Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menebak Kematian

Dia sangat dekat, menyapaku menyapamu tanpa bisa terhalang tembok yang tebal.. dia tetap datang walau wajahmu ditutup dengan bantal..

Cupertino California, 4 Oktober 2011
Para penggila Apple hari ini menunggu peluncuran produk Apple terbaru, yang rumornya adalah iPhone 5. CEO Apple yang baru Tim Cook untuk pertama kalinya muncul di depan panggung megah itu. Selama ini sosok yang paling ditunggu-tunggu dalam setiap peluncuran produk baru Apple adalah sang maestronya.. Steve Jobs, namun kanker pankreas yang dideritanya selama bertahun-tahun memaksa si genius itu untuk mundur dari jabatannya. Ternyata yang diluncurkan hari itu bukanlah iPhone 5 seperti yang santer dibicarakan banyak orang. Produk baru itu namanya iPhone 4S, hanya upgrade dari iPhone 4 yang sudah launching awal tahun 2011 lalu. Entah ini sebuah kebetulan atau tidak, 4 dalam kepercayaan China adalah huruf ‘Mati’... mereka menjauhi angka 4, bahkan banyak gedung-gedung di Jakarta yang tidak punya lantai 4, kita tidak menemukan angka itu di dalam tombol lift. S adalah Steve... sehari kemudian Apple dan dunia berduka, 5 Oktober 2011 Steve Jobs meninggal dunia. Kepergian sang jenius yang merubah dunia diantar oleh produk baru yang tetap laris manissss! iPhone 4S....






Berbah, Jogjakarta Mei 2011..
Ibuku baru pulang pengajian Jumat pagi di kelurahan, hari itu yang menjadi penceramah pak Dimyati, beliau guru agamaku waktu SMA dulu. Ibuku bercerita apa yang disampaikan pak Dim pagi ini. 
“Mbah Ginem kemarin meninggal dunia, saya ikut takziah dan mengantarnya ke makam. Mbah Ginem sosok petani desa biasa, hidup gak neko-neko. Setiap Adzan berbunyi mbah Ginem selalu sholat di masjid. Dia orang yang selalu puasa senen kamis, prihatin hidup di dunia ini. Allah sangat mencintainya... kemarin ketika sedang sholat Magrib di mushola, seusai sujud mau takhiyat akhir tiba-tiba tubuh mbah Ginem terjatuh ke lantai.. jemaah yang lain langsung menolongnya, namun mbah Ginem sudah tiada. Semudah itulah kematian wanita sederhana itu.. tanpa sakit berbulan-bulan dan menghabiskan uang jutaan, tanpa perlu merepotkan anak, keluarga dan tetangga, tanpa perlu mengerang-ngerang seperti kematian dengan rasa sakit seperti 300 kali bacokan pedang yang sering kita bayangkan... maklessss, gampaaang sekali dia kembali kepada Tuhannya...”
Ibuku bercerita dengan menggebu-gebu pagi itu..

Jogjakarta, tahun 80an..
Masih ingat dengan Eyang Suryo, yang pernah menjanjikan bahwa Gusti Allah akan mengirim beras untuk anak-anak Yatim itu. Kisah ini aku dengarkan dari mas Tono lagi. Eyang Suryo hari itu pergi ke pasar sendirian, sore hari beliau sudah pulang ke panti. Tidak seperti biasanya seusai sholat Isya beliau mengumpulkan anak-anaknya juga para santri di Panti itu.
“malam ini kalian tidak boleh begadang, kalian langsung tidur semua ya.. karena besok akan ada acara besar, biar kalian besok gak kecapekan..”
“Acara apa itu Eyang..?” tanya mereka
“Besok kalian akan tau, sekarang istirahatlah semuanya..”
Pagi menjelang berangkat siang, panti asuhan itu dikejutkan dengan Eyang Suryo yang meninggal mendadak. Tanpa sakit, tanpa keluhan apa-apa. Seorang anaknya menemukan buntelan yang kemarin siang dibeli oleh Eyang Suryo di Pasar adalah kain kafan, kapas, dan pewangi perlengkapan untuk orang mati. Gusti Allah Yang Maha Berkuasa seolah meminta malaikat datang ke rumah itu kemarin, membisikkan di telinga lelaki tua itu, bahwa besok adalah matahari pagi terakhir yang akan dia temui di dunia...
Sore menjelang, isak tangis dan doa-doa mengantar manusia yang sangat percaya pada Tuhannya itu kembali pulang ke asalnya...
---------------------------

Siang itu di sela ngisi seminar di kampus UPN Jogja aku ngobrol dengan mas Arief Budiman, sahabatku yang Direktur Petak Umpet itu, perusahaan Advertising yang membikin iklan-iklan Gudang Garam tiap hari sliweran di semua stasiun TV.
“Eh Sap, simbahnya temenku itu meninggalnya unik. Simbah itu hobinya sholat tahajud rutin tanpa putus, jadi kalo malam simbah pasti dah bangun dan sholat sampai subuh menjelang. Nah seminggu sebelum meninggal, simbah itu udah pesen sendiri semua perlengkapan untuk kematiannya. Dia ketempat penyewaan tenda, minta tanggal sekian di depan rumahnya dikasih tenda dan kursi, karena akan ada banyak tamu. Dia juga dah beli kain kafan sendiri. Dia datangi sendiri para tetangganya, minta bantuan kalo dia akan ada hajatan. Naaaaah.. pas Hari H dia meninggal yawis maklesss gitu, meninggal aja, tanpa sakit tanpa keluhan apa-apa. Itu si tukang tenda pada heran pas lagi masang tenda, ditanya oleh keluarga simbah, siapa yang mesen tenda tersebut. Si tukang tenda sekarang yang terheran-heran, laaaaah simbah sendiri yang seminggu sebelumnya minta hari ini rumahnya dipasang tenda dan kursi... tepat di hari kematiannya!”

Mas Darto penyiar Prambors Jakarta memanggil nama kami berdua, aku dan Mas Arief memulai talkshow siang itu... ini adalah Talkshow entrepreneur keliling Jawa yang digelar Radio Prambors.
--------------------------

Sebut saja namanya Jarot, 10 tahun lalu dia jagoan di daerah itu, Dia tetanggaku di salah satu kios Kedai Digital yang aku sewa. Badannya tinggi, kulitnya putih dihiasi beberapa tatto yang membuatnya tambah sangar. Setelah bercerai dengan istri keduanya dia memilih gaya hidup yang nyleneh, pembantunya adalah wanita-wanita dusun lugu yang gampang ditipu. Dua bulan sekali ganti, bosan dipulangkan. Sekali waktu yang dari kebumen hamil, akhirnya dia nikahi.. baru setahun dia dah bercerita padaku “wiss tak cerai mas, nggolek liane jik okeh!” hehe.. masih banyak wanita yang bisa dia mainkan. Seingatku ada 2 wanita lagi yang gantian jadi pembantunya. Sampai akhirnya yang dari Magelang ini hamil juga dan dia kawin untuk yang ke empat kalinya.. 

Siang itu aku ngobrol di depan rumahnya yang persis disebelah kiosku.. dia bercerita sesuatu.
“Eh mas, kemarin ada orang yang njelek-njelekin aku, daripada aku main kekerasan tak kerjain wae mas. Dia tak ajak makan sate klathak, tak traktir sampai kenyang. Dia dah ketawa-tawa gitu. Habis itu aku bilang, eh mas.. aku denger kemarin kamu njelek-njelekin aku to, naaah sekarang kan kamu dah kenyang, kamu ikut aku ke Parang Kusumo ya mas... biar aku keluarkan semua sate yang udah masuk ke perutmu itu. Hahahahaha.. mukanya langsung merah, dia sampai nyembah-nyembah minta maaf!!”
Aku ngakak gak karuan mendengar cerita Jarot, wong gendeng beneran!! Inilah hidup.. ada cerita menarik disana-sini. Aku selalu ingin bergaul dengan semua orang.. presiden, mentri, walikota, tukang becak, preman, bakul pasar, di mataku mereka sama..
Obrolan asik kami siang itu ditutup dengan omongan Jarot yang mengejutkanku..
“Mas Sap, aku ingin mati di umur 40 tahun nanti, gak usah lama-lama di dunia. Enak ki mati mudaaa, wiss gak usah mikir lainnya pas tua... hehe”

Beberapa bulan lalu aku mendengar ibunya Jarot sakit keras, 3 bulan di rumah sakit. Rumah dan kos-kosan milik ibunya dijual untuk membiayai rumah sakit yang habis 600 juta. Jarot seperti orang limbung.
Sekali waktu dia ketemu aku sambil tersenyum “sekarang aku ora neng masjid mas, aku rutin semedi neng gunung Klaten sana. Wong Islam sik ora brengsek ki ming koyo njenengan thok!”
Ada kekecewaan luar biasa dari nada suaranya, entah pada keadaan, entah pada Tuhan yang membangkrutkan lewat sakit ibunya. Dan aku tidak tau apakah dia akan mati tepat di umur 40 tahun nanti...
----------------------

Broadcast via Blackberry Messenger kadang di isi sesuatu yang gak penting sama sekali, kadang isinya cuma “sorry test contact” atau tawaran seminar cepat kaya mendadak dan jualan Cristal X...

Cuma kali ini ada broadcast yang menarik dengan bahasa kedokteran, kusimpan dalam noteku, lumayan untuk nambah koleksi..
Sesaat sebelum mati, kita akan merasakan jantung berhenti berdetak, nafas tertahan dan badan bergetar. Kita merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.
- 0 Menit, Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan supply oksigen.

- 1 Menit, Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
- 3 Menit, Sel-sel otak tewas scr massal. Saat ini otak benar2 berhenti berpikir
- 4 sampai 5 Menit, Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.
- 7 sampai 9 Menit, Penghubung ke otak mulai mati.
- 1 sampai 4 Jam, Rigor Mortis (fase dimana keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.
- 4 sampai 6 Jam, Rigor Mortis Terus beraksi. Darah yg berkumpul lalu mati & warna kulit menghitam.
- 6 Jam, Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
- 8 Jam, Suhu tubuh langsung menurun drastis.
- 24 sampai 72 Jam, Isi perut membusuk, mikroba & pankreas mulai mencerna dirinya sendiri.
- 36 sampai 48 Jam, Rigor Mortis berhenti, tubuh selentur penari balerina.
- 3 sampai 5 Hari, Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
- 8 sampai 10 Hari, Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
- Beberapa Minggu, Rambut, kuku & gigi dengan mudahnya terlepas.
- Satu Bulan, Kulit mulai mencair.
- Satu Tahun, Tdk ada lagi yang tersisa dari tubuh. Kita yg sewaktu hidupnya cantik, gagah, ganteng, kaya dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang-belulang yg menyedihkan. Jadi, apa lg yg mau disombongkan org sebenarnya???                            
Sahabat,
Kita tak membawa apapun juga saat kita meninggalkan dunia yg fana ini...
Jadilah manusia yg bisa menjadi perpanjangan rahmatNya bagi sesama, jangan mempersulit hidup orang lain, apalagi berbuat jahat.. saling menghargailah..dan bantu sesamamu..

Pagi ini aku membaca koran, jadi headline tentang bau busuk bercampur bakteri yang ada di puncak Gunung Salak di lokasi jatuhnya Sukhoi kemarin, membuat para relawan harus hati-hati, foto-foto pramugari yang cantik dan wangi masih ada di banyak web saat ini. Mereka berfoto dengan narsis tampak gembira mencoba pesawat baru Sukhoi yang canggih. 
Dimana mereka sekarang, tidak ada lagi bau wangi parfum menggoda itu...
----------------------

Bandar Lampung, 6 April 2012
Semalam sudah kutunaikan tugasku. Mentoring Siswa Entrepreneur University hingga jam 10 malam, siang ini mas Herman mengantarku menuju bandara, kami sempatkan Sholat Jumat di Masjid Ar Rahman, Desa Natar, jalur dekat Bandara. Jamaah sudah antri mengambil wudhu, suara adzan pertama dikumandangkan, aku bergegas masuk duduk di barisan kanan.

Khatib hari ini berbicara tentang kematian,  gaya bahasanya unik, dia menyebut jamaah dengan sebutan “anda”, tutur bahasanya tegas dan lugas, aku dan jamaah lain seperti murid nakal yang sedang dihukum pak guru killer di depan kelas, sambil diacung-acungkan penggaris dari kayu panjang..

“Anda semua akan mengalami kematian, tidak perduli anda pejabat tinggi, artis terkenal atau kere di kolong jembatan, kematian akan mendatangi anda kapan saja dengan tiba-tiba..
Anda yang selama ini hidup di jalan Allah, melaksanakan perintahnya, menjauhi larangannya, Anda ketika akan mati dikirim malaikat yang lembut hatinya. Dia datang di samping anda dari sebelah kanan sambil membentangkan gambaran surga, sehingga anda bisa melihatnya. Saat ini anda tersenyum, anda justru ingin segera untuk masuk kesana. Bibir anda tersenyum simpul dan malaikat dengan lembut menarik ruh anda keluar dari tubuh. Atas izin Allah anda bahkan bisa tidak merasakan sakit sama sekali, ruh anda keluar disambut malaikat di kiri kanan, anda tersenyum bahagia luar biasa... sebaliknya orang-orang yang anda tinggalkan justru menangis penuh kehilangan..

Sementara Anda yang selama hidupnya justru berbuat maksiat, berbuat kejahatan, merugikan orang lain, disinilah siksaan anda akan dimulai. Malaikat maut datang dengan wajah hitam menyeramkan, dia muncul di sebelah kiri anda dan membentangkan gambaran neraka yang menyala-nyala. Mata anda akan terbelalak ketakutan, nafas anda tersengal-sengal dengan sakit yang amat sangat. Suara nafas yang keluar sampai di tenggorokan anda seperti suara binatang  yang sedang disembelih, dan ini membuat sanak saudara di sekeliling anda menjadi sangat ketakutan. Rasa sakit yang luar biasa itu hanya akan anda tanggung sendiri..
Anda yang selama hidupnya mengambil hak orang lain dengan korupsi, inilah saatnya anda merasakan pembalasan menyakitkan...

Anda yang jadi pegawai di kantor pajak, di kantor-kantor pemerintahan, dari kelurahan hingga dinas dan departemen, jika selama hidup anda mempersulit urusan orang lain soal pajak, uang tilep dan sogokan, urusan KTP dan surat tanah, semua dosa itu akan anda panen hari itu, mata anda akan terbelalak seperti akan meloncat keluar, anda akan ganti dipersulit menjelang kematian.. dan itu sangat menyakitkan..
Anda yang hobinya berzinah, mabuk-mabukkan, bermaksiat apa saja, hari itu anda pun akan menuai hasilnya, rasa sakit teramat sangat seperti 300 kali bacokan pedang diseluruh tubuh anda, tubuh anda akan gemetar hebat, anda tak ada bedanya dengan hewan yang bertemu ajal..

Jamaah sekalian...
Saya dan anda semua akan menemui kematian, anda bisa mati tenang di hari tua, atau anda bisa mati muda karena sakit, tertabrak kendaraan, dibunuh, jatuh, dan ribuan cara kematian datang menjemput anda. Kembalilah kepada Allah untuk dimudahkan pada saat kematian itu datang...

Khatib menutup khotbahnya yang berapi-api dan menusuk hati siapa saja...

Bandar Lampung panas sekali siang itu, BMW merah mas Herman meluncur ke Bandara.. Pesawat Garuda jam 2 membawaku pulang ke Jogjakarta...

Diketik di Jogja, dibaca dimana Sadja..
20 Mei 2012



29 komentar untuk "Menebak Kematian"

Anonim 20 Mei 2012 pukul 18.16 Hapus Komentar
Terbayang suasana khotbah jumatnya, miris... Dan teringat pula pesan (alm)) bapak, "wes, rasah do kelangan. aku lungane sok selasa..." dan bener hari selasa beliau menghembuskan nafas terakhir... T.T
Saptuari Sugiharto 20 Mei 2012 pukul 22.05 Hapus Komentar
Wow!!!
Menuju mjd 'hamba Allah' 21 Mei 2012 pukul 01.22 Hapus Komentar
Mirip seperti yg saya alami,
sabtu sore saya beserta keluarga berkunjung ke rumah sakit menengok budhe yg sdg sakit. Pas sampai disana budhe terbangun dr istirahatnya dan berkata seraya diluar kesadaranya:
aku mau ketemu wong nggo jubah putih, deweke pesen nek 3 ndino meneh aku arep dijak mulih neng omah anyar. tp aku njaluk 4 ndinone wae ben aku siap2 sik karo meseni (beri wejangan) wong2 neng omah. Trus diolehke, 4 ndino meneh aku methok kowe.
Sesaat kemudian semua terpana oleh cerita budhe dan menangis semua.
Selama 3 hari setelah itu, semua saudara diberi wejangan, dari suaminya, anak2nya, adik2nya supaya jgn melalaikan sholat, belajar yg pinter, sampaì pembantunya yg sdh dianggap anak sendiri dipeseni utk menjaga+mengurus rumah dg baik.
Sesekali waktu saya berpikir, hari ke 4(rabu) budhe bilang akn diajak ke rumah baru, apakah ini artinya akn pulang ke rahmatullah atau pulang ke rumah dg suasana baru? Karena hari ke-2 dokter bilang ada perkembangan kesehatan bagus.
Dan akhirnya hari ke-4, rabu malam/kamis dini hari, pembantunya disela2 tidur dia mendengar klo budhe pamitan. serentak dia membangunkan keluarga yg ikut jaga disitu. Setelah semua terbangun mereka melihat budhe dg wajah tersenyum dlm tidurnya, tp ketika dipegang sudah tdk terasa detak denyut jantung lalu dokter dipanggìl dan berkata klo budhe sudah meninggal.
Sampai sekarang yang menjadi tanda tanya: orang berjubah & hari ke-3 mjd hari ke-4? hanya Allah Yang Maha Tahu...
Outbound di Malang 21 Mei 2012 pukul 14.35 Hapus Komentar
salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
Anonim 21 Mei 2012 pukul 21.03 Hapus Komentar
SuubhanAllah
TKI di Riyadh 23 Mei 2012 pukul 19.21 Hapus Komentar
Subhanalloh..., tulisan mas Saptu bener2 bikin motivasi agar menjadikan hidup ini lebih byk amal ibadah sebagai bekal saat menghadap pada sang Khaliq.

Ijin share ya mas...ke temen2ku
Shofian Khoirusmadi 24 Mei 2012 pukul 21.36 Hapus Komentar
Masss!! ya ampun mas males amat nulis dahhhhh...

COBA MAS ITU DARI TERAKHIR MAS NULIS ITU UDAH BERAPA LAMA INI BLOG GA DI UPDATE!!!

Karena ga ada update-an aku sampe2 baca tulisan mas berulang2... tetep aja meleerr..

Nulis yang banyak maass!! bukukan! aku belii! asal didepan buku ditulis 'atas nama sedekah rombongan, 100% royalty buku ini akan disumbangkan'!!!!

ayo mas! aku tunggu!
bunda arie 28 Mei 2012 pukul 05.27 Hapus Komentar
akhirnya bisa baca lagi tulisan mas sap...
Blog Belajar IT dan Motivasi 31 Mei 2012 pukul 14.10 Hapus Komentar
Akhirnya dtg jg setelah sekian lama menanti tulisan dari mas Saptu..saya bisa baca lagi tulisan yang menyejukkan dan membuat semangat ketika membacanya..

Jangan males2 ya mas nulisnya...para pembaca blog slalu menanti tulisan2mu.. :)
nick_hamasaher 4 Juni 2012 pukul 10.04 Hapus Komentar
Mantepp..:')
ditunggu lagi tulisannya ya Mas,,
Saptuari 4 Juni 2012 pukul 23.32 Hapus Komentar
hehehe, tunggu buku ke 2 ku yaaa.. kalian kalo dah nagih nakutin orang.... *kabuuurr
Outbound di malang 28 Juni 2012 pukul 11.29 Hapus Komentar
salam gan ...
menghadiahkan Pujian kepada orang di sekitar adalah awal investasi Kebahagiaan Anda...
di tunggu kunjungan balik.nya gan !
kode kode handphone 30 Juni 2012 pukul 12.36 Hapus Komentar
Wah ini satu artikel bermacam-macam postingan ya bro...sempet bingung juga awalnya, hehehe....ok, nice post...salam.
Anonim 4 Juli 2012 pukul 14.42 Hapus Komentar
SubhanAllah...Allah tempat kita kembali. Terima kasih banyak mas, tulisannya mengobati rasa yg kosong dalam diri.
budibisa 7 Juli 2012 pukul 14.32 Hapus Komentar
wahahhaa,,, Its So Fine,,,
Noviyanti Santoso 24 Juli 2012 pukul 14.12 Hapus Komentar
Laaamaaa tidak berkunjung ke blog ini, dan hari ini kembali aku dibuat "tertampar, tertusuk, dan malu" oleh mas sap..huwahuhuuuhuuu
Unknown 8 Agustus 2012 pukul 05.22 Hapus Komentar
Mengingat kematian,saya jadi teringat nenek saya di Sby yg meninggal september 2011 lalu. Tenang,tanpa merepotkan anak+cucunya.bahkan istriku yg sebenarnya mau membelikan blender baru buatnya (blender yg lama dibeli oleh mbah kami sendiri,dirusakkan oleh istriku), tapi dg nada bicaranya yg lembut dan halus khas orang solo (kebetulan mbah jg dari solo), "wes nduk, ora usah mbok tukokno blender,wong mari ngene ora ta gawe".dan wallohu'alam ga lama selang bbrp hari setelah itu beliau meninggal. Sehabis momong anak saya sambil menyapu+bersih2 lantai rumah.mungkinkah beliau mau menyambut malaikat maut yg akan datang menjemputnya dg rumah yg bersih. Wassalam
youmeYKstore.com 13 Agustus 2012 pukul 02.16 Hapus Komentar
Subhanallah :(


www.jamtanganjogja.com
Live,Love,laugh an FIGHT!!!
Next succsessfull Entepreneur
 27745A1E
☎ 085747844055
Anonim 6 September 2012 pukul 14.40 Hapus Komentar
Mas Saptu ... titip pesan buat mbak sita. kangen sama mbak sita. dulu aku tu temen maen kecil mbak sita di sorogenen, di rumah pakdhe budhe dibyo, mbak ana dan maz agus. sampaikan salam buat mbak sita (kalo masih inget sama aku_red). ibuku adiknya budhe dib sorogenen. ibuku sama ibunya sita msh sodaraan. rumahku di jalan kaliurang km12,5.
@hendriyudhape 13 September 2012 pukul 21.59 Hapus Komentar
weri naiss bang :D
djangan loepa mampir di blog saja bang.. haha
syndrome 15 November 2012 pukul 19.18 Hapus Komentar
:(
Muhammad Fauzan Al-Baihaqi 27 November 2012 pukul 16.20 Hapus Komentar
very nice mas saptu.. aku tunggu kiriman yang selanjutnya (y)
Anonim 28 April 2013 pukul 23.47 Hapus Komentar
Assalamualaikum wr wb , muantap mas saptu.ijin share ya :D matur suwun
Anonim 4 Juni 2013 pukul 22.34 Hapus Komentar
MIRIS ANE BANG SAP ... TERSENTAK-TAK-TAK... TLUK TIMPATIMPLUK HHOEEE.. OEEE.. OEEE .. SANGAT INSPIRATIF BANG SAP
obat herbal glaukoma 6 Mei 2015 pukul 13.05 Hapus Komentar
blog yang sangat menarik
obat herbal kaki gajah 11 Mei 2015 pukul 14.05 Hapus Komentar
amazing post
Admin 23 Oktober 2017 pukul 22.46 Hapus Komentar
Mantap mas Sap..joss !!!

Ijin Share ya mas CERITA ISLAMI MASA KINI
Gandhi daffa 4 Desember 2017 pukul 16.18 Hapus Komentar
manusia ter baik untuk menjadi panutan hidup oleh ustad Dr. Syafiq Reza Basalamah, M.A
https://youtu.be/UNu6XrNugrU