Tuhan Sepanjang Masa...
Tak perlu berimajinasi tentang mukjizat para Nabi sambil mengerutkan dahi, sungguh engkaupun bisa melihatnya sendiri di zaman serba modern ini... Walau sederhana, itu akan membuatmu mengakui Kekuasaan-Nya..
3000 tahun lalu, kala itu di jaman hidup para Nabi-Nabi...
Firaun murka luar biasa, Musa bayi yang sejak kecil dirawatnya sekarang menjadi pembangkang paling nyata. Dia tidak mengakui ketuhanannya.. Musa malah mengajak orang-orang untuk menyembah Allah, Zat yang kasat mata, entah dimana keberadaannya.
Firaun menyesal, kenapa Musa ketika dulu ditemukan istrinya di sungai Nil tidak langsung dibunuhnya bersama ribuan bayi lainnya di jazirah Mesir ini, sekarang terbukti anak angkat yang dibesarkan di istananya itulah yang sekarang justru menjadi orang yang menantangnya.
Ahli nujum dari pelosok negeri sudah berkumpul di istana itu, wajah mereka seram dan sangar menunjukkan keangkeran.
"Lemparkan tongkat kalian...!!" Teriak Firaun
Tongkat berbagai ukuran dilempar ahli nujum itu ke lantai istana, seketika tongkat itu menjadi ular-ular kecil yang bergerak ke arah Musa.
Dalam kondisi kritis itu Musa mendapat perintah dari Allah untuk melemparkan juga tongkatnya.
Tongkat itu menyentuh lantai dan tiba-tiba berubah menjadi ular besar yang langsung memangsa ular-ular kecil milik ahli nujum itu.
Habis ludess... tak bersisa...
Para Ahli Nujum itu mundur teratur, mereka malah berfikir kalo sihir Musa lebih hebat dari sihir mereka..
Di hari-hari selanjutnya Firaun semakin murka, Musa dan pengikutnya dikejar dan akan dibunuh agar tidak ada lagi yang melawan dan menentangnya. Musa dan pengikutnya terjebak di tepi laut Merah, sementara Firaun dan pasukannya datang dengan gagah perkasa membawa debu-debu tebal dalam derap langkah kuda.
Musa mendapat perintah lagi dari Allah untuk memukul tongkatnya ke air laut di depannya. Seketika laut itu terbelah, dasarnya terlihat hingga batu-batunya, seperti membuka jalan untuk dilewati mereka.
Musa dan pengikutnya bergegas melewati jalan di dasar laut itu, menuju tanah Arabia di sebrang sana. Pasukan Firaun yang ada di belakangnya pun mengikuti mereka, menyibak jalan yang kanan kirinya penuh air laut seperti disekat kaca.
Ketika Musa dan pengikutnya sampai di ujung sana, Allah memerintahkan untuk memukulkan kembali tongkatnya, seketika air laut itu menutup kembali, menelan Firaun dan pasukannya penuh murka, tenggelam dalam laut Merah yang dalam.. Seram menyesakkan..
Kisah ajaib itu ada dalam Al Quran, diceritakan turun temurun di setiap pengajian, mengisi imajinasi tinggi dalam pikiran santri-santri, dari Pondok megah, hingga santri-santri bersarung kumal di surau-surau pinggir dusun dan perkampungan. Wajah lugu mereka takjub dengan kehebatan Nabi Musa, dengan mulut ternganga wajah mereka ditimpa cahaya dari lampu minyak suram berjelaga..
--------------------
1400 tahun lalu...
Para petinggi Quraisy berkumpul malam itu, mereka menantang Muhammad untuk membuktikan kenabiannya. Hati mereka begitu keras, mereka berat untuk menerima tuhan baru pengganti berhala-berhala.
"Wahai Muhammad, jika engkau memang seorang Nabi, buktikan kehebatanmu! Belahlah bulan di atas sana!" Kata mereka
Muhammad memandang mereka, dan bertanya apakah jika dia melakukannya mereka akan beriman pada Allah.
Mereka mengiyakannya...
Atas ijin dari Allah, Muhammad mengangkat jarinya diarahkan ke arah bulan, dengan sebuah gerakan memotong perlahan-lahan bulan itu terbelah dan bergerak berjauhan, jaraknya begitu jauh sehingga Gunung Hira tampak diantara dua bulan itu.
Seketika orang-orang yang ada ditempat itu terkejut, mereka berkata
"wahai Muhammad! Engkau telah menyihir mata kami!" Hati mereka tetap keras menolak keajaiban itu. Mereka bergegas menuju batas Kota Mekkah, menunggu para pedagang yang baru datang.
Mereka berfikir, sihir hanya terjadi pada orang-orang yang ada di tempat itu bersama Muhammad, tidak berlaku dengan orang-orang yang jauh dari tempat mereka.
Ketika para pedagang itu datang, mereka bertanya apakah mereka melihat sesuatu yang aneh dengan bulan semalam.
"Ya, semalam kami melihat sesuatu yang aneh pada bulan, tiba-tiba bulan itu terbelah saling menjauh, lalu menyatu lagi seperti semula.."
Jawaban para pedagang itu membuat terkejut kaum Quraisy, sebagian dari mereka mendatangi Muhammad dan mengakui kenabiannya, sebagian lainnya tetap ingkar dan menyembah berhala-berhala....
Kisah itupun jadi santapan wajib di tiap momen mengaji, diceritakan di Al Quran surat Al Qomar, turun temurun selama 1400 tahun hingga sampai ke Mushola-mushola di pelosok kampung dan dusunmu.
----------------------
Tahun 1988 arkeolog Ron Wyatt dalam ekspedisi ke laut Merah menemukan sisa-sisa roda kereta dan tulang manusia di dasarnya. Uji karbon menunjukkan umurnya sekitar 3000 tahun, seolah Allah menyisakan bukti-bukti bahwa kisah Nabi Musa itu adalah nyata. Bukan hanya cerita pengantar tidur dari para ulama.
Di lain waktu seorang Geolog Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menggelar forum, ada seorang peserta bernama Daud Musa Pitkhok yang bercerita:
"Saya menyaksikan sebuah acara TV di Inggris, seorang presenter dan 3 orang ilmuan NASA. Sungguh mengejutkan mereka menghabiskan 100 juta dollar untuk proyek manusia mendarat di bulan waktu itu. Mereka menemukan bukti-bukti bahwa batuan di bulan terdapat bekas sisa retakan dari permukaan hingga perut bulan, tampak jelas memanjang.. Seolah bulan pernah terbelah sebelumnya"
kisah yang tertulis di Al Quran sejak 1400 tahun lalu itu dibuktikan dengan kecanggihan teknologi masa kini. Hanya orang-orang yang membaca buku dan internet yang tau, tidak semuanya diceritakan pak Ustadz pada santri-santri lugu di mushola itu..
---------
Pantai Sanur Bali, Maret 1999
Usai sholat Subuh aku, Adi dan Firman berjalan-jalan di pantai. Hari ini hari kedua kami survey untuk lokasi KKL Kuliah Kerja Nyata angkatan kami bulan Oktober nanti. Lokasi hotel yang dekat Pantai Sanur memudahkan kami menunggu sunrise pagi itu, matahari terbit dari cakrawala sebelah timur pulau dewata.
Hari masih gelap, dingin angin laut berhembus kencang, kami bertiga sambil ngobrol ringan berjalan-jalan di atas pasir landai itu
Ada bayangan hitam berkelebat dari ujung jalan, berlari kencang..
Kami menoleh, seekor anjing herder dengan rantai di lehernya menggonggong dengan kerasnya..
"Waiyaaaaaaa!!!!!" Kami bertiga kaget bukan kepalang, aku dan adi duluan lari tunggang langgang. Firman yang tadi kaget beranjak mundur ke belakang, sikapnya tetap tenang menanti herder itu datang.
Anjing itu makin mendekat....
Aku dan adi berteriak dari kejauhan....
"Maaan ooooiii mlayuuu!!" biar firman segera ikut berlari ke arah kami
Anehnya Firman tetap berdiri disana, tangannya diangkat.. Anjing itu tiba-tiba berhenti, Firman lalu duduk.. Anjing itu berjalan mendekat
Mereka berhadap-hadapan... Diam...
Dengan sebuah kibasan tangan pelan dari Firman, herder yang tadi sangar itu mundur ke belakang, lalu berlari-lari kecil kembali ke ujung jalan...
Aku dan Adi bengong melihat kejadian itu..
"Hoooh!!! Koe ternyata pawang asu to man!" tanya kami ketika sudah mendekat.
Dengan senyum simpul anggota Jamaah Mushola Kampus itu berkata, "enggaak... Aku cuman baca Bismillah, terus anjing itu kusapa dengan tenang... Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Wahai Anjing, engkau juga mahluk Allah seperti aku, tenanglah.. Aku datang kesini bukan untuk mengganggumu.. Tenanglah, kembalilah ke tempatmu"
Aku dan Adi tambah bengong....
Semburat matahari pagi di ujung timur mulai tampak.. Sinarnya merekah emas memantul di atas air laut. Aku seperti tertampar tersadarkan, munculnya matahari dari batas permukaan laut itupun adalah mukjizat Tuhan yang selama ini aku lupakan...
---------------
"Mass.. Mbak Tum kesurupan!!" Suara di ujung telpon itu mengagetkanku, bergegas aku dan istriku menuju salah satu warung kami, sampai di sana mbak Tum terkapar di kamar dipegangi tiga orang. Badannya kaku, tangannya mengepal keras, nafasnya ngos-ngosan, matanya melotot..
Busyet... Aku jarang menghadapi kejadian kayak gini, blas aku gak ada kemampuan paranormal atau metafisika. Kalo dibawa ke rumah sakit apa dokter juga bisa menganalisa penyakitnya...
"Panggil paranormal mas?" Tanya Tri yang berdiri disampingku
"Hus! Pak Ustadz yang deket sini mana?" Tanyaku
"Tadi sudah ke rumah Ustad di deket masjid, tapi beliau lagi pergi mas.."
Aku gak bisa berfikir panjang, entah kenapa tiba-tiba terlintas dipikiranku coba dibacakan ayat kursi, aku pernah baca syetan pun bisa terbakar jika mendengarnya... Gileee, ini pertama aku coba-coba..
Kepala mbak Tum kupegang, kudekatkan mulutku ke telinga kanannya.. Pelan-pelan kubacakan ayat kursi yang ada di Quran Albaqoroh 255 itu.
Sekali kubaca tiba-tiba mbak Tum mengerang...
Kubaca lagi....
Dia mengerang lebih keras...
Kubaca lagi lebih keras ditelinganya, kuulang berkali-kali di bacaan "WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM"
Kukeraskan bacaanku... Makin keras!!! Tembus ke telinganya!
Mbak Tum tiba-tiba melengking tinggi... Menjerit-njerit, dua orang yang memegang badannya nyaris lepas. Matanya tiba-tiba meredup, badannya melemas, nafasnya ngos-ngosan... lalu dia sadar...
Hufff!!!
Aku takjud sendiri melihatnya, Ini pengalaman pertamaku.. badanku ikut keringetan..
Esok hari kuceritan kejadian itu pada Ustadz Nasrudin Anshory, dengan tersenyum beliau berkata: "ketika kita pasrah total minta bantuan Allah untuk menyembuhkan dengan wasilah Ayat Kursi, mudah bagi Allah untuk mengirim satu malaikat saja, satuuu malaikat saja..gak usah banyak-banyak, lalu syetan yang nempel itu tinggal dijewer, dicekek lehernya dan ditarik keluar dari tubuh yang diganggu. Tapi hati-hati, jika kita sudah sombong bahwa kitalah yang menyembuhkan, merasa hebat dengan membaca ayat Kursi, jangan kaget kalo kita bacain Ayat Kursi tetep gak mempan ke syetan itu.. malah syetannya makin menjadi-jadi, jadi tetap kosongkan hati, minta bantuan tetap hanya kepada Allah..."
Aku manggut-manggut, sampai rumah aku baca terjemahan ayat Kursi, dibagian yang bikin mbak Tum menjerit-jerit.. Aku tertegun membaca artinya, "Kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar"
---------------
Jogja, Maret 2013
Lapangan di utara Hotel Hyatt Jogja malam itu semarak, orang sudah berkumpul memenuhi lapangan, panggung penuh lampu dengan seperangkat gamelan siap dimainkan. Malam itu adalah pengajian yang diisi oleh Kyai Mbeling Emha Ainun Nadjib dan Kyai Kanjeng, kelompok pemusik gamelan yang selalu manggung bersama Cak Nun.
Acara dimulai... Beberapa lagu dilantunkan, lalu Cak Nun mulai memberikan tausiyah, dengan gayanya yang khas, nyentil sana-sini, dari korupsi hingga kasus-kasus terkini. Jamaah yang hadir terus berdatangan, depan panggung sudah penuh dengan mereka yang lesehan.
Tiba-tiba angin berhembus kencang, sore menjelang magrib tadi memang langit Jogja sebagian menghitam, panitia yang terlanjur menggelar acara outdoor tidak mungkin mundur ke belakang, show must go on ditengah kekhawatiran hujan akan datang. Dan sepertinya ketakutan itu jadi kenyataan... Angin makin berhembus keras, pohon-pohon bergoyang kekiri dan kanan, rintik hujan pelan-pelan mulai jatuh, tampak berkilat rintiknya terkena sinar lampu.
Satu dua orang mulai berdiri, bersiap mencari tempat berteduh...
Cak Nun tiba-tiba berkata, "jamaah tetap tenang... tunggu sebentar..."
suasana tiba-tiba hening...
Cak Nun lalu melantunkan suara adzan, suara magisnya meliuk-liuk bersama angin yang keras menghantam...
Suara paraunya berpacu bersama hujan rintik yang terus turun berlarian.
Mendayu-dayu penuh energi magis seperti suara yang kau dengar di backsound film Ayat-Ayat Cinta itu..
Adzan usai dilantunkan...
Suasana kembali hening...
Angin kencang dan rintik hujan itupun tiba-tiba menghilang...
"Alhamdulillah, mari poro sederek pengajian ini kita lanjutkan..." Suara Cak Nun bergema memecah kesunyian.
Kami berlima tertegun mendengar cerita itu, Mas Arief Budiman yang ada di lokasi bercerita dengan menggebu-gebu. Malam itu pertemuan kelompok MasterMind di warung baksoku.. Cerita pembuka itu jadi penambah pedazz bakso yang kami makan hingga bibir kemerahan.
"Nek aku sik adzan, malah udane tambah deressss!" Kata Mas Arief kemudian, membuat baksoku tertahan saat mau kutelan.
---------------
Malam ini kuselesaikan revisi materi seminarku, ada satu slide yang kubuat sederhana namun mengena... bergambar siluet orang sedang berdoa di waktu senja menjelang.
Kutulis dibawahnya tulisan:
--Berkatalah begini dengan berani "Wahai Masalah, engkau memang besar, tapi TUHANKU.... jauuuh lebih BESARRR!!"--
diketik di Jogja, dibaca dimana sadja
11 Mei 2013
3000 tahun lalu, kala itu di jaman hidup para Nabi-Nabi...
Firaun murka luar biasa, Musa bayi yang sejak kecil dirawatnya sekarang menjadi pembangkang paling nyata. Dia tidak mengakui ketuhanannya.. Musa malah mengajak orang-orang untuk menyembah Allah, Zat yang kasat mata, entah dimana keberadaannya.
Firaun menyesal, kenapa Musa ketika dulu ditemukan istrinya di sungai Nil tidak langsung dibunuhnya bersama ribuan bayi lainnya di jazirah Mesir ini, sekarang terbukti anak angkat yang dibesarkan di istananya itulah yang sekarang justru menjadi orang yang menantangnya.
Ahli nujum dari pelosok negeri sudah berkumpul di istana itu, wajah mereka seram dan sangar menunjukkan keangkeran.
"Lemparkan tongkat kalian...!!" Teriak Firaun
Tongkat berbagai ukuran dilempar ahli nujum itu ke lantai istana, seketika tongkat itu menjadi ular-ular kecil yang bergerak ke arah Musa.
Dalam kondisi kritis itu Musa mendapat perintah dari Allah untuk melemparkan juga tongkatnya.
Tongkat itu menyentuh lantai dan tiba-tiba berubah menjadi ular besar yang langsung memangsa ular-ular kecil milik ahli nujum itu.
Habis ludess... tak bersisa...
Para Ahli Nujum itu mundur teratur, mereka malah berfikir kalo sihir Musa lebih hebat dari sihir mereka..
Di hari-hari selanjutnya Firaun semakin murka, Musa dan pengikutnya dikejar dan akan dibunuh agar tidak ada lagi yang melawan dan menentangnya. Musa dan pengikutnya terjebak di tepi laut Merah, sementara Firaun dan pasukannya datang dengan gagah perkasa membawa debu-debu tebal dalam derap langkah kuda.
Musa mendapat perintah lagi dari Allah untuk memukul tongkatnya ke air laut di depannya. Seketika laut itu terbelah, dasarnya terlihat hingga batu-batunya, seperti membuka jalan untuk dilewati mereka.
Musa dan pengikutnya bergegas melewati jalan di dasar laut itu, menuju tanah Arabia di sebrang sana. Pasukan Firaun yang ada di belakangnya pun mengikuti mereka, menyibak jalan yang kanan kirinya penuh air laut seperti disekat kaca.
Ketika Musa dan pengikutnya sampai di ujung sana, Allah memerintahkan untuk memukulkan kembali tongkatnya, seketika air laut itu menutup kembali, menelan Firaun dan pasukannya penuh murka, tenggelam dalam laut Merah yang dalam.. Seram menyesakkan..
Kisah ajaib itu ada dalam Al Quran, diceritakan turun temurun di setiap pengajian, mengisi imajinasi tinggi dalam pikiran santri-santri, dari Pondok megah, hingga santri-santri bersarung kumal di surau-surau pinggir dusun dan perkampungan. Wajah lugu mereka takjub dengan kehebatan Nabi Musa, dengan mulut ternganga wajah mereka ditimpa cahaya dari lampu minyak suram berjelaga..
--------------------
1400 tahun lalu...
Para petinggi Quraisy berkumpul malam itu, mereka menantang Muhammad untuk membuktikan kenabiannya. Hati mereka begitu keras, mereka berat untuk menerima tuhan baru pengganti berhala-berhala.
"Wahai Muhammad, jika engkau memang seorang Nabi, buktikan kehebatanmu! Belahlah bulan di atas sana!" Kata mereka
Muhammad memandang mereka, dan bertanya apakah jika dia melakukannya mereka akan beriman pada Allah.
Mereka mengiyakannya...
Atas ijin dari Allah, Muhammad mengangkat jarinya diarahkan ke arah bulan, dengan sebuah gerakan memotong perlahan-lahan bulan itu terbelah dan bergerak berjauhan, jaraknya begitu jauh sehingga Gunung Hira tampak diantara dua bulan itu.
Seketika orang-orang yang ada ditempat itu terkejut, mereka berkata
"wahai Muhammad! Engkau telah menyihir mata kami!" Hati mereka tetap keras menolak keajaiban itu. Mereka bergegas menuju batas Kota Mekkah, menunggu para pedagang yang baru datang.
Mereka berfikir, sihir hanya terjadi pada orang-orang yang ada di tempat itu bersama Muhammad, tidak berlaku dengan orang-orang yang jauh dari tempat mereka.
Ketika para pedagang itu datang, mereka bertanya apakah mereka melihat sesuatu yang aneh dengan bulan semalam.
"Ya, semalam kami melihat sesuatu yang aneh pada bulan, tiba-tiba bulan itu terbelah saling menjauh, lalu menyatu lagi seperti semula.."
Jawaban para pedagang itu membuat terkejut kaum Quraisy, sebagian dari mereka mendatangi Muhammad dan mengakui kenabiannya, sebagian lainnya tetap ingkar dan menyembah berhala-berhala....
Kisah itupun jadi santapan wajib di tiap momen mengaji, diceritakan di Al Quran surat Al Qomar, turun temurun selama 1400 tahun hingga sampai ke Mushola-mushola di pelosok kampung dan dusunmu.
----------------------
Tahun 1988 arkeolog Ron Wyatt dalam ekspedisi ke laut Merah menemukan sisa-sisa roda kereta dan tulang manusia di dasarnya. Uji karbon menunjukkan umurnya sekitar 3000 tahun, seolah Allah menyisakan bukti-bukti bahwa kisah Nabi Musa itu adalah nyata. Bukan hanya cerita pengantar tidur dari para ulama.
Di lain waktu seorang Geolog Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menggelar forum, ada seorang peserta bernama Daud Musa Pitkhok yang bercerita:
"Saya menyaksikan sebuah acara TV di Inggris, seorang presenter dan 3 orang ilmuan NASA. Sungguh mengejutkan mereka menghabiskan 100 juta dollar untuk proyek manusia mendarat di bulan waktu itu. Mereka menemukan bukti-bukti bahwa batuan di bulan terdapat bekas sisa retakan dari permukaan hingga perut bulan, tampak jelas memanjang.. Seolah bulan pernah terbelah sebelumnya"
kisah yang tertulis di Al Quran sejak 1400 tahun lalu itu dibuktikan dengan kecanggihan teknologi masa kini. Hanya orang-orang yang membaca buku dan internet yang tau, tidak semuanya diceritakan pak Ustadz pada santri-santri lugu di mushola itu..
---------
Pantai Sanur Bali, Maret 1999
Usai sholat Subuh aku, Adi dan Firman berjalan-jalan di pantai. Hari ini hari kedua kami survey untuk lokasi KKL Kuliah Kerja Nyata angkatan kami bulan Oktober nanti. Lokasi hotel yang dekat Pantai Sanur memudahkan kami menunggu sunrise pagi itu, matahari terbit dari cakrawala sebelah timur pulau dewata.
Hari masih gelap, dingin angin laut berhembus kencang, kami bertiga sambil ngobrol ringan berjalan-jalan di atas pasir landai itu
Ada bayangan hitam berkelebat dari ujung jalan, berlari kencang..
Kami menoleh, seekor anjing herder dengan rantai di lehernya menggonggong dengan kerasnya..
"Waiyaaaaaaa!!!!!" Kami bertiga kaget bukan kepalang, aku dan adi duluan lari tunggang langgang. Firman yang tadi kaget beranjak mundur ke belakang, sikapnya tetap tenang menanti herder itu datang.
Anjing itu makin mendekat....
Aku dan adi berteriak dari kejauhan....
"Maaan ooooiii mlayuuu!!" biar firman segera ikut berlari ke arah kami
Anehnya Firman tetap berdiri disana, tangannya diangkat.. Anjing itu tiba-tiba berhenti, Firman lalu duduk.. Anjing itu berjalan mendekat
Mereka berhadap-hadapan... Diam...
Dengan sebuah kibasan tangan pelan dari Firman, herder yang tadi sangar itu mundur ke belakang, lalu berlari-lari kecil kembali ke ujung jalan...
Aku dan Adi bengong melihat kejadian itu..
"Hoooh!!! Koe ternyata pawang asu to man!" tanya kami ketika sudah mendekat.
Dengan senyum simpul anggota Jamaah Mushola Kampus itu berkata, "enggaak... Aku cuman baca Bismillah, terus anjing itu kusapa dengan tenang... Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Wahai Anjing, engkau juga mahluk Allah seperti aku, tenanglah.. Aku datang kesini bukan untuk mengganggumu.. Tenanglah, kembalilah ke tempatmu"
Aku dan Adi tambah bengong....
Semburat matahari pagi di ujung timur mulai tampak.. Sinarnya merekah emas memantul di atas air laut. Aku seperti tertampar tersadarkan, munculnya matahari dari batas permukaan laut itupun adalah mukjizat Tuhan yang selama ini aku lupakan...
---------------
"Mass.. Mbak Tum kesurupan!!" Suara di ujung telpon itu mengagetkanku, bergegas aku dan istriku menuju salah satu warung kami, sampai di sana mbak Tum terkapar di kamar dipegangi tiga orang. Badannya kaku, tangannya mengepal keras, nafasnya ngos-ngosan, matanya melotot..
Busyet... Aku jarang menghadapi kejadian kayak gini, blas aku gak ada kemampuan paranormal atau metafisika. Kalo dibawa ke rumah sakit apa dokter juga bisa menganalisa penyakitnya...
"Panggil paranormal mas?" Tanya Tri yang berdiri disampingku
"Hus! Pak Ustadz yang deket sini mana?" Tanyaku
"Tadi sudah ke rumah Ustad di deket masjid, tapi beliau lagi pergi mas.."
Aku gak bisa berfikir panjang, entah kenapa tiba-tiba terlintas dipikiranku coba dibacakan ayat kursi, aku pernah baca syetan pun bisa terbakar jika mendengarnya... Gileee, ini pertama aku coba-coba..
Kepala mbak Tum kupegang, kudekatkan mulutku ke telinga kanannya.. Pelan-pelan kubacakan ayat kursi yang ada di Quran Albaqoroh 255 itu.
Sekali kubaca tiba-tiba mbak Tum mengerang...
Kubaca lagi....
Dia mengerang lebih keras...
Kubaca lagi lebih keras ditelinganya, kuulang berkali-kali di bacaan "WASI'A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDHA. WA LAA YA-UDHUU HIFZHUHUMAA WAHUWAL 'ALIYYUL AZHIIM"
Kukeraskan bacaanku... Makin keras!!! Tembus ke telinganya!
Mbak Tum tiba-tiba melengking tinggi... Menjerit-njerit, dua orang yang memegang badannya nyaris lepas. Matanya tiba-tiba meredup, badannya melemas, nafasnya ngos-ngosan... lalu dia sadar...
Hufff!!!
Aku takjud sendiri melihatnya, Ini pengalaman pertamaku.. badanku ikut keringetan..
Esok hari kuceritan kejadian itu pada Ustadz Nasrudin Anshory, dengan tersenyum beliau berkata: "ketika kita pasrah total minta bantuan Allah untuk menyembuhkan dengan wasilah Ayat Kursi, mudah bagi Allah untuk mengirim satu malaikat saja, satuuu malaikat saja..gak usah banyak-banyak, lalu syetan yang nempel itu tinggal dijewer, dicekek lehernya dan ditarik keluar dari tubuh yang diganggu. Tapi hati-hati, jika kita sudah sombong bahwa kitalah yang menyembuhkan, merasa hebat dengan membaca ayat Kursi, jangan kaget kalo kita bacain Ayat Kursi tetep gak mempan ke syetan itu.. malah syetannya makin menjadi-jadi, jadi tetap kosongkan hati, minta bantuan tetap hanya kepada Allah..."
Aku manggut-manggut, sampai rumah aku baca terjemahan ayat Kursi, dibagian yang bikin mbak Tum menjerit-jerit.. Aku tertegun membaca artinya, "Kursi (kekuasaan) Allah meliputi langit dan bumi, Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar"
---------------
Jogja, Maret 2013
Lapangan di utara Hotel Hyatt Jogja malam itu semarak, orang sudah berkumpul memenuhi lapangan, panggung penuh lampu dengan seperangkat gamelan siap dimainkan. Malam itu adalah pengajian yang diisi oleh Kyai Mbeling Emha Ainun Nadjib dan Kyai Kanjeng, kelompok pemusik gamelan yang selalu manggung bersama Cak Nun.
Acara dimulai... Beberapa lagu dilantunkan, lalu Cak Nun mulai memberikan tausiyah, dengan gayanya yang khas, nyentil sana-sini, dari korupsi hingga kasus-kasus terkini. Jamaah yang hadir terus berdatangan, depan panggung sudah penuh dengan mereka yang lesehan.
Tiba-tiba angin berhembus kencang, sore menjelang magrib tadi memang langit Jogja sebagian menghitam, panitia yang terlanjur menggelar acara outdoor tidak mungkin mundur ke belakang, show must go on ditengah kekhawatiran hujan akan datang. Dan sepertinya ketakutan itu jadi kenyataan... Angin makin berhembus keras, pohon-pohon bergoyang kekiri dan kanan, rintik hujan pelan-pelan mulai jatuh, tampak berkilat rintiknya terkena sinar lampu.
Satu dua orang mulai berdiri, bersiap mencari tempat berteduh...
Cak Nun tiba-tiba berkata, "jamaah tetap tenang... tunggu sebentar..."
suasana tiba-tiba hening...
Cak Nun lalu melantunkan suara adzan, suara magisnya meliuk-liuk bersama angin yang keras menghantam...
Suara paraunya berpacu bersama hujan rintik yang terus turun berlarian.
Mendayu-dayu penuh energi magis seperti suara yang kau dengar di backsound film Ayat-Ayat Cinta itu..
Adzan usai dilantunkan...
Suasana kembali hening...
Angin kencang dan rintik hujan itupun tiba-tiba menghilang...
"Alhamdulillah, mari poro sederek pengajian ini kita lanjutkan..." Suara Cak Nun bergema memecah kesunyian.
Kami berlima tertegun mendengar cerita itu, Mas Arief Budiman yang ada di lokasi bercerita dengan menggebu-gebu. Malam itu pertemuan kelompok MasterMind di warung baksoku.. Cerita pembuka itu jadi penambah pedazz bakso yang kami makan hingga bibir kemerahan.
"Nek aku sik adzan, malah udane tambah deressss!" Kata Mas Arief kemudian, membuat baksoku tertahan saat mau kutelan.
---------------
Malam ini kuselesaikan revisi materi seminarku, ada satu slide yang kubuat sederhana namun mengena... bergambar siluet orang sedang berdoa di waktu senja menjelang.
Kutulis dibawahnya tulisan:
--Berkatalah begini dengan berani "Wahai Masalah, engkau memang besar, tapi TUHANKU.... jauuuh lebih BESARRR!!"--
diketik di Jogja, dibaca dimana sadja
11 Mei 2013
foto: Jogjanews.com
43 komentar untuk "Tuhan Sepanjang Masa..."
Aku percaya keajaiban itu ada. Karena keajaiban pun ada dalam kehidupanku =>> http://eanreana.mywapblog.com/miracle-in-my-life.xhtml
makasih ya mas sudah berbagi...
sekalian numpang promo akh
visit my blog
http://pahmistory.blogspot.com/
semoga diberi umur panjang yo mas
Mohon Maaf Lahir batin ya
http://en.wikipedia.org/wiki/Splitting_of_the_moon
MenawarKan Produk asli dan bergaransi :
Harga Promo Stok barang terbatas ALAMAT TOKO.
ITC Roxy Mas LT 3 No 110C
Roxy Mas Lt 3 Blok A38-39,HP. PIN BB:24C19401
HUB:0853-2822-2842
Hasyim Ashari Jakarta Pusat
Kami Melayani pengiriman di seluruh indonesia melalui via TIKI/JNE
BlackBerry Q5 - White | BlackBerry 10 OS, 3.1 inch, Dual Camera 5 MP + 2 MP
RP.2.050.000
BlackBerry Z10 - Black | BlackBerry 10 OS, Layar 4.2 inch, Dual Camera 8 MP + 2 MP Rp.2.300.000
BlackBerry Curve 9220 Davis - Pink | BlackBerry OS 7.1, Prosesor 800 Mhz, Camera 2 MP Rp.7500.000
BlackBerry Porsche Design P'9981 - Black (LIMITED EDITION) Rp.12.250.000
BlackBerry Q10 - Black | BlackBerry 10 OS, Layar 3.1 inch, Dual Camera 8 MP + 2 MP Rp.3.650.000
Samsung Galaxy Tab 3 (8.0) - White | Android Jelly Bean, 3G+WiFi, Call+SMS, Dual Core, 16 GB
Rp 2.449.000
Samsung Galaxy Note 8.0 - White | Quad-core 1.6 GHz Cortex-A9, Android v4.1 Jelly Bean, Layar 8 inch, Dual Camera 5 MP + 1.3 M
Rp 11.499.000
Printer Canon - MF4820D Rp 1.550.000
Printer, Scanner, Copier & Fax - Brother MFC-J5910DW Rp 1.500.000
Printer Canon - L170 Rp 1.659.000
Printer Canon - MF4750 - Black Rp 2.179.000
Printer All in One Officejet HP - 7500A (C9309A)
Rp 2.349.000
Printer, Scanner, Copier & Fax - Brother MFC-J6710DW Rp 2.519.000
Printer Canon - MF4870DN - Black/White
Rp 5.179.000
Mesin Fotocopy Canon iR2016 Copy-Print Rp.4.500.000
Canon IR6020 Copy-Print-Scan Rp.17.000.000
Canon iR5020 Copy-Print-Scan Rp16.500.00
Canon iR5000 Copy-Print-Scan Rp.13.500.000
Canon iR5075 Copy-Print-Scan Rp.10.500.000
Canon iR5570 Copy-Print-Scan Rp.8.500.000
Canon EOS 1100D Kit with Lens 18-55mm ISII (Brown)
Rp.2.500.000
Canon Eos 1100d Kit (18-55 Ii)
Rp.2.500.000
Canon EOS 650D Kit with Lens 18-55mm ISI
Rp.3.500.000
Canon EOS 650D Kit with Lens 18-135mm ISSTM
Rp.5.500.000
Canon EOS 600D Kit with Lens 18-55mm ISII
Rp.4.000.000
Canon EOS 600D Kit with Lens 18-135mm
Rp.5.100.000
Canon EOS 60D Kit with Lens 18-200mm
Rp.7.100.000
Canon EOS 60D Kit with Lens 18-55mm
Rp.5.000.000
CARA TRANSAKSI:
Kami Hanya Melayani Yang Serius.
Kami melayani pembeli di seluruh indonesia.
Pembeli Diwajibkan Melakukan Pembayaran Harga Barang Yang Sesuai Dengan Barang Pesanannya.
Pengiriman barang melalui: JNE, TIKI, dan POS Express
Harga barang kami sudah termasuk ongkos kirim.
Barang yang rusak atau cacat pada saat pengiriman, akan kami gantikan kembali dengan barang yang sama.
KEUNTUNGAN BERBELANJA DI TOKO KAMI:
Barang berkualitas dan harga relatif lebih murah.
Dapat dikirim ke seluruh Indonesia.
Ongkos kirim gratis.
Keamanan dijamin 100% karena setiap pengiriman barang disertai dengan asuransi Dan Nomor resi
Proses cepat dan sederhana.
Produk terbaru dan uptdate.
Semua produk yang ditawarkan merupakan produk Asli, Baru & Tersegel.
Original & bergaransi Resmi.
Atau klik website kami di
WWW.ASIA-ELEKTRONIK.JIMDO.COM