Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kanjeng Nabi..

saatnya belajar berterimakasih kepada Sang Pencerah kehidupan…

Komentar di yahoonews ini semakin gak karuan. Semua hal jika ada isu sensitif langsung deh dihubungkan dengan SARA. Berita soal walikota yang poligami ujung-ujungnya nyerempet Nabi. Hotnews soal bom bunuh diri, Nabi ikut disalahkan dan dibenci. Semua jadi debat kusir, caci mencaci, ancam mengancam, dan ujung-ujungnya nol besar. Pada menghilang tanpa penyelesaian dan kesimpulan. Berdebat di dunia maya benar-benar seperti melawan JIN AIPRIT! Gak jelas yg kamu debat dan kamu lawan. Bisa jadi orang yang paling keras mendebatmu adalah tetangga depan rumahmu yg pakai nama palsu... emosi terpancing untuk sesuatu yang gak penting. Semua berlagak pintar dan jadi yang paling alim tanpa tanding.



Kanjeng Nabi yang kumaksud adalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir yang diturunkan Allah di dunia. Sejak kecil aku sudah dikenalkan dengan beliau, buku-buku pelajaran Agama Islam yang kubaca sejak SD banyak mengupas tentang beliau. Hanya saja aku tidak pernah melihat wajahnya, apalagi sempat mencium tangannya. Beliau hidup terpisah 16 Abad yang lalu, disebuah negeri yang berjarak ribuan kilometer dari tempat tinggalku. Akupun tidak pernah menemukan gambaran wajah kanjeng Nabi, gambar-gambar kartun yang beredar di internet terlalu sangar untuk wajah beliau yang digambarkan oleh pak guru katanya sangat  teduh dan bercahaya..

Kanjeng adalah panggilan untuk orang yang dihormati dalam bahasa Jawa. Panggilan ini untuk mengangkat orang yang dibanggil agar memiliki kedudukan terhormat di mata dan di hati. Ada kanjeng sultan, kanjeng bupati, kanjeng romo (bapak).. Semua panggilan berbau tempo doeloe tapi masih indah untuk diucapkan.. Budaya yang baik tidak harus selalu dianggap kuno dan ditinggalkan, bagaimanapun tanpa leluhur kita semua tidak pernah ada di dunia. Mereka yang menjadikan kita anak keturunan hingga berabad-abad lamanya.
Ajaran Kanjeng Nabi di tanah Arabia sana bisa sampai ke nusantara lewat pedagang Arab dan Gujarat tempo dulu, lalu para wali, sunan, ulama menyebarkan ke seluruh penjuru negeri. Kanjeng sunan Kali Jaga mengajarkan Islam yang membumi. Beliau mengajarkan Islam lewat wayang dan kesenian, agar Islam mudah diterima di masyarakat yang masih banyak menganut agama Hindu waktu itu.
Kanjeng Nabi Muhammad memang sudah tiada sejak dulu, namun ajarannya menembus gurun, padang pasir, gunung dan samudra hingga sampai ke mushola terpencil di desaku.. (baca juga post: Mushola di Pojok Desa)

---------------------------------
Piyungan Bantul, 18 September 2011
Lapangan piyungan yang biasanya untuk acara dangdutan hari ini tampak berbeda. Sebuah panggung sederhana sudah dikelilingi jamaah dari berbagai penjuru, mereka duduk mengitari panggung itu. Malam ini Kyai Kanjeng dan Emha Ainun Nadjib tampil disini.. Aku kangen dengan Cak Nun, ibuku yang mau yasinan di Mushola kuajak mbolos.. 
"ayoo bu, belum pernah lihat Kyai Kanjeng to? Lagunya Ilir-ilir dan Tombo Ati yang sering kuputar di mobil itu!" rayuku
Ibuku akhirnya rela mbolos yasinan malam itu, ikut pengajian juga tapi dengan bentuk yang berbeda

Suara berat cak Nun begitu magis auranya, setiap kata-katanya membuat hadirin terpesona. 
"poro sederek, jamaah Nahdatul Muhammadiyin itu bukan menggabungkan ajaran Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. Ibarat NU Itu sayur Lodeh, Muhammadiyah itu sayur brongkos, nah Nahdatul Muhammadiyin itu bukan sayur asem.. Kami ini hanya garam atau penyedap rasa agar sayur asem lodeh dan sayur brongkosnya lebih enak.. Itu saja!"
suara Cak Nun sangat bersahaja
"kawan-kawan di NU selalu memangil Nabi Muhammmad dengan panggilan Sayidina itu sebagai bentuk penghormatan, seperti panggilan mas, mbak, pak, gak mungkin saya kalo bisa ketemu kanjeng Nabi saya panggil aja Mad! Mad...! Saru to" hadirin terpingkal-pingkal. 
"nah, kawan-kawan di Muhammadiyah tidak pakai Sayidina juga benar, karena Nabi sendiri yang tidak mau dipanggil sayidina.. Lebih praktis dan sesuai dengan permintaan beliau.. jadi tidak perlu dipermasalahkan, begitu juga dengan jumlah rakaat shalat tarawih, ada yang 11 atau 23 monggoo! Semua benar! Yang gak benar yang gak mau sholat!"

Bapak-bapak yang duduk 3 meter disamping kiriku manggut-manggut sambil menghisap rokok klobotnya, sarung kumel menutup kakinya. Aku khusuk mendengarkan kata-kata Cak Nun, sambil sesekali kucomot arum manis upin-ipin yg barusan kubeli. Manisss semanis lagunya ‘Taqwa’ Rhoma Irama yang dinyanyikan Kyai Kanjeng disela orasi Cak Nun itu..


"Jamaah Nahdatul Muhammadiyin itu hanya bumbu dapur, kami hanya garam, penyedap rasa. Kami masuk ke dapur NU juga ke dapur Muhammadiyah untuk bertanya dan membantu, kira-kira mereka butuh bumbu apa. Sesungguhnya Kyai Ahmad Dahlan dan Kyai Hasyim Asy'ari juga bersahabat sejak dulu, mereka sama-sama nyantri di Madura. Saya dulu juga punya Kartu Remaja Muhammadiyah, sekaligus kartu anggota Banser. Jadi monggo tidak usah dipermasalahkan. Kita adalah umat Islam yang harus bersatu.." sambut Cak Nun.
Aku selalu kagum pada Cak Nun.. kyai mbeling yang selalu jadi panutan semua golongan.

“Poro Sederek, malam ini Gusti Allah mengirimkan ribuan malaikat datang ke lapangan ini, monggo kita berdoa… Duh Gusti Allah, kami datang berduyun-duyun berjalan kaki, dari dusun-dusun, dari pojok-pojok pinggir sawah, dari kaki-kaki gunung Piyungan malam ini kami berkumpul hanya ingin bertemu engkau Ya Allah…” aku seperti mendengar suara magis para wali yang berdakwah ratusan tahun lalu yang menggema di seluruh pelosok bumi pulau Jawa.

----------------
Hari ini twitterku hujan mention, dari kawan-kawan yang minta memberi report pada satu acount twitter yang isinya menjelek-jelekkan Kanjeng Nabi, sangat provokatif memang, semua isinya berisi hasutan, bahasa kasar seperti preman pasar, istilah-istilah bahasa hewan diumbar tanpa ampun. Langsung ku klik menu, Report Spam!! Dilawan dengan debat juga malah kita yang capek, melayani omongan syaiton nirojim yang merasuk ke twitter, mereka menjadikan teknologi ini untuk menyuramkan hati pembacanya, menyebarkan kebimbangan yang kejam, menghasut dan mengadu domba dengan penuh kebencian…

Kanjeng Nabi Muhammad tidak seperti itu, jika yang beliau ajarkan adalah keburukan, yang diajarkan adalah sebuah kesalahan, tidak mungkin Islam berkembang hingga 16 abad ke seluruh penjuru bumi. Jika yang diajarkan sebuah keburukan tentu umurnya hanya hitungan bulan atau tahun seperti sekte-sekte sesat di berbagai dunia itu.

Ini adalah ajaran langit... Lihatlah dengan hatimu..
Ketika seorang Yahudi buta di ujung jalan selalu memaki Kanjeng Nabi Muhammad, dia tidak tau bahwa orang yang menyuapinya setiap hari adalah Muhammad yang selalu dicacinya. Ketika kanjeng Nabi wafat, Abu bakar mengganti menyuapinya. 
Si pengemis bertanya "siapa kamu??" 
"aku yang biasa menyuapimu" kata Abu Bakar
"bukan! Kamu bukan dia, orang itu selalu menghaluskan makanannya dulu sebelum menyuapiku! Kemana dia??" tanya pengemis itu
Abu Bakar menangis, dia akhirnya memberitahukan pengemis itu..
"Dialah Muhammad yang setiap hari menyuapimu, dialah Muhammad yang setiap hari engkau caci maki.. Dia Muhammad sudah tidak ada lagi.. dia sudah meninggalkan dunia ini" 
Ganti pengemis buta itu yang menangis tersedu-sedu, "mulutku ini setiap hari diberinya makan, hanya untuk mencaci makinya..." 

Kisah itu selalu membuatku merinding, apakah kita bisa punya hati seperti Kanjeng Nabi..?? Tetap mencintai bahkan kepada orang yang membenci kita..
Berat ya? 

--------------------------------
Banyak kisah-kisah kanjeng Nabi lainnya yang jadi tuntunan banyak orang. Namanya Krisyanto, wajah sangar, jenggotan, apalagi kalo sudah di panggung, pakai kupluk, celana loreng selutut dan kacamata hitam sambil action dengan bandnya dulu Jamrud... Teriak panasss...
 "Putriiiiiiiii!! Gadis belia yang baru meleeeekkk!!" itu penonton satu stadion bisa goyang ngerawk… poooll Ngerawk!! Tahun 2002 aku kerja di EO dapat kesempatan jadi Liasion Officer yang ngawal Jamrud di 3 kota, Wonosari, Wonogiri dan Magelang. Ketika mereka nginap di Solo aku masuk ke kamar hotel Krisyanto, vokalis sangar itu sedang tiduran sambil baca buku tebal Kisah Hidup Rasulullah...  
"wuuiiih.. Bacaannya sangar mas Kris! sudah tobat yah! haha.." candaku
"bagus nih buku, banyak pelajaran buat tuntunan hidup! baca deh.." jawabnya.


Kanjeng Nabi Muhammad itu tidak seperti isi caci maki itu.. Mereka membenci karena mereka tidak mengerti.. mereka tidak mengerti...

--------------------------------------
Lain kali aku berusaha mencontoh keihlasan Kanjeng Nabi. Suami istri itu namanya Mbah Darso, salah satu yang paling sepuh di desaku..usianya sudah 80an tahun. mbah Kakung kerjanya jualan tangga bambu, keliling pakai gerobak keseran yang didorong sendiri dari desa ke desa. Mbah Putri hanya dirumah saja, sudah tidak sanggup bekerja, seluruh rambutnya sudah memutih. Matanya sudah rabun, ketika berjalan di dalam rumah simbah harus berjalan sambil memegang dinding rumah kayunya. Siang itu aku kesana, mbah Darso kakung tidak ada dirumah, mungkin sedang cari bambu. Aku masuk ke dapur, simbah putri sedang berjalan ke kamar mandi sambil meraba-raba dinding rumah.
“Sopo kuwi?” Tanya simbah
"kulo mbah, ajeng ten pundi?" tanyaku
"koe to le.. Arep adus, ning rung ono sik nimbakke" jawab mbah Darso putri.
Simbah rupanya mau mandi, dan belum ada yang menimbakan air untuknya. Bergegas kutimba air dan kupenuhi bak warna hitam itu.
"nopo melih mbah?" tanyaku
"wiss cukup, matur suwun yo le.." jawab mbah Darso
Kutinggalkan amplop berisi uang di meja makan rumah sederhana berlantai tanah itu. Aku pulang.. Kamu bisa bayangkan bagaimana puasnya bisa melakukan pekerjaan sederhana itu, tanpa harus action sambil dishooting kayak acara "Jika Aku Menjadi" Trans TV. Sementara Kanjeng Nabi tiap hari menyuapi orang buta yang selalu mencaci-makinya..!! Hadeeeh, gak ada apa-apanya dibanding beliau..

Mereka merendahkan Kanjeng Nabi di twitter dan internet karena mereka tidak tau... Ya Mereka tidak tau! Jika yang diajarkan beliau bukan kebaikan, tidak mungkin ajaran ini bertahan hingga sekarang… Jika Kanjeng Nabi penipu dan mengajarkan kekerasan, tidak mungkin ajaran itu bertahan menembus tahun ribuan… ini adalah ajaran langit… Ilmu dari sang pemberi hidup.


----------------------
Panas hatiku, ketika tahun lalu mas Mono mengirim foto-fotonya ketika sedang naik haji, tiap foto langsung dikirim ke BBku.. "Puass sap ibadah pakai haji reguler, 40 hari full.. Aku bener-bener bisa fokus ibadah! Kamu kalo haji pakai reguler saja, jangan manja.. Pokoknya Haji dulu, umroh belakangan bisa kapan-kapan!" katanya sepulang haji waktu itu.

Pondok Pesantren Darussalam hanya berjarak 1 Km di barat desaku, pak Wahidin pemilik dan pimpinan pondoknya ternyata guru ngaji ibuku waktu kecil dulu. Baru berdiri beberapa bangunan ruang kelas dan dua rumah untuk mondok 40an santri.
Siang itu kami ngobrol di serambi masjid pondok itu, angin dari sawah-sawah di sekelilingnya sejuk menerpa wajahku.
"njenengan sudah haji belum?" tanya pak Wahid
"belum pak.." jawabku
"segeralah mendaftar, Insya Allah 2018 nanti berangkat! Haji itu harus jadi Start of Life, bukan End of life.. Dulu haji hanya identik dengan orang tua, sudah tua, baru naik haji! Sekarang harusnya yang Muda berangkat dulu.. haji dulu! Wajib hanya sekali.. Nanti bisa umroh kapan saja sampai tua" lanjut pak Wahid
"kan bisa haji plus kapan saja pak?" jawabku
"jangan mas.. Saran saya ikutlah haji reguler. Saya ini sejak tahun 90 sudah rutin mendampingi jamaah haji. Dan saya melihat banyak jamaah haji plus yang jadi tidak ikhlas ketika mereka menemukan kekurangan dalam pelayanan, karena mereka merasa sudah membayar 2 kali lipat, mereka harus diistimewakan, Akhirnya jika ada kekurangan sedikit saja mereka akan protes, sifat sabar dan syukurnya hilang. Sayang sekali ibadah haji kita kalo dinodai oleh sifat-sifat yang manusia yang emosional…” lanjut pak Wahid.
Aku manggut-manggut… antri naik haji sekarang terasa panjaaang sekali. Apakah ini memang skenario Allah biar ibadah ini benar-benar jadi ibadah yang dinanti...

--------------------------------
Ada pocong akhirnya ”nyerah” diperkosa dan difitnah oleh drakula!! Ini adalah pertempuran hantu masa kini.. melibatkan teknogi, massa dan penggemar, pembaca dan pencela, jadi bahan obrolan asyik di dunia maya…
Pemilik akun twitter @poconggg fenomenal, saat kuketik ini dia punya 920.708 follower. Itu tandanya si Pocong bisa menggentayangi orang sebanyak itu di seluruh dunia. Dia tidak lagi gentayangan di sudut rumah kosong, di sumur tua, di pohon tua yang mau rubuh, tapi sangat canggih gentayangan di Hape dan BB para penggila yang mau ditakutinya. Dan hebatnya, orang tidak pernah tau siapa dibalik account ini, sehingga bukunya pun ludesss kayak jagung bakar rasa pedas asam manis…

“Oke, gue emang Arief Muhammad. Waktu pertama kali artikel tentang gue disebarkan, gue panik bukan main… 
2 hari kemudian, setelah isu ini udah agak reda (dan gue juga udah berani muncul), tiba-tiba ada isu baru yang nggak kalah heboh. Gue difitnah menjelek-jelekkan Nabi Muhammad dan dianggap merendahkan Islam. Orang yang nyebarin isu ini sama, orang yang ngebongkar identitas gue juga.
Gue bener-bener nggak habis pikir, nama gue aja udah arief MUHAMMAD, ngapain juga gue ngata-ngatain Nabi Muhammad... Semua orang yang kenal gue pasti tau bagaimana gue sangat menghargai agama”  kutipan dari Arief yang aku baca di blognya pocongg.

Aku berpindah ke web kang JamilAzzaini.com, disanapun kang Jamil membicarakan kehebohan terbongkarnya pocong. Satu komentar pembaca membuat satu analisa yang menarik, bahwa Arief dan Poconggg –nya memang difitnah si Drakula. Seolah-olah Arief mengirimkan email pembalasan kepada si drakula bahwa dia telah membongkar identitasnya. Yang membuat Arief harus keluar dari sosok @poconggg karena unsur SARAnya yang sangat ditonjolkan. Nama Nabi Muhammad dijelek-jelekkan, dihina dan direndahkan. Arief Muhammad harus keluar… inilah saatnya! Bukan hanya karena namanya mengandung kata Muhammad, tapi karena ini adalah panggilan jiwa ketika Nabinya diperlakukan dengan tidak sepantasnya. Si Drakula sukses besar… strategi ini berhasil… @poconggg  keluar kandang… dan aku yakin ini momen bagus buat Arief Muhammad melompat lebih tinggi.. lompat…lompat…lompat… lebih tinggi dari si Poconggg!
Aku yakin Arief tak akan sebodoh itu nulis email itu dan dibaca ratusan ribu followernya, bisa gak tidur nyeyak seumur hidup… Drakula lari setelah ada yang menganalisa fitnahan itu Blog singkat http://hentikandracula.blogspot.com/ membela Arief dengan sangat cerdas.., blog siapapoconggg.wordpress.com pun tidak bisa dibuka… drakula sudah pergi balik ke negaranya, meninggalkan Arief Muhammad yang akan lebih jago melompat… lompat lebih tinggi..!!



----------------------------------
Malam itu aku bermimpi naik haji… 
aku ada di tanah suci, di Madinah… berdiri sendiri di depan makam Kanjeng Nabi di Masjid Nabawi.. aneh, sepi tidak ada orang di kanan kiri.



Aku tidak pernah mempunyai kesempatan melihat wajah beliau, aku juga belum pernah mencium tangan beliau. Tapi hari ini aku ingin menyapa Kanjeng Nabi langsung di depan jasad manusia mulia ini..

“Duh, Kanjeng Nabi… Saya ini adalah pengikutmu dari negeri yang jauuuuuuh dari tempat ini. Rumah saya berjarak puluhan ribu kilometer dari tempatmu ini, melintasi laut samudra, gunung gurun, padang rumput dan hutan belantara…
Kanjeng Nabi, saya dikenalkan tentangmu oleh orang tua dan guru-guru sejak saya kecil dulu… mereka mengenalkan tanpa pernah menunjukkan rupa bentuk dan raut wajahmu… wajah Kanjeng Nabi hanya saya pahami dan saya kenali dari angan-angan dan imajinasi mimpi…

Duh, Kanjeng Nabi…. Islam di negeri saya sekarang besar sekali, dulu para wali yang mengajarkan teladanmu yang berhembus hingga ratusan tahun, Islam masuk dari pantai hingga ke kampung-kampung. Mencerahkan hati puluhan, ratusan, ribuan hingga jutaan manusia di negeri kami. Ini kabar baik untukmu ya kanjeng Nabi… Mereka adalah Umatmu.. Umatmu.. Umatmu..


Kanjeng Nabi Muhammad… Saya hidup di tahun yang terpisah 16 Abad dari masamu, hari ini dunia majuuu sekali hingga orang bisa berinteraksi dari berbagai penjuru bumi. Kami datang ke tanah ini juga tidak lagi naik kapal dan onta lagi. Sebuah pesawat yang besar sekarang membawa kami terbang ke sini..

Tapi Kanjeng Nabi…. saat ini hati kami terus dihantam dengan segala berita, dan fitnah yang menjelek-jelekkan dan mengotori namamu. Mereka ingin menggoyangkan iman kami pada tauladanmu. Kami tidak bisa melawannya dengan parang dan panah… mereka menyerang lewat benda-benda yang tiap hari kami genggam dan kami baca. Mereka gunakan teknologi yang membuat kami seperti berperang dengan musuh yang maya. Mereka seperti musuh di jamanmu ya Kanjeng Nabi, tapi mereka bisa menghilang dalam hitungan detik dari pandangan… meninggalkan amarah dan kebencian tak terbalaskan…

Duh Kanjeng Nabi… saya belum sanggup menirumu menyuapi orang yang setiap hari mencacimu, saya hanya melakukan hal kecil namun kadang sudah minta pujian dan penghormatan. Kanjeng Nabi.. saya maluuuu jika ini sampai ke telingamu…

Ya Kanjeng Nabi.. saya sampai hari ini masih malu jika besok pagi mati apakah masih layak dapat syafaat dan pembelaanmu.. Sholat yang Kanjeng Nabi ajarkan kadang masih telat saya kerjakan. Sedekah yang saya lakukan kadang masih berbau busuk dan jauh dari keihklasan. Saya kadang masih melupakan Allah ketika pekerjaan, kesempitan, dan kekurangan membuat hati mengeras, jiwa meradang dan lupa pada semua ajaranmu..Saya malu kepada guru-guru ngaji, kepada bapak-ibu yang mengajari, kepada para ulama dan para wali… saya maluuuu pada Kanjeng Nabi…. Saya maluuuuu pada Gusti Allah Illahi Robbi…

Duuuuh Kanjeng Nabi… saya pamit pulang hari ini, menuju tanah Jawa tempat hidup saya mengabdi.. ijinkan saya membayangkan mencium tangan dan memeluk kanjeng Nabi, berilah saya kekuatan hati untuk berjuang menjalankan semua ajaran mulia yang kau berikan sebagai warisan paling berharga untuk kami… 
dari tanah yang jauuuuh kami akan kirimkan shalawat, juga untuk para sahabat, setiap kami tunaikan sholat…
Kanjeng Nabi Muhammad… Saya nyuwun pamit…."

Aku terbangun dari tidurku, mataku sembab… cahaya pagi muram sekilas terlihat… aku sholat Subuh terlambat…

-------------------------------------
Lagunya Nidji Tuhan Maha Cinta yang jadi OST Film Sang Pencerah itu selalu aku nikmati.. mereka brilian dengan lagu itu, lagu spiritual yang ngerawk! puluhan kali kudengarkan gak pernah bosan. 
Past Reff lagu ada suara cewek yang berdoa itu selalu membuatku termangu…
“terkadang hidup memang berat…
membuat  kita hampir menyerah, tapi AKU PERCAYA Kaulah Pelindungku, Penciptaku dan Hidupku…
Sabarkan Hatiku, Kuatkan Imanku, Berkahi aku dan keluargaku dengan Rahmat-Mu..
Tuhan… Kaulah Cintaku…”

tiap dengar lagu itupun aku pengeeen memeluk dan berterimakasih kepada Kanjeng Nabi Muhammad Salallahu Allaihi Wassalam, karena dialah yang mengenalkan aku kepada Tuhanku…

*diketik di Jogja, dibaca dimana Sadja...
27 September 2011

Ps: selamat  jalan untuk yang berangkat Haji tahun ini, salam sungkem untuk Kanjeng Nabi..



36 komentar untuk "Kanjeng Nabi.."

kougas 27 September 2011 pukul 13.36 Hapus Komentar
nangis aku mas moco tulisan njenengan,Insyaallah manfaat
Sigit 27 September 2011 pukul 13.45 Hapus Komentar
ora iso ngomong aku mas, isin tenan....nganti dleweran mas....ijin tak share yo mas...neng fb-ku..Insya Allah Manfaat mas...
Anonim 27 September 2011 pukul 14.19 Hapus Komentar
Untung aku follow pocong n kakek jamil...jadi bisa baca blog ini. Makasih telah mencerahkan..
ddddddddddd 27 September 2011 pukul 14.35 Hapus Komentar
Maturuwun tulisane mugi kathah faedahe untuk menciptakan MLP (Multi Level Pahala), insya allah pasti dibalas sama Allah
Wilem 27 September 2011 pukul 16.38 Hapus Komentar
Mantappp..seperti biasa.kami tunggu bukunya :JADI MANUSIA APA ADANYA SADJA....! segera terbit.

http://wilemmaualana.blogspot.com
boxoftea 27 September 2011 pukul 17.31 Hapus Komentar
berkaca2 bin deg2an mas... sukaa bgt
cendhika 28 September 2011 pukul 05.41 Hapus Komentar
bookmarked!
Anonim 28 September 2011 pukul 08.33 Hapus Komentar
ijin share ya mas ..
suwun
Syarif Niskala 28 September 2011 pukul 08.51 Hapus Komentar
Dear Kangmas Saptuari,

Terima kasih atas tulisan sampeyan yang tulus, lurus, dan dekat.

Kebenaran selalu memiliki cara untuk membela dirinya sendiri. Pilihan kita, terlibat atau tidak di dalamnya.

From your follower, @syarifniskala
Anonim 28 September 2011 pukul 10.33 Hapus Komentar
suka dg tulisan2 yg ada d blog ini, pengen bisa nulis...
Mengharu biru membacanya ^_^
Noviyanti Santoso 28 September 2011 pukul 11.46 Hapus Komentar
Mas..maluuuu..masih jauuuh dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW dalam berakhlaq :(
matur nuwun tulisannya mencerahkan..
Anonim 28 September 2011 pukul 13.55 Hapus Komentar
mantap sekali masdab, saya makin cinta sama Rasulullah setelah membaca tulisan panjenengan, mari kita bersholawat bersama.... :)
aditya putra priyahita 28 September 2011 pukul 21.18 Hapus Komentar
Matur nuwun tulisane mas...
menggetarkan.
semoga kita bisa jadi pribadi2 yang senantiasa meneladani akhlak nabi..
amin
Anonim 29 September 2011 pukul 13.59 Hapus Komentar
Ketika Rasulullah SAW dihina dan dilecehkan, maka jika kita merasa marah dan tidak terima itu adalah suatu keniscayaan. Tapi menjadi suatu hal yang salah ketika kita membalasnya dengan umpatan apalagi permusuhan dan pembunuhan.
Ketika kita melakukan kesalahan tersebut secara tidak sadar kita telah mengakui bahwa kita tidak benar-benar mencintai Nabi.
Ingatkah kalian tatkala Rasul SAW berdakwah di kota thaif?? Beliau mendapat cacian, makian, lemparan bahkan pengusiran dari penduduknya. Bukan umpatan ataupun kemurkaan yang beliau tunjukkan, justru do’a & permohonan ampunan yang beliau panjatkan.
Kawan.. bolehlah kiranya kita mempunyai nafsu amarah, tapi alangkah indahnya jika kita lebih mengedepankan nafsu muthmainnah dalam kehidupan.
Anonim 4 Oktober 2011 pukul 08.46 Hapus Komentar
ijin share mas
. 6 Oktober 2011 pukul 04.10 Hapus Komentar
Salam kenal ya Mas, saya belajar byk dr blog anda :) tx
IstanaMungil 6 Oktober 2011 pukul 09.50 Hapus Komentar
Matursuwun mas, kata2 sederhana namun efeknya bikin aku mbrebes mili mas!
Moga kt bs meneladani..min sell BERUSAHA memberikan yg TERBAIK !!
indra 6 Oktober 2011 pukul 19.27 Hapus Komentar
inspiratif banget... i'm speechless...
saljuapi 11 Oktober 2011 pukul 02.58 Hapus Komentar
apakah ada yg punya referensi bahwa kisah Yahudi Buta dan Rasulullah itu kisah yg sahih?

ada yang sudah baca ini? http://t.co/y2dBLOzr

terima kasih
YLabdo 12 Oktober 2011 pukul 20.07 Hapus Komentar
Inspiratif Mas Saptu....suwun sdh mengingatkan tentang sedekah.

salam

@ylabdo
www.butikvanya.com
Flanel27 13 Oktober 2011 pukul 15.36 Hapus Komentar
Be Your Self
#srudukfollow

http://flanel27.blogspot.com
Deena 14 Oktober 2011 pukul 11.04 Hapus Komentar
so blessed I found this blog!
Dian S. Prastowo 26 Oktober 2011 pukul 08.15 Hapus Komentar
Subhanallah,,nangis plus merinding ak mas
haryono kohir 27 Oktober 2011 pukul 09.42 Hapus Komentar
air mata ini tak bisa tertahan keluar dari kelopak mata yang penuh dosaini. trimakasih atas pencerahannya sahabat dan perindu rosulluloh......semoga kita semua tergolong umat nya dan pantas mendapat syafaatnya..
Anonim 27 Oktober 2011 pukul 15.57 Hapus Komentar
mas.. mas.. tulisan sampean di bukukan po'o, biar aku beli buku Indonesia untuk pertama kalinya dan bisa tak share ke orang orang yg jauh dari internet mas.. jare wong seberang "speechless" mas aku moco tulisan2 sampean...
Lestari46 30 Oktober 2011 pukul 19.02 Hapus Komentar
Wah terimakasih ya
Buat renungan
Fifit Ramdhan 10 November 2011 pukul 11.41 Hapus Komentar
salam kenal mas....terima kasih sudah menyirami hati saya yang mulai layu dan kering...semoga tulisan-tulisan mas menjadi dzikir dan saksi kecintaan mas kepada Allah SWT dan Kangjeng Nabi SAW
Jiwo Kuncoro 12 November 2011 pukul 01.55 Hapus Komentar
Tulisan Mas Saptu ini rasane Mak Nyess, tak ibaratke makan Buah Segar sing ntas metik, Sueger tanpa Pengawet, mak 'Kress adem sak sanubari.. Suwun Nggih Mas! .
Ar Resty 1 Desember 2011 pukul 07.44 Hapus Komentar
subhanallah..
terima kasih atas tulisannya mas saptu..
izin share ya..
Anonim 5 Maret 2013 pukul 12.51 Hapus Komentar
Subhanallah.. Sedih mas mbacanya, karena aku belum secinta itu pada Kanjeng Nabi. Juga terharu karena melalui tulisan ini aku kembali disadarkan. Sudah waktunya. Terima kasih Mas Sap
Amin Purboyo 10 Oktober 2013 pukul 11.23 Hapus Komentar
matur suwun mas
Anonim 23 Oktober 2013 pukul 20.25 Hapus Komentar
percayalah bila anda nanti kemasjid nabawi dan kemakam rasululloh di situlah kenikmatan hidup sejati anda akn lupa dngn apa yg ada dihadapan anda.saya mukimin yg hidup di Saudi arabia
Dagangku corps 16 Januari 2014 pukul 13.19 Hapus Komentar
kata pak mario
Cobaan Hidup Terjadi Karna Tuhan Punya Alasan yg Tepat Untuk Kamu, Jangan Berhenti Dan Menyerah, Kamu Harus Terus Melangkah.
salam Super
from,,
Kenshusei
Dagangku corps 16 Januari 2014 pukul 13.22 Hapus Komentar
Jika anda sedang benar, jangan terlalu berani dan bila anda sedang takut, jangan terlalu takut. Karena keseimbangan sikap adalah penentu ketepatan perjalanan kesuksesan anda.

Semoga kita selalu berada dalam jalan yang Lurus
Salam
Japan Intership Progam
Izhan 16 Januari 2014 pukul 13.26 Hapus Komentar
Jangan terlalu bergantung pada orang lain. faktanya kita lebih kuat dari apa yang kita pikirkan, hanya kita tidak mempercayainya.

salam sukses selalu
Progam magang jepang
Unknown 5 Januari 2019 pukul 12.42 Hapus Komentar
Allohumasollialamuhammad,,,