Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misscall dari langit..

Ketika Tuhan memanggil, apakah kita terus berpaling..?

Tebet, Oktober 2011
Warung Ayam Bakar Mas Mono siang itu penuh pengunjung, menjelang tengah hari orang-orang berdatangan untuk makan siang. Dulu warung ini hanyalah warung mungil yang nempel di tembok sisi kanan, perjalanan waktu dan kegigihan Mas Mono dalam membangun bisnisnya membuat warung itu membesar, melebar dan mengalirkan pundi-pundi uang yang tak berkesudahan..

"Saaap.. tunggu dulu yoo, aku meluncur kesitu bawa Alphard baru nih! gress dari dealer!" teriak mas Mono via HPnya
"Yooo tak tungguuuu.." balasku sambil berseru..
kawanku ini memang unik, selalu ada kejutan yang nyleneh. kali ini apalagi yang bakal jadi guyonannya..
"Sap.. lihat keluar.. lihat keluar!!" 
"thoot thooot!! sebuah bajaj dengan warna orange mengkilap masuk ke halaman warung itu, mungkin itu klakson kereta yang dipasang.
lalu nongol lah kepala manusia itu..
"apik to alphard ku! haa... hahaha!!" katanya cengengesan
begitulah gayanya, rejeki memang gampang datang kepada orang-orang yang suka gojekan.. ibuku dan istriku yang terus tertawa terpingkal-pingkal





"wiss ayo pesan makanan dulu, inilah warung Mas Mono yang melegenda, ada ayam bakar... semua dibakar! Ada es Monogami.. coba semua bu.. mbak" kata mas Mono menawarkan. 
Kami terus mengobrol sambil menanyakan kabar, mas Mono pernah 2 kali main ke rumahku di Jogja, jadi sudah kenal baik dengan Ibu dan Istriku.
ketika ayam bakar pesananku belum datang, tiba-tiba suara adzan Dzuhur berkumandang terdengar, suaranya parau di tengah suara deru mobil, motor, bajaj yang lalu lalang di jalan Tebet itu..


"Sap, dah adzan tuh.. kita sholat dulu saja ya, ayo bu.. mbak Sita kita sholat dulu, masjidnya  cuma disebrang kok" ajak mas Mono..
kami beranjak menuju masjid, padahal perutku sudah menggeliat dari tadi.
"panggilan Adzan itu adalah panggilan Allah, masak kita cuekin.. ibaratnya begini, kita punya sopir, supaya lancar dia kita kasih HP, naah.. hpnya itukan harus on siap setiap saat. Jangan sampai pas kita telpon berkali-kali sopir kita malah gak diangkat, dia ketiduran atau sibuk main. kita sebagai boss kan kesel jadinya, ambil aja itu HP, kalo perlu pecat itu sopir, cari yang lain!"
kata mas Mono sambil kami berjalan menuju Masjid
"iyo yo mas.."
"nah Adzan itu pertanda kita dah ditelpon oleh Allah, disuruh segera menghadap.. Allah kangen sama kita, naah kalo kita dipanggil sama yang punya hidup, terus kita tetep cuek, apa gak mungkin tuh diambil semua nikmat yang sudah kita miliki, seperti majikan yang ngambil HP sopirnya yang males-malesan..."
aku manggut-manggut..
kami Sholat berjamaah, bareng dengan 5 orang lain yang datang bersamaan. Ruangan masjid itu kosong melompong.. sementara suara bajaj dan motor menderu-deru di luar sana, mungkin sibuk mengejar setoran untuk dunia...

------------------------

Jogja, 1985
Main di sawah bersama kawan-kawanku adalah moment tak tergantikan di masa kecil, sejak habis Asar hingga rembang petang aku habiskan berlarian di lapangan, di pematang pinggir sawah, menaiki kambing milik mas Sisum, atau perang-perangan pakai tangkai daun pisang dengan Andri dan Nardy.
ibuku selalu berpesan, "kalo main jangan lupa pas Magrib harus pulang, mandi lalu sholat.. kalo main sampai malem awas ada wewe gombel"
mungkin itu juga yang kamu temui dulu, ketika sore hari bapak dan ibumu yang paling getol mengejar anak-anaknya untuk segera mandi dan ganti baju, dengan embel-embel dikasih tambahan uang jajan, dibelikan permen hingga kalo melawan bakal digigit wewe gombel.
aku tidak takut pada wewe...
di usiaku yang masih 6 tahun, aku hanya merasa nyaman ketika Magrib datang aku sudah mandi, dengan sabun bebek warna biru badanku yang bau kambing wangi kembali. kuambil sarung dan peci, lalu sholat di mushola yang ada di pinggiran  desa..
waktu itu aku belum begitu kenal Allah itu siapa, yang terekam di otakku adalah sholat di mushola saat matahari tenggelam kemerahan membuat hatiku begitu tenaaang... 
dan  aku tidak takut menghadapi malam....

---------------------------
Waktu aku SMP dulu masih jaman orde baru. Sosok pak Habibie begitu jadi idola sebagai mentri yang paling pintar, kepalanya botak penuh ilmu, kalo bicara matanya melotot penuh ekspresi dengan logat yang aneh berbau luar negeri.
Kalo ditanya oleh guru, siapa Menristek saat ini semua anak mengangkat tangannya dan berteriak Habibie!! Kalo ditanya siapa mentri kehutanan? hanya satu dua yang angkat tangan.
Pejabat lain yang terkenal juga saat ini adalah Harmoko dan kepala BKKBN Haryono Suyono, karena wajahnya sering muncul di tivi tiap malam hari.

Siang itu kawanku cerita...
"Ayahku kerja di kantor Menristek, pak Habibie itu kalo lagi mimpin rapat tiba-tiba terdengar adzan beliau langsung menghentikan rapat lalu sholat. Tidak perduli seberapa penting rapat itu saatnya adzan, beliau langsung minta izin sholat dulu... Keren yaa"
Sayangnya, potret Habibie yang relijius tidak ditampilkan di Film Habibie dan Ainun yang sudah ditonton dua juta orang itu...



-------------------------------------

Dalam pesawat Airbus 330 China Airlines, ketinggian 30.000 kaki di atas Laut China Timur...

"Pork or no pork?"
Pramugari yang wajahnya mirip Michele Yeoh dengan rambut digelung itu menawarkan kami makanan 45 menit usai kami take off dari bandara Chiang Kai Sek Taiwan.
"No pork" jawabku
Mungkin sudah jadi SOP mereka selalu menawarkan daging babi atau tidak kepada penumpang berwajah melayu seperti kami.
Jay Teroris makan dengan lahapnya, nasi dengan potongan daging ayam itu langsung pindah ke perut gendutnya..
"Sikaaat Sap!" katanya sambil cengengesan... manusia unik yang bangga pakai nama 'teroris' di belakangnya, sudah terlanjur terkenal dibanding nama aslinya... Zainal Abidin. Kami berdua diundang KBRI dan HPTKI Korea untuk mengisi seminar di Busan dan Ansan.

Nasi ayam, buah, susu, ludes dengan cepat dari meja kami.. Pramugari mulai membersihkan sisa makanan penumpang.
"Dah masuk Ashar nih Sap, sholat yuk!"
"Satu jam lagi landing kan bang, sholat di bandara aja gimana? Biar manteb.." Jawabku
"Maneee adeee mushola di bandara Korea! Orang sana gak punya agama... ngapain juga ditunda-tunda" logat Betawinya tiba-tiba keluar.
"Dah tayamum, pakai kursi depan lo, satu tayamum buat satu sholat... itu pengalaman guwa pas haji.." lanjutnya
Kami mulai tayamum...
Sholat kami lakukan,
"Allahu Akbar.. Allah Maha Besar.."
Ini pengalaman pertamaku sholat di dalam pesawat besar yang melaju 900km/jam, di ketinggian yang makin mendekati langit.. kesempatan berdoa dalam kepasrahan total, apapun yang akan terjadi. Tanpa suara adzan, panggilan itu tetap terekam di hati.

Pramugari terus sliweran membersihkan sisa makanan, pork dan no pork sekarang bersatu di tempat sampah. Pesawat mulai menurun, bandara Incheon sudah dekat. Dari balik awan yang diterobos tampak gedung-gedung tinggi kota Seoul di kejauhan, terbayang gemerlap artis-artisnya seperti yang ada di TV itu. 
Kami harus bersabar, hingga 6 hari ke depan, suara panggilan adzan akan sangat susah kami temukan...



--------------------------------------------

Kampus UII Kaliurang Jogja, April 2013
Auditorium Kahar Muzakir penuh dengan 400an mahasiswa, semua kursi terduduki, kecuali beberapa kursi di barisan depan. Aku dan Mas Jody Owner Warung Steak n Shake jadi pembicara kuliah umum entrepreneur hari itu. Acara molor jam 10.45 baru dimulai, dilanjut pembicara dari Departemen kehutanan dengan materi yang memang sangat birokratis.
Jam 11.25  pembicara pertama baru ada tanda-tanda akan menyelesaikan materinya. Mas Jody yang ada disampingku berbisik..
"Sap, bilang ke moderator.. Gimana kalo jam 11.45 seminar kita stop dulu, sholat Dzuhur bareng, baru kita lanjut lagi.."
Aku mengiyakan, dan kusampaikan kepada moderator di sebelah kiriku..
jawabnya,
"Mmm.. Gimana mas kalo Adzan aja kita berhenti dulu, habis adzan kita langsung lanjut lagi, Soalnya jam 1 acara harus selesai..." Ada keraguan di wajah si moderator.
Aku dan mas Jody celingukan...
"Sap, sikat aja.. Kamu yang pegang mic, kita yang atur acaranya.." 
"Siaaaap!"

Jam 11.30 sesiku dimulai...
Selama 15 menit langsung mulai kumainkan emosi peserta yang hadir, mereka tertawa bersama-sama, tiba-tiba adzan Dzuhur berkumandang nyaring, karena Masjid UII ada di lantai 2 gedung itu..
"Allah sudah manggil kita nih, kita stop dulu.. Sholat bareng-bareng dulu di atas yak.. Setujuuuuu??!" Kataku mulai ngompori.
"Setujuuuuu..." Peserta bareng-bareng membalasnya, walau gak semua mengiyakan, terdengar dari suaranya yang tidak bergema seperti ketika mereka tertawa. Sang moderator akhirnya pasrah saja..

Inilah untuk pertama kali sebuah seminar besar kuhentikan untuk Sholat Dzuhur, beberapa kali aku menemui di acara lain Adzan Dzuhur tetap ditabrak, panitia selalu beralasan demi efisiensi waktu. Kami para pembicara di posisi ngikut saja..

Usai sholat 30 menit lagi sesi kuhabiskan, mas Jody yang lanjut setelahku hanya kebagian waktu 15 menit sebelum tanya jawab.
"Aku ngomong yang ada hubungan dengan ini aja ya Sap.." Katanya
"Adik-adik semua, saya tadi yang mengusulkan agar seminar ini di stop dulu untuk sholat Dzuhur, karena ketika Allah sudah memanggil kita maka kita harus segera mendatanginya jangan ditunda-tunda. Allah akan selalu mendahulukan dan memudahkan orang-orang yang Sholat di Awal waktu.."
gaya bicara bakul steak ini memang slow.. memang cocok jadi ustadz.

"Ada kisah nyata yang saya sendiri jadi saksinya. Saya punya adik ipar namanya Joice, dalam acara pengajian keluarga besar kami ada hadiah Umroh yang dibagikan bulan lalu. Ketika diundi Joice yang mendapatkannya. Tiga hari lalu saya mengadakan acara Waroeng Expo di Jogja Expo Center, total yang hadir ada 7000 orang sesuai dengan tiket yang terjual dari pagi hingga malam. Ketika di akhir acara Ustadz Yusuf Mansur mengundi dari semua tiket peserta dua orang yang mendapatkan hadiah umroh. Dan dari semua 7000 peserta itu Joice juga mendapatkannya satu, padahal kemungkinannya sangat kecil sekali.. Namun tiket Joice yang muncul. Ustadz Yusuf Mansur sampai bertanya, apa rahasianya sehingga dia begitu beruntung, dapet tiket umroh gratis dua kali... Dan jawaban Joice seperti yang saya tau, dia selalu Sholat di awal waktu... Adzan langsung sholat, adzan langsung sholat... tanpa ditunda-tunda! Maka Allah selalu memberikan keberuntungan untuknya.."
tepuk tangan para mahasiswa langsung bergemuruh memenuhi auditorium itu, lebih heboh dari ucapan koor "setujuuuu" ketika kuajak sholat tadi...




-------------------------------------------
Madinah, awal Maret 2013
"Muraah... Murahhh! Sepuluh riyal.. Sepuluh riyaal! Murah! Murah!"
pera pedagang yang ada di sisi timur Masjid Nabawi ini sangat heroik menawarkan dagangannya, gayanya seperti matador yang sedang menahlukkan banteng, berdiri gagah dengan kursi sambil melambai-lambaikan berbagai kain yang dia jual. Kata-kata dalam bahasa Indonesia yang mereka paham paling ya "murah, bagus, cukup, terimakaseeh" itu yang selalu mereka teriakkan, mereka tahu jamaah dari Indonesia yang paling hoby belanja dan berkerumun dimana-mana.


Adzan Ashar berkumandang dari Masjid Nabawi, speakernya yang keras namun halus dan lembut mengantar panggilan Allah itu untuk mengajak manusia meninggalkan dunia sementara, datang kepada-Nya.


Transaksi itu tiba-tiba berhenti...
Pemilik toko di kanan kiri langsung menutup tokonya, para penjual kain itupun langsung melempar dagangannya, sebagian ada yang menutupinya dengan terpal, sebagian lagi hanya merapikannya lalu berjalan dengan santai bersama jamaah lain menuju masjid. Tak ada kekhawatiran dagangannya diambil orang, seolah ketika dia datang kepada Allah, seluruh dunianya dititipkan pula semuanya ke Allah..
Suara Adzan yang lembut itu masih mendayu-dayu di telinga, halaman Nabawi penuh dengan manusia yang berjalan ke arah yang sama, berduyun-duyun seperti ribuan semut yang mendekat ingin bertemu dengan PenciptaNya..



-------------------------------------

Kita hidup di Indonesia, negeri damai dan cantik luar biasa.. 9500 km dari Nabawi. Disini tidak ada peluru berlarian di atas kepala kita, atau roket dan mortir yang tiap hari tiba-tiba meledak di pasar atau di jalan biasa kita berangkat kerja, tidak ada gedung yang tiba-tiba runtuh dan terbakar, lalu mayat-mayat dikeluarkan hangus seperti di Syiria, Iraq, Pakistan atau Palestina.
Ketika Adzan berkumandang, Allah yang sudah memanjakan hidup kita seperti berseru kembali.. "Wahai Hamba-Hamba Ku, datanglah kemari.. Aku merindukan kalian, kemarilah.. kemarilah.. mintalah apa yang kalian inginkan, akan Aku kabulkan..."
Allah rindu pada kita...

Adzan itu adalah misscall dari Allah, "panggilan rindu" dari dari langit...

seperti Dia berkata.. "i miss u... hambaku"

Namun dunia sering melenakan kita, kerja, kesibukan dan kesenangan menutup telinga dan hati kita, kadang panggilan itu kita diamkan, kita tunda-tunda sampai berlalu begitu saja..
Karena kesombongan kita, akhirnya Adzan itu menjadi misscall... panggilan tak terjawab...  sungguh tak terjawab... seperti sopir yang sudah diberi HP namun tetap tertidur lelap..



Mushola di dusun sebelahku mungkin speakernya baru, walau tidak semerdu di Nabawi namun suara Adzannya begitu jelas melintas jalan dan hamparan sawah-sawah, bergema sampai ke depan pintu rumah...

Diketik di Jogja, Dibaca dimana sadja..

20 April 2013


81 komentar untuk "Misscall dari langit.."

MGA 20 April 2013 pukul 08.32 Hapus Komentar
belajar banyak dari pengalaman mas.. terimakasih mas kingkong!
randydp 20 April 2013 pukul 08.36 Hapus Komentar
keren mas sap , kapan'' main ke UII lagi yo :)
salam sikaatt !
adifbismania 20 April 2013 pukul 08.57 Hapus Komentar
Merinding mas bacanya,,pecutan untuk ku
Unknown 20 April 2013 pukul 09.19 Hapus Komentar
Allah ya Rabb....terima kasih Nasihat nya mas Saptuari...sangat berarti buat saya.
Anonim 20 April 2013 pukul 09.23 Hapus Komentar
assalam
mau tanya mas,

sewaktu mas naik pesawat yang satu jam lagi landing kan mas memilih untuk shalat di pesawat dibanding shalat di bandara (yg kebetulan susah cari mushalla),

dalam kasus saya, saya pernah berpergian naik bis di malaysia(mudah cari mushalla dimana-mana), dan sudah masuk waktu shalat namun 30 menit lagi bis baru tiba di tujuan. lebih baik shalat di bis atau shalat di tempat tujuan ya mas?

mengingat hanya 30 menit dan pasti ada mushalla di terminal tersebut. terimakasih.
Saptuari Sugiharto 20 April 2013 pukul 09.27 Hapus Komentar
harus ustadz beneran yang njawab ini, hehe.. kalo aku pernah melakukan dua2nya. waktu umroh kami juga sholat di Bis, walaupun di beberapa pemberhentian pasti ada masjid, namun waktunya yang sangat sempit. suwun
Anonim 20 April 2013 pukul 09.39 Hapus Komentar
a_azha
ceritanya panjaaaaaang bgeett mzz,,,deep n menginspirasi. Great !!
Anonim 20 April 2013 pukul 09.40 Hapus Komentar
Adiwidinanto
Waduh mas jadi malu... Miscall dari langit
Anonim 20 April 2013 pukul 09.40 Hapus Komentar
alfucking
makasih pengalamannya bisa menjadi bekal kehidupanku :) yang akan datang
Anonim 20 April 2013 pukul 09.41 Hapus Komentar
DewieSuwara
Apanya yg dinikmati mas?Sy mlh jd mewek gini...duh Gusti sy ini ternyata msh suka dzolim ya?*asli mewek sy mas...:(
Anonim 20 April 2013 pukul 09.41 Hapus Komentar
bnoe_hadjar
ya allah terimakasih saya tlh dprknalkan kpd mas ini *sujudsukur*
Anonim 20 April 2013 pukul 09.42 Hapus Komentar
nandamartyan
@Saptuari baca sambil nangis mas :') matur nuwun, inspiratif.
Anonim 20 April 2013 pukul 09.42 Hapus Komentar
ank_giet
@Saptuari jos bgt mas!!! Mulai komitmen untuk sholat di awal waktu. Bismillah..
Anonim 20 April 2013 pukul 09.42 Hapus Komentar
mShiddiQs
miscall dari langit @Saptuari, "adzan itu pertanda karena Allah itu kangen sama kita..", dalam banget n merinding bacanya..
Anonim 20 April 2013 pukul 09.43 Hapus Komentar
architecfools
Rasanya kayak ditampar, disadarkan mas, maturnuwun.
Anonim 20 April 2013 pukul 09.43 Hapus Komentar
myirma_cute
misscall dari langit membuatku semakin sadar bahwa Allah SWT selalu mengingatkan hambanya buat taat berkomunikasi dengannya...
Anonim 20 April 2013 pukul 09.44 Hapus Komentar
yayamarzuki
Tamparan keras dari mas @Saptuari
Anonim 20 April 2013 pukul 09.44 Hapus Komentar
adifstar
@Saptuari jos mas,,merinding,,pecutan untuk ku,,,maksih mas,,baca sama pake baju jogist ki wkwkw,,baju baru
Anonim 20 April 2013 pukul 09.44 Hapus Komentar
desri_utami
nyentil bgt mas @Saptuari pas bacanya,, jd malu sama ALLAH SWT
Anonim 20 April 2013 pukul 09.45 Hapus Komentar
Wrazztysius_D
KERASa banget MANfaatnya Pakdhe @Saptuari, moga tetep istiqomah, ;D
Anonim 20 April 2013 pukul 09.45 Hapus Komentar
AlilaSamarinda
You make me cry mas T.T
Anonim 20 April 2013 pukul 09.45 Hapus Komentar
alytaufan
Baca ini bikin bergetar. Getarannya ga berhenti sampe tuntas Dhuha. Subhanallah
Anonim 20 April 2013 pukul 09.46 Hapus Komentar
islakhuddin
Baca Blognya kang @Saptuari jd Semangat memantaskan diri dihadapanNya, doain y mas usahaku sukses n bs lbh bermanfaat bgi sesama @JWebKudus
Anonim 20 April 2013 pukul 09.46 Hapus Komentar
sandiuzumaki171
Rasanya mo pingsan bacanya pak..
Anonim 20 April 2013 pukul 09.46 Hapus Komentar
alfiandks
jos tenan mas, merinding, maturnuwun~
Anonim 20 April 2013 pukul 09.46 Hapus Komentar
fatkhanucup
#Merinding #Jlebb bacaaa » Miscall Dari Langit by pakde @saptuari
Anonim 20 April 2013 pukul 09.47 Hapus Komentar
imam_arbianto
Setelah malu, lalu ingin maju kalo baca tulisan mas @Saptuari ini
Anonim 20 April 2013 pukul 09.47 Hapus Komentar
dendhywinata
#jleb #malu #kudunangis thx mas sharingnya
Anonim 20 April 2013 pukul 09.48 Hapus Komentar
IndraJasakBae
tulisan mas @saptuari MISCALL DARI LANGIT bikin semangat, apalagi ada pak Habibie yg selalu menjawab miscall dari langit. Subhanallah.
Anonim 20 April 2013 pukul 09.48 Hapus Komentar
Rurikartikasari
Baca "misscall dr langit" nya mas @Saptuari tiba2 malu sendiri kita yg sdh banyak diberi fasilitas terkadang mengabaikan panggilan itu.
Anonim 20 April 2013 pukul 09.48 Hapus Komentar
MdVtrah
"Pengingat" yg DAHSYATTT..
Anonim 20 April 2013 pukul 10.06 Hapus Komentar
ratjunn
Mas @Saptuari aku meh mrebes mili eling kelakuanku krn baca ini
Wahyu Adi Wibowo 20 April 2013 pukul 10.07 Hapus Komentar
mantabh... seruan ustad untuk "jangan tinggalkan sholat" saja seperti angin lalu.

tapi dengan ulasan mas sap langsung menyentuh hatiku.
Anonim 20 April 2013 pukul 10.49 Hapus Komentar
"misscall dr langit" menohok puooll..! tengqiu kang @Saptuari..! buat temen2ku ini wajib kalian bc..!!
Anonim 20 April 2013 pukul 12.54 Hapus Komentar
ahadiabdul
Serasa DIGAPLOK sampeyan mas. Suwun
Anonim 20 April 2013 pukul 12.54 Hapus Komentar
NinaHolik
tulisanmu maaas @saptuari,bikin engeh kalo kita itu selalu dirindukan oleh-Nya,tapi kita jarang rindu pada-Nya,khususnya aku,
Anonim 20 April 2013 pukul 12.55 Hapus Komentar
annaprihatina
8 th belajar islam belum bs jdi muslimah yg baik baca blog mas @Saptuari betapa saya malu, bismillah siap berubah:)
Anonim 20 April 2013 pukul 12.55 Hapus Komentar
rizafahlevi02
Allah ternyata ingin kita selalu dekat dengan-Nya..syukron mas
Anonim 20 April 2013 pukul 12.56 Hapus Komentar
inDekosSrikandi
Trmksh om sdh mengingatkan, smg Allah memberi balasan yg terbaik untukmu
Anonim 20 April 2013 pukul 12.57 Hapus Komentar
PramithaDita
baru baca 2 judul di blognya mas @Saptuari , isinya bikin sadar, harus baca lg di pc, biar mantep bacanya!
Anonim 20 April 2013 pukul 12.57 Hapus Komentar
maylatunsari
subhanallah temen2 mas @Saptuari . Tergugah bacanya :( alhamdulillah
Anonim 20 April 2013 pukul 12.57 Hapus Komentar
ArsyiNurani
bacaan yang isinya " mak thes" :') thx mas @Saptuari
Anonim 20 April 2013 pukul 12.58 Hapus Komentar
ridho_idhy
mantep tenan mas tulisannya.Bahasanya simpel,tapi efeknya luar biasa..
Anonim 20 April 2013 pukul 12.58 Hapus Komentar
DedePurnomo
Iki kayak KEPLAKAN lho pak @Saptuari » MISCALL DARI LANGIT
Anonim 20 April 2013 pukul 12.59 Hapus Komentar
andhin93
Subhanallah..tersentuh bca bolgnya mas @Saptuari ..miscall dri langit emang TOP:)
Anonim 20 April 2013 pukul 13.00 Hapus Komentar
imnairwan
Menetes AirMata Ini , Membaca tulisan Mas @Saptuari Disini
Anonim 20 April 2013 pukul 13.01 Hapus Komentar
ithaqsquirrel
Beh JLEBB bgt!
Anonim 20 April 2013 pukul 13.47 Hapus Komentar
AA @CaesarAnshari
Keren bgt mas Tulisan "Misscall dari Langit"..Kata orang MAKASSAR (MANTAP MENTONG)..Insya Allah bisa lbh baik kedepan..Aamiin
Anonim 20 April 2013 pukul 13.48 Hapus Komentar
Hangga Ditya Pratama @hangsjuan
Tulisan mas @Saptuari "misscall dr langit" ,lgsg mak pLakkk !! Maturnuwun mas..
Rizal Budianto 21 April 2013 pukul 11.22 Hapus Komentar
This posting is very inspiring :)
Joglo Souvenir 21 April 2013 pukul 13.07 Hapus Komentar
jleb banget mas :(
Anonim 21 April 2013 pukul 13.52 Hapus Komentar
Sungguh pengalaman "Ber-Islam" yang apik. Sebagaimana yang dianjurkan oleh RasuluLlah bahwa sebaik-baik amal adalah "Shalat tepat pada waktunya". Salah satu kiatnya adalah shalat sesaat stlh adzan berkumandang, meski boleh sampai sesaat sblm limit akhir waktunya (jika ada udzur/kesibukan).
aiodanria 21 April 2013 pukul 14.35 Hapus Komentar
selalu sadja...'nylekittt'
Anonim 21 April 2013 pukul 18.36 Hapus Komentar
sangat berarti buat saya, terimakasih telah mengingatkan
joko_bnk 21 April 2013 pukul 21.13 Hapus Komentar
Menguatkan buanget mas sap..setiap kali baca hanya air mata mas..
Budi Ilmawan 22 April 2013 pukul 13.11 Hapus Komentar
subhanallah, seringnya kita menganggap adzan itu "panggilan biasa". naudzubillah ...
Selamet Hariadi 23 April 2013 pukul 07.57 Hapus Komentar
Semoga kita dan kondisi kita selalau dimampukan dan dimudahkan untuk SHOLAT di AWAL WAKTU.

Ohya, Cerita Pak habibie itu sepertinya perlu diangkat ke Layar, agar pejabat kita byk jg yg meniru.
Unknown 23 April 2013 pukul 08.05 Hapus Komentar
Baca tulisan ini serasa 'ditapuki', thanks sudah mengingatkan :)
Sri Setiyowati 23 April 2013 pukul 08.27 Hapus Komentar
Sy pernah dpt jwbn dr seorang ustazdah begini : waktu paling afdhol max smp 30menit sesudah adzan,lewat dr itu tdk bs dikatakan sholat tepat waktu.Tapi siapa yg dpt menjamin bahwa kita masih hidup smp 30menit kedepan?
masdhenk.net 23 April 2013 pukul 09.06 Hapus Komentar
mbrebes mili aku mbacanya mas!
Puguh Wicaksono 23 April 2013 pukul 09.40 Hapus Komentar
Salut mas, merinding aku. Masih banyak sholat yg ga tepat waktu, masih jarang sholat di rumah Allah.

Matur nuwun mas
Surya 23 April 2013 pukul 22.47 Hapus Komentar
Maturnuwun wes dielingke dab..
Heni Puspita 24 April 2013 pukul 05.19 Hapus Komentar
Alhamdulillah, tulisan yang sangat menginspirasi
Jadi teguran, pecutan sekaligus inspirasi bagiku...
dita oktarina 24 April 2013 pukul 11.45 Hapus Komentar
deep banget dan sangat terpecut...misscall dari langit...asliii mewek di depan komputer kantor...
Alhamdulillah atas nasihat dan tegurannya mas..
hamba Allah 24 April 2013 pukul 19.56 Hapus Komentar
mas, terimakasih artikel bagusnya,
saya menangis mas, bukan hanya menitikkan airmata tetapi menangis, mengingat betapa banyaknya panggilan Allah selama ini yang saya abaikan. Semoga artikel ini menjadi titik balik kehidupan saya, aamiin
Anonim 20 Mei 2013 pukul 22.13 Hapus Komentar
Subhanallah, jazakallah mas Sapt tulisannya sarat makna, inshaaAllah manfaat :)
Vieny Parfum Original 31 Juli 2013 pukul 11.03 Hapus Komentar
WHoaa..kisahnya smuanya asik untuk disimak Bang Sap..inspiring!
Anonim 15 Oktober 2013 pukul 16.19 Hapus Komentar
Diskusi ttg sholat dikendaraan menurut kultwit dr @awyyyyyyy bahwa sholat dikendaraan adalah menghormati waktu.. Tp ttp harus disempurnakan pas sudah sampai..kecuali di atas kapal laut yg ada musholla. .cmiiw
Anonim 17 Oktober 2013 pukul 14.10 Hapus Komentar
ijin share ya
Unknown 31 Oktober 2013 pukul 19.21 Hapus Komentar
subhannallah mas.... sangat mengispiratif sekali... saya sangat terharu dan terketuk hati membaca tulisan-tulisan mas saptuari... bolehkah saya bertemu dengan anda mas...? kalau boleh bagaimana caranya.. saya juga berdomisili di jogja mas...
Unknown 25 November 2013 pukul 09.44 Hapus Komentar
Walaupun Badan gede,baca misscall dari langit nangis juga.Terima kasih mas @saptuari
Zakia 10 Desember 2013 pukul 06.53 Hapus Komentar
subhanallah... selalu nyes di hati setiap baca artikel ini...

ini kunjungan saya yang kesekian kalinya... semoga menambah semangat :)
Cincin Kawin 18 Desember 2013 pukul 09.18 Hapus Komentar
subhanallah mas sap
8viral 20 Desember 2013 pukul 02.16 Hapus Komentar
walapupu saya bukan muslim saya jadi terpecut jg dengan artikel ini. semoga saya bisa lebih tertib lagi buat ber ibadah setiap harinya ... mantep mas saapp tulisannya
Thalita Store 21 Desember 2013 pukul 06.44 Hapus Komentar
Terima kasih Mas, tulisan yang bagus dan sangat bermanfaat untuk kita semua agar lebih sigap menjawab miscall dari langit
Fiarchan 21 Desember 2013 pukul 11.19 Hapus Komentar
Subhanallah...
benar-benar serasa ditampar nih..
Makasih mas sap udah berbagi kisahnya
Ibundaku 22 Desember 2013 pukul 09.12 Hapus Komentar
#Mak Jleb 100X

terima kasih mas...sudah mengingatkan
obat herbal bopeng di wajah 3 April 2015 pukul 13.31 Hapus Komentar
nice article..
Unknown 14 Agustus 2015 pukul 07.19 Hapus Komentar
izin share ya mas
jual tempat sampah fiberglass 26 Februari 2016 pukul 00.16 Hapus Komentar
infonya bagus makasih yah http://dip-tempatsampahmurah.blogspot.co.id/
Anonim 12 April 2021 pukul 10.42 Hapus Komentar
Terimakasih banyak ka atas artikelnya.
Saya jadi belajar untuk tidak terlalu menaikkan harga ketika menjual barang.
Apalagi ketika menjual perhiasan emas.