inspiratif....
aziz 21 Oktober 2014 pukul 18.49 Hapus Komentar
kisah yang sangat luar biasa, gak ada manusia yang sempurna, yang ada manusia yang saling melengkapi :')
Unknown 22 Oktober 2014 pukul 08.36 Hapus Komentar
SUBHANALLOH..

gk sadar mata saya berkaca-kaca mebaca artikel ini. sebuah inspirasi yang membuka mata tentang optimisme, kegigihan, kepedualian, kepasrahan dan penyerahan diri kepada sang maha kuasa..

sebuah bukti bahwa kecantikan hati lebih berharga dari kecantikan fisik

semoga putri dan reza menjadi keluarga yang selalu dikaruniai kebaikan oleh ALLAH SWT dan generasi penerus mereka menjadi manusia yang tak kalah hebatnya dengan orang tuanya
Unknown 22 Oktober 2014 pukul 15.37 Hapus Komentar
bikin hatiku gemetar.. membayangkan sungguh ku merasa iri dengan perjalanan cintanya...
Unknown 23 Oktober 2014 pukul 07.10 Hapus Komentar
Duh Gusti Allah ingkang moho kuwaos, ingkang sampun mempertemukan Jodoh buat Mbak Putri begitu juga sungguh lelaki yang LUAR BIASA mas Reza semoga Allah senantiasa meberikan berkah dan kemudahan untuk menjalani kehidupan kedepannya, semoga menjadi keluarga yang Sakinah Mawadah Waromah....
(Setelah setahun berlalu)
Adnan Syah 23 Oktober 2014 pukul 15.37 Hapus Komentar
saya ngg bisa berkata apa-apa setelah membaca kisahnya. hanya bisa turut mendoakan mereka berdua. trm ksh atas kisahnya mas
odink 23 Oktober 2014 pukul 16.45 Hapus Komentar
Good job bro... mantaf postingannya...
salut buat pemilik blog ini, jadi sebuah inspirasi luar biasa..subhanalloh..
Anonim 23 Oktober 2014 pukul 16.47 Hapus Komentar
Subhanallah...
Bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin :')
Anonim 23 Oktober 2014 pukul 16.51 Hapus Komentar
Subhanallah...
Bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin :')
Anonim 23 Oktober 2014 pukul 16.51 Hapus Komentar
Subhanallah...
Bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin :')
Anonim 25 Oktober 2014 pukul 09.31 Hapus Komentar
Maha Kuasa Alloh. Smoga semua yg 'terlibat' mendapat balasan yg setimpal. Amiin (Joko S)
Unknown 26 Oktober 2014 pukul 14.26 Hapus Komentar
Mas,ijin share .......
Anonim 27 Oktober 2014 pukul 14.33 Hapus Komentar
Sangat Setuju untuk Di-FILM-kan Minimal Dibukukan buat Pelajaran bagi SEMUA. Semoga Alloh melipatgandakan Pahala bagi Semua yang telah mengangkat kisah inspiratif ini
Abu Husna Hanung 28 Oktober 2014 pukul 11.45 Hapus Komentar
Subhanallaah...
jujur aku nganti mrebes mili kang Saptu...
Siti salmah 31 Oktober 2014 pukul 07.14 Hapus Komentar
Jadi merasa bodoh. Merasa tidak pandai bersyukur. Dia yg punya kekurangan malah bisa lebih baik.. Lebih bersyukur :(
Unknown 10 November 2014 pukul 17.08 Hapus Komentar
Subhanallah...
FaizaAulianaShafiqoh 10 November 2014 pukul 22.45 Hapus Komentar
Sungguh kisah yang sangat menyentuh. Tak terasa air mata mengalir. ALLAH MEMANG MAHA SUTRADARA.
Unknown 11 November 2014 pukul 09.27 Hapus Komentar
Subhanallah...
sangat mengharukan.
mata aku sampai berkaca-kaca saat membaca kisahnya.

semoga Allah SWT selalu memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat kepada Mbak Putri.

Amiiiiin ya Robbal 'Alamiiin...
Ziem Khaerul 11 November 2014 pukul 11.44 Hapus Komentar
Subhaanallah...
Dengar cerita ini setahun yang lalu tapi baru sempat membacanya sekarang...
Tak terasa air mata ini jatuh menitik semakin deras.
Ketabahan dan kesabaran akan berbuah manis dan indah.
Sungguh Allah Maha di atas segala-galanya.
Anonim 11 November 2014 pukul 12.17 Hapus Komentar
Ikut share, mas. sangat menginspirasi dan membuat saya 'malu'
wardah 11 November 2014 pukul 15.30 Hapus Komentar
asli bikin sembab nih..
wardah 11 November 2014 pukul 15.33 Hapus Komentar
SUBHANALLAH!!!
Salut buat Putri dan Reza.
Semoga langgeng sampai maut memisahkan :)
wisata bromo 11 November 2014 pukul 18.28 Hapus Komentar
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna. Berusalah jika ingin sempurna dengan cara taqwa kepada Allah.
perkawinan bahagia 11 November 2014 pukul 18.49 Hapus Komentar
Saya terharu....semoga menjadi inspirasi bagi yg sedang mencari jodoh

salam perkawinan bahagia
Unknown 11 November 2014 pukul 21.11 Hapus Komentar
Subhanallah smga mbak putri dan reza slalu di lancarkan dan dimudahkan sgala urusannya.kalian pasang yg sngt ideal wanita mulia akan slalau di dampingi pria yg baik dan berhati emas.Allah itu maha adil dan Maha sempurna.Yg tetjadi terjadilah.gak ada yg mustahil di dunia ini.slama kita memiliki tekad kuat dan penuh ketulusan dan keikhlasan Insya Allah semu akan tercapai
Unknown 11 November 2014 pukul 22.03 Hapus Komentar
Allahuakbar banget baca kisahnya :")
Blud Spam Provinsi NTT 12 November 2014 pukul 21.09 Hapus Komentar
Luar biasa kebesaran n kemurahan Tuhan...
cv purna karya energi 12 November 2014 pukul 21.20 Hapus Komentar
luar biasa, sangat terharu saya
Unknown 27 November 2014 pukul 08.25 Hapus Komentar
Aku pernah melihat liputannya di acara tv, tapi aku baru membaca kisahnya dengan lengkap. sebuah perjalanan yang sangat membuatku ikut terharu. aku iri dengan perjuangan yang dilakukan Mba Putri..
Wpabelant 28 November 2014 pukul 20.25 Hapus Komentar
Subhanallah.

Terharu sekali setelah membacanya, jadi mberes mili,

Terimakasih mas Saptu atas Kisah²nya yg super , Terus Semangat menulis ,
Mohon Ijin Sher Njih.
Barokallah.

Semoga kedua mempelai menjadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah, Aamiin.
Alvie xlalu 18 Desember 2014 pukul 11.22 Hapus Komentar
saya menangis membacanya,
iri dengan kekuatan mrk,
iri dengan ketulusan mrk,
iri dengan keikhlasan mrk,
mrk layak mendapatkan kebahagian itu..... subhanallah.... barakallah lahuma
bromo tour 6 Februari 2015 pukul 09.30 Hapus Komentar
subhanallah.... saya hanya bisa diam seraya berdoa. Barokallah.
paket wisata bromo 6 Februari 2015 pukul 09.31 Hapus Komentar
air mata ini menjadi saksi,, subhanallah
wisata bromo 6 Februari 2015 pukul 09.33 Hapus Komentar
Allah Maha Agung
wisata bromo 18 Februari 2015 pukul 15.41 Hapus Komentar
Diandra AMI mengatakan...
Allahu Akbar,.. sangat inspiratif kisah nyata ini,.. terimakasih sudah menuliskannya, membuat kita bercermin dan kembali mengevaluasi diri apakah sudah banyak bersyukur?,.. apakah selama ini menjauh dariNYA?,... terimakasih banyak mas,..
wisata bromo 8 Maret 2015 pukul 11.07 Hapus Komentar
mantab
obat herbal bopeng di wajah 3 April 2015 pukul 13.28 Hapus Komentar
maha segalanya
obat herbal glaukoma 6 Mei 2015 pukul 13.20 Hapus Komentar
postingan yang membangun
Unknown 7 Mei 2015 pukul 11.49 Hapus Komentar
Subhanallah,,, Allahuakbar,,, luar biasa kebesaran-Mu Tuhan,,
Unknown 17 Mei 2015 pukul 16.30 Hapus Komentar
Wow.๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญterharu banget ternyata masih ada ya lelaki seperti itu subhanallah selamat buat reza dan putri semoga jadi keluarga yang samawa
Unknown 18 Mei 2015 pukul 11.53 Hapus Komentar
Subhanallah,
Laki2 yang hebat, dapatnya Wanita yang hebat...
Insyaallah, Allah akan menjadikan kalian Keluarga SAMAWA..

Aamiin...
yitnoparabola 18 Mei 2015 pukul 12.08 Hapus Komentar
Subhanallaah, sangaat luaar biasaa Mas......
Lainufar 19 Mei 2015 pukul 13.15 Hapus Komentar
terimakasih mas Sapt.

sangat menginspirasi sekali.
Anonim 22 Mei 2015 pukul 21.08 Hapus Komentar
mas saptu ari ,cerita yg menarik penuh inspiratif dan sgt mengharukan SubhanAlloh.....Allohu akbar....
703 23 Mei 2015 pukul 11.53 Hapus Komentar
Subhanallah terharu bacanya smpe gak terasa jatuh air mata...smoga sya bsa sperti mba putri herlina yg mau mnerima sya apa ada nya tanpa memandang fisik dan kekurangan sya
OmZen 20 Juni 2015 pukul 13.51 Hapus Komentar
Merinding aku bacanya Mas T_T
vasmana 6 Juli 2015 pukul 09.14 Hapus Komentar
Hatur nuwun mas saptuari..
supri 30 Juli 2015 pukul 13.35 Hapus Komentar
trimakasih infonya...
sangat menarik dan bermanfaat...
mantap deh pokoknya...
kunjungi balik yah nonton flim online di: http://inibos.com
Unknown 13 Agustus 2015 pukul 23.55 Hapus Komentar
Allah maha pengasih lagi maha penyayang dan maha adil
www.berkahgrosir.com
JJFriends_GO BLOG 14 Agustus 2015 pukul 19.02 Hapus Komentar
luar biasa sangat-sangat menyentuh ... sampai jatuh air mata saya mas saptuari. terimakasih
Unknown 14 Agustus 2015 pukul 20.14 Hapus Komentar
Sangat menginspirasi, allahu akbar.. segala puji bagi Allah..
kevin mazmur 27 September 2015 pukul 09.43 Hapus Komentar
jadi bisa lebih bersyukur atas apa yang telah di miliki
Sofi Rahmawati 24 Oktober 2015 pukul 14.14 Hapus Komentar
subhanallah... terharu bgt ..
Mr. AF 16 November 2015 pukul 12.38 Hapus Komentar
Subhaanallaah,,,,,,,,,,
Unknown 25 November 2015 pukul 21.53 Hapus Komentar
Subhanallah... Allah swt Maha Adil. disetiap kekurangan manusia, pasti Allah berikah kelebihan. Jangan remehkan apapun yg Allah ciptakan di dunia ini. Allah swt menyayangin kita semua sebagai umatNya. Allah pasti memberikan apapun untuk hidup kita. Saya semakin percaya atas Mujizat yang Allah berikan kepada Putri Herlina. intinya tidak ada manusia yg sempurna. kesempurnaan hanya milik Allah swt. jadi manusia yg fisiknya sempurna jangan SOMBONG yaa.... lihat berkaca, Putri Herlina punya kekurangan tapi dia sudah cepat dikasih JODOH sm Allah.
sunindar 8 Januari 2016 pukul 16.45 Hapus Komentar
Inspiratif.... "Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan ?"
pakgaol 23 Januari 2016 pukul 21.21 Hapus Komentar
Jadi manusia ada apanya sajaaa...heheheh
All in One 17 Februari 2016 pukul 12.29 Hapus Komentar
gw tundukan kepala dan angkat topi buat suaminya
Unknown 16 Maret 2016 pukul 13.18 Hapus Komentar
Ijin Berbagi Nggih Mas Saptuari..

cerita yang sangat menginspirasi ini.
Unknown 21 Maret 2016 pukul 19.21 Hapus Komentar
Subhannallah...
TEGUH 27 April 2016 pukul 16.31 Hapus Komentar
subhanallah...
Umroh Berbudi 17 Mei 2016 pukul 14.30 Hapus Komentar
Subhanallah

Sulit diungkapkan dengan kata-kata, Allahu Akbar
Ika 8 Agustus 2016 pukul 13.41 Hapus Komentar
Izin share mas..
Unknown 21 Agustus 2016 pukul 09.18 Hapus Komentar
Getaran dan kekuatan cinta kita terhadap sang sutradara (Allah SWT) akan meyakinkan untuk hidup dengan yang sebenarnya..
dys 15 Oktober 2016 pukul 17.53 Hapus Komentar
Apa kabar Putri sekarang Mas?
suryanto 13 November 2016 pukul 11.05 Hapus Komentar
ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡
ู„ุง ุชุญุฒู† ุงู† ุงู„ู„ู‡ ู…ุนู†ุง.ุงู† ุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู… ุจู…ุง ุชุนู„ู…ูˆู†
suryanto 13 November 2016 pukul 11.07 Hapus Komentar
ุณุจุญุงู† ุงู„ู„ู‡
ู„ุง ุชุญุฒู† ุงู† ุงู„ู„ู‡ ู…ุนู†ุง.ุงู† ุงู„ู„ู‡ ุงุนู„ู… ุจู…ุง ุชุนู„ู…ูˆู†
Unknown 27 April 2017 pukul 22.38 Hapus Komentar
Masha Allah, saya tak bisa berkata-kata, Allah sungguh luar biasa
Unknown 27 April 2017 pukul 22.38 Hapus Komentar
Masha Allah, saya tak bisa berkata-kata, Allah sungguh luar biasa
Admin+ 8 Mei 2018 pukul 05.48 Hapus Komentar
Subhanallah.... Sangat Menginspirasi...

Yuk Hijrah - Kisah Orang Orang Yang Telah Hijrah
Terlama Lebih lama 801 – 878 dari 878